Ulang Tahun ke-20, Ini 10 Pengaruh Dark Web pada Dunia sejak Awal!

"Segala hal yang kita cari semuanya ada di Google!"
Percaya kah kamu dengan kalimat di atas? Jika iya, kamu perlu tahu bahwa dunia internet tidak sedangkal itu. Internet yang selama ini biasa kamu gunakan untuk mengakses berbagai macam informasi memang sudah lengkap, namun nyatanya itu hanyalah informasi-informasi yang terletak di bagian permukaan dari dunia internet.
Pasalnya, internet memang jauh lebih dalam dari itu. Di bawah internet yang biasa kamu gunakan sehari-hari, masih ada deep web dan dark web. Khusus dark web, ini merupakan bagian dari internet yang paling dalam dan paling berbahaya. Di dalamnya hanya ada penjahat dan para hacker yang mana mereka membutuhkan ruang untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan pemerintah.
Segala hal yang berbau ilegal ada di dalam dark web, mulai dari narkoba, penjualan anak, film porno, hingga pencurian data sekalipun. Lebih-lebih, dark web juga dimanfaatkan oleh para aktivis dan pembangkang politik yang tidak setuju dengan segala kebijakan pemerintah. Berhubung dark web tidak bisa diawasi oleh pemerintah, maka mereka dapat bergerak secara bebas, misalnya untuk merencanakan aksi protes besar-besaran.
"Wah kedengarannya dark web sangat menyeramkan. Jadi penasaran deh buat mengakses dark web."
Tidak semudah itu, Ferguso! Kamu tidak bisa mengakses dark web hanya dengan bermodalkan mesin pencarian Google atau Bing atau semacamnya. Ada cara tertentu untuk masuk ke dalam dark web yang tidak semua orang tahu karena memang tidak seharusnya seseorang masuk secara sembarang ke dunia tersebut.
Berhubung bulan Maret 2020 ini merupakan ulang tahun dark web yang ke-20, maka kamu perlu tahu apa-apa saja yang telah dark web lakukan terhadap dunia. Tanpa kamu sadari, banyak hal di dunia ini yang berubah karena dark web dalam 20 tahun terakhir.
Apa saja yang dark web lakukan terhadap perubahan dunia? Berikut kilas baliknya!
1. Maret 2000: Freenet mulai bisa digunakan

Freenet merupakan sebuah sistem untuk membagikan file dan informasi secara anonim. Ini juga merupakan platform penyedia informasi dan file pertama yang pernah muncul tanpa mencantumkan identitas asli, tidak seperti ketika kamu mencari informasi di Google di mana selalu tercantum identitas dari si pengirim informasi.
Awalnya, Freenet dimulai pada tahun 1999 di mana ada seorang programmer sekaligus mahasiswa University of Edinburgh bernama Ian Clarke yang berusaha mengembangkannya. Selang satu tahun kemudian, Freenet dirilis secara luas pada bulan Maret 2000. Melansir The New York Times, Clarke percaya kalau segala informasi harus bisa didapatkan secara gratis, sehingga konsep hak cipta tidak berlaku di Freenet.
2. Agustus 2004: Angkatan Laut AS merilis kode untuk Tor

Tor (The Onion Router) adalah sebuah web browser yang paling sering digunakan untuk mengakses dark web. Tor pertama kali dikembangkan pada awal 1990-an oleh Office of Naval Research dan DARPA. Kala itu, Tor diproyeksikan sebagai alat pelindung untuk melindungi komunikasi militer yang berupa simbol atau kode.
Namun, pada 2004 Naval Research Laboratory (Laboratorium Penelitian Angkatan Laut) secara terbuka merilis kode dari Tor. Pengelolaan software-nya pun kemudian diserahkan kepada sebuah organisasi nirlaba bernama Tor Project. Kini, kamu bisa menggunakan browser Tor apabila ingin mengakses sesuatu tanpa ketahuan siapapun.
3. Januari 2009: Satoshi Nakamoto merilis versi 0.1 dari Bitcoin

Dilaporkan oleh Business Insider, mata uang digital bernama Bitcoin dirilis oleh Satoshi Nakamoto untuk pertama kalinya pada 2009 silam. Dengan Bitcoin, kamu bisa bertransaksi dan mendapatkan uang secara anonim, dan dari orang yang anonim pula.
Bitcoin memang memiliki berfungsi sebagai alat pembayaran terenkripsi online. Maka dari itu, Bitcoin langsung menjelma menjadi sarang pencucian uang sekaligus memberikan dampak besar pada pasar.
Tahun 2017 menjadi puncak tertinggi Bitcoin, karena satu Bitcoin setara dengan 20 ribu dolar (Rp320 jutaan). Hari ini, nilai dari Bitcoin sudah menurun, satu Bitcoin setara dengan 10 ribu dolar (Rp160 jutaan).
4. 2010-2013: Dark web menjadi pusat informasi Arab Spring

Arab Spring menjadi momen di mana terjadinya aksi protes besar-besaran di wilayah Arab. Aksi ini dilakukan karena penduduknya yang tidak puas dengan kebijakan pemerintah. Untuk itu, para revolusioner dari Arab Spring memanfaatkan dark web sebagai pusat pembagian informasi agar tidak bisa ketahuan oleh pemerintah Arab.
Selain itu, mereka juga memanfaatkan browser Tor untuk mencari cara seperti mengatasi gas air mata, mengorganisir aksi protes, hingga mencari celah dari sensor pemerintah. Tentu saja pemerintah tidak akan tahu siapa yang mengakses hal-hal tersebut karena semuanya menjadi anonim di Tor.
5. Februari 2011: Lahirnya Silk Road sebagai pasar gelap di dark web

Ross Ulbricht menciptakan pasar gelap pertama yang pernah ada di dalam dark web. Ulbricht menamai situs tersebut sebagai Silk Road untuk melakukan berbagai perdagangan narkoba, khususnya soal transaksi obat-obatan terlarang.
Kendati begitu Silk Road tidak bertahan lama. Pada tahun 2013, situs Silk Road ditutup oleh pihak berwenang dan menangkap Ulbricht selaku penemunya. Ulbricht dinyatakan bersalah atas dakwaan perdagangan narkoba dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.
6. Mei 2012: LinkedIn diretas

Buat kamu para pekerja atau job seeker pasti tahu kan dengan LinkedIn? Aplikasi ini memang banyak digunakan untuk mencari kerja sehingga segala identitas mengenai seseorang dicantumkan di sini. Sayangnya, mimpi buruk LinkedIn beserta para penggunanya datang di tahun 2012 di mana LinkedIn diretas atau di-hack.
Akibat dari hack tersebut, 117 juta data pribadi pengguna LinkedIn dicuri dan beredar di dark web. Lebih parahnya lagi kasus ini tidak terpecahkan selama bertahun-tahun sehingga tidak diketahui siapa pencuri di balik pencurian data LinkedIn.
7. 2013: 3 miliar akun Yahoo tersebar di dark web

Selain LinkedIn, Yahoo juga pernah kena serang oleh para hacker pada 2013 lalu. Kala itu, sebanyak 3 miliar akun Yahoo tersebar di dark web sehingga kerahasiaan setiap pengguna menjadi berbahaya karena sudah tersebar. Membutuhkan waktu cukup lama untuk mengusut tuntas kasus ini.
Bahkan, akibat kasus buruk tersebut, transaksi penjualan Yahoo ke Verizon hampir gagal. Yahoo dijual ke Verizon seharga 4,48 miliar dolar pada tahun 2017. Untungnya, Yahoo tetap berhasil terjual.
8. 2015: ISIS mulai menggunakan dark web

ISIS mulai berkembang pesat pada 2010 lalu dengan difasilitasi oleh sekelompok teroris dengan sejumlah saluran online seperti Facebook dan Twitter. Jika terus-terusan mengandalkan Facebook dan Twitter, maka mereka tidak akan pernah lepas dari pengawasan intelijen Amerika Serikat.
Untuk itulah ISIS mulai memanfaatkan dark web di tahun 2015. Sama seperti yang lainnya, mereka menggunakan dark web supaya gerak-geriknya tidak bisa diawasi.
9. 2017: Terjadi perang antar hacker di dark web

Para hacker di dark web pernah melakukan kekacauan yang mengakibatkan 10.000 layanan mati dalam seketika. Freedom Hosting II selaku provider dari 10.000 layanan di dark web berhasil dibuat offline oleh hacker jahat. Akibatnya, seperlima dari dark web runtuh.
Alasan hacker menyerang Freedom Hosting II karena di sana menjadi pusat pornografi anak. Dan benar saja, Freedom Hosting menyediakan layanan pornografi anak yang totalnya mencapai 30GB.
10. 2017-2020: Kejahatan di dark web mulai menyusup ke media sosial

Pada tahun 2017, FBI berhasil mengalahkan AlphaBay, yaitu sebuah situs perdagangan dark web yang sama seperti Silk Road tapi lebih besar 10 kali lipatnya. Sayangnya, ketika sudah ditindak seperti itu, para hacker di dark web menjadi semakin liar.
Ya, para hacker dan penyelundup barang gelap mulai memasuki media sosial mainstream seperti Telegram dan WhatsApp. Mereka bisa mengirim pesan ke banyak orang sebagai anonim sehingga tidak diketahui siapa pelakunya.
Itulah beberapa hal yang perlu kamu tahu dari hal-hal apa saja yang sudah dark web lakukan terhadap dunia. Kamu sudah pernah coba mengakses dark web?