Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Blackrock Neurotech Pasang Chip di Otak 50 Manusia, Apa Tujuannya?

ilustrasi otak manusia (pixabay.com/mohamed_hassan)

Selama ini, kita berpikir bahwa teknologi yang bisa menanamkan chip ke otak manusia hanya ada di film. Salah satunya adalah Intelligence, serial televisi Amerika yang tayang di tahun 2014.

Tetapi, hal tersebut kini menjadi kenyataan setelah Blackrock Neurotech, perusahaan bioteknologi Amerika, mengaku telah menanamkan chip pada otak 50 manusia. Apa yang ingin mereka capai?

1. Bisa membaca sinyal listrik yang dihasilkan oleh pikiran

Perusahaan yang berkantor pusat di Salt Lake City, Utah, ini telah menanamkan chip di otak 50 manusia. Chip ini disebut sebagai NeuroPort Array.

Mengutip Firstpost, chip ini bekerja dengan menggunakan hampir 100 microneedles yang menempel di otak dan membaca sinyal listrik yang dihasilkan oleh pikiran seseorang.

"Kami adalah satu-satunya bisnis dengan implan BCI (brain computer interface) otak langsung pada manusia. Hanya dengan impuls otak mereka, rangkaian implan kami telah memungkinkan pasien untuk terhubung langsung ke komputer, mengontrol kaki robot dan kursi roda, bermain video game, dan bahkan memulihkan perasaan," ungkap Marcus Gerhardt, salah satu pendiri Blackrock Neurotech.

2. Dapat diletakkan di permukaan otak

ilustrasi NeuroPort Array (Sumber: Blackrock Neurotech)

Microchip ini mampu membaca dan merangsang impuls listrik. Ini bisa diletakkan di permukaan otak. Bahkan, kita bisa menanamkan beberapa chip sekaligus di otak satu manusia.

Setelah ditanam, perangkat akan memonitor impuls listrik yang diciptakan oleh pikiran. Sinyal-sinyal ini diterjemahkan oleh software pembelajaran mesin menjadi perintah digital, yang bisa digunakan untuk mengoperasikan prostesis (alat kesehatan yang didesain untuk menggantikan bagian tubuh tertentu) dan peralatan komputer.

3. Sedang mengejar persetujuan FDA

Para pemimpin perusahaan berharap untuk segera memasarkannya. Tetapi, sekarang mereka masih mencari persetujuan Food and Drug Administration (FDA) agar bisa digunakan oleh orang yang mengalami kelumpuhan di rumah.

"Kami sedang mengejar izin. Teknologi medis ini bermaksud untuk meningkatkan kebebasan dan pergerakan pasien dengan kelumpuhan dan pada akhirnya, (meningkatkan) kualitas hidup," tutup Gerhardt.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nena Zakiah
Achmad Fatkhur Rozi
Nena Zakiah
EditorNena Zakiah
Follow Us