Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Netflix Kena PPN 12 Persen, Biaya Langganan Jadi Segini!

ilustrasi Netflix (unsplash.com/freestocks)
Intinya sih...
  • Pemerintah Indonesia akan naikkan tarif PPN dari 11% menjadi 12% mulai 1 Januari 2025.
  • Kebijakan ini juga berlaku untuk layanan streaming konten seperti Netflix dan Spotify.
  • Estimasi kenaikan tarif berlangganan Netflix setelah PPN 12% berkisar Rp540 - Rp1.800 per bulan.

Mulai 1 Januari 2025, pemerintah Indonesia akan menerapkan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen. Kebijakan ini juga mencakup layanan streaming konten seperti Netflix dan Spotify. Itu artinya, tarif berlangganan Netflix juga akan mengalami penyesuaian.

Kenaikan tarif PPN ini merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Pasal 7 Ayat (1) undang-undang tersebut menyatakan bahwa tarif PPN 12 persen akan mulai berlaku paling lambat pada 1 Januari 2025. Berkenaan dengan hal tersebut, biaya layanan aplikasi seperti Netflix akan disesuaikan berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Lantas, berapa tarif berlangganan Netflix 2025 yang akan dikenakan per bulan setelah kenaikan PPN 12 persen? Berikut adalah simulasi perbandingan biaya berlangganan Netflix sebelum dan sesudah penerapan PPN 12 persen. Simak ulasannya!

1. Variasi paket berlangganan Netflix beserta fiturnya

ilustrasi streaming Netflix melalui Mac (pexels.com/cottonbro studio)

Netflix menyediakan berbagai paket berlangganan untuk memenuhi kebutuhan hiburanmu. Sebagai pelanggan, kamu akan dikenakan biaya bulanan sesuai dengan tanggal pendaftaran akun. Satu akun Netflix dapat digunakan oleh semua anggota dalam satu rumah tangga. Kamu juga dapat dengan mudah mengubah paket atau membatalkan langganan kapan saja. Berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing paket berlangganan beserta fitur yang ditawarkan:

  • Paket Mobile: Menyediakan film, acara TV, dan game seluler tanpa iklan dan tanpa batas. Dapat ditonton di 1 HP atau tablet dengan kualitas 480p (SD). Fitur download tersedia di 1 HP atau tablet.
  • Paket Basic: Menyediakan film, acara TV, dan game seluler tanpa iklan dan tanpa batas. Dapat ditonton di 1 perangkat yang didukung dengan kualitas 720p (HD). Download tersedia di 1 perangkat yang didukung.
  • Paket Standar: Menyediakan film, acara TV, dan game seluler tanpa iklan dan tanpa batas. Dapat ditonton di 2 perangkat yang didukung sekaligus dengan kualitas 1080p (Full HD). Download tersedia di 2 perangkat yang didukung sekaligus.
  • Paket Premium: Menyediakan film, acara TV, dan game seluler tanpa iklan dan tanpa batas. Dapat ditonton di 4 perangkat yang didukung sekaligus dengan kualitas 4K (Ultra HD) + HDR. Download tersedia di 6 perangkat yang didukung sekaligus, serta mendukung audio spasial Netflix.

Pengguna bisa mengunduh film, acara TV, atau game seluler dari Netflix ke perangkat mereka sehingga dapat menontonnya secara offline tanpa perlu terhubung ke internet. Adapun, jumlah perangkat yang dapat digunakan untuk mengunduh konten di Netflix tergantung pada paket berlangganan yang dipilih. Misalnya, pada paket Mobile, kamu hanya dapat mengunduh di 1 perangkat (HP atau tablet). Sementara pada paket Premium, kamu dapat mengunduh di hingga 6 perangkat yang didukung.

2. Paket berlangganan Netflix sebelum dikenakan PPN 12 persen

ilustrasi Netflix (pexels.com/kaboompics.com)

Hingga akhir 2024, tarif berlangganan Netflix sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen. Tarif ini mencakup biaya layanan yang terjangkau untuk semua kalangan. Tarif tersebut telah menjadi acuan bagi pengguna untuk menikmati berbagai konten berkualitas, mulai dari film, serial, hingga dokumenter. Berikut adalah tarif paket berlangganan Netflix yang berlaku saat ini (2024):

  • Paket Mobile: Rp 54 ribu per bulan
  • Paket Basic: Rp 65 ribu per bulan
  • Paket Standard: Rp 120 ribu per bulan
  • Paket Premium: Rp 186 ribu per bulan

3. Paket berlangganan Netflix setelah mengalami penyesuaian dengan pengenaan PPN 12 persen

simulasi perhitungan pajak bagi layanan Netflix jika diberlakukan PPN 12 persen untuk berbagai paket berlangganan (dok. pribadi/Reyvan Maulid)

Mulai 1 Januari 2025, pemerintah akan menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen. Kebijakan ini akan mempengaruhi tarif layanan digital, termasuk Netflix. Pada 2024 tarif berlangganan Netflix dikenakan PPN 11 persen dengan rincian sebagai berikut:

  • Paket Mobile yang semula adalah Rp54 ribu per bulan menjadi Rp59,9 ribu per bulan (PPN 11 persen)
  • Paket Basic yang semula adalah Rp65 ribu per bulan menjadi Rp72,1 ribu per bulan (PPN 11 persen)
  • Paket Standard yang semula adalah Rp120 ribu per bulan menjadi Rp133,2 ribu per bulan (PPN 11 persen)
  • Paket Premium yang semula adalah Rp186 ribu per bulan menjadi Rp206,4 ribu per bulan (PPN 11 persen)

Namun, dengan diberlakukannya PPN 12 persen pada 2025 mendatang, tarif berlangganan Netflix akan disesuaikan. Kenaikan tarif diperkirakan berkisar antara Rp540 hingga Rp1.800. Berikut adalah tarif berlangganan paket Netflix yang sudah termasuk PPN 12 persen untuk 2025:

  • Paket Mobile yang semula adalah Rp54 ribu per bulan menjadi Rp60,4 ribu per bulan (2025)
  • Paket Basic yang semula adalah Rp65 ribu per bulan menjadi Rp72,8 ribu per bulan (2025)
  • Paket Standard yang semula adalah Rp120 ribu per bulan menjadi Rp134,4 ribu per bulan (2025)
  • Paket Premium yang semula adalah Rp186 ribu per bulan menjadi Rp208,3 ribu per bulan (2025)

Perlu diingat, angka-angka di atas merupakan estimasi berdasarkan rumus sederhana dan penyesuaian tarif PPN baru. Harga resmi dari Netflix mungkin sedikit berbeda, tergantung pada kebijakan internal mereka. Kenaikan tarif ini tentunya akan mempengaruhi pengeluaran bagi pengguna layanan digital seperti Netflix. Namun, perubahan harga ini diperkirakan tidak akan terlalu signifikan untuk tiap paket. Kita tunggu saja pengumuman resmi dari Netflix mengenai tarif baru ini.

Bagaimana menurutmu? Setelah mendengar kabar ini, apakah kamu akan tetap setia menggunakan Netflix meski harganya naik? Atau, justru berpikir untuk mencari alternatif lain? Yuk, bagikan pendapatmu di kolom komentar!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Reyvan Maulid
EditorReyvan Maulid
Follow Us