- Pertama ada Jalur Brambangan yang terletak di Kabupaten Purbalingga. Jalur ini merupakan jalur favorit pendaki karena fasilitasnya yang paling lengkap, sekaligus menjadi jalur tersingkat menuju puncak. Di awal pendakian, kamu akan melewati perkebunan sayur milik warga lokal sebelum akhirnya memasuki kawasan hutan tropis. Satu hal yang harus kamu ingat kalau mau lewat jalur ini adalah, kamu wajib mengatur persediaan air dengan cermat. Pasalnya dari awal pendakian hingga ke puncak, kamu hanya bisa menemukan satu sumber mata air, itu pun letaknya di pos 5 yang lokasinya ada di tengah jalur menuju puncak.
- Jalur kedua yang gak kalah populer adalah Jalur Guci yang berada di Kabupaten Tegal. Jalur ini disukai banyak pendaki karena banyaknya trek landai sehingga gak terlalu menyiksa kaki. Di awal pendakian, kamu juga akan melewati pemandian air panas Guci yang bisa digunakan untuk mandi dan menyegarkan diri. Untuk masalah air, Jalur Guci memiliki sumber mata air yang terletak di pos 4.
- Jalur Dipajaya cocok buat kamu yang suka menantang diri. Pasalnya dibandingkan dengan dua jalur sebelumnya, Jalur Dipajaya ini tergolong sebagai jalur ekstrim yang punya banyak tanjakan. Lokasinya sendiri ada di Kabupaten Pemalang, dan bersebelahan dengan Jalur Brambangan. Meski perjalanan ke puncak melalui jalur ini menguras tenaga, tetapi pemandangan yang kamu dapat cukup ampuh untuk mengobati rasa lelah. Di awal pendakian, kamu akan melewati perkebunan sayur, dilanjutkan dengan hutan pinus yang adem, sebelum akhirnya masuk ke hutan dengan vegetasi yang cukup rapat.
- Jalur lainnya yang gak kalah menantang adalah Jalur Baturraden. Jalur satu ini memang gak begitu populer, tetapi cocok buat kamu yang suka mencoba jalur baru. Jalurnya masih didominasi hutan dengan vegetasi yang rapat. Terakhir, kamu juga harus waspada dengan serangan pacet yang lumayan ganas.
Berapa Lama Waktu Mendaki Gunung Slamet?

Buat banyak pendaki di Jawa Tengah, Slamet adalah salah satu gunung yang wajib masuk dalam list pendakian. Bagaimana tidak, Slamet sendiri merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah. Di Pulau Jawa, Slamet dinobatkan sebagai gunung tertinggi kedua setelah Gunung Semeru. Namun gunung satu ini menggoda bukan hanya karena tingginya yang lumayan, tetapi juga karena jalur pendakiannya yang cukup menantang.
Berbeda dengan jalur pendakian gunung lain, jalur pendakian Gunung Slamet dikenal jarang memberikan bonus alias trek yang landai. Kebanyakan treknya dikenal curam dan terjal sehingga pendaki harus ekstra hati-hati saat melewatinya. Lalu bagaimana dengan estimasi waktu pendakiannya? Kira-kira berapa lama pendakian Gunung Slamet? Berikut ulasan tentang mendaki Gunung Slamet.
1. Gunung Slamet bisa diakses dari beberapa kabupaten yang berbeda

Bisa dibilang, Gunung Slamet merupakan salah satu gunung yang paling populer di Pulau Jawa. Sama seperti gunung populer lainnya, akses untuk mendaki gunung ini juga lebih mudah. Dengan ketinggian 3.248 mdpl, Gunung Slamet bisa kamu akses dari lima kabupaten yang berbeda di Jawa Tengah. Mulai dari Kabupaten Banyumas, Brebes, Pemalang, Purbalingga, hingga Tegal.
Nah, untuk bisa mendaki dan tiba di puncak Gunung Slamet, pertama kamu harus mengurus dulu surat izin masuk kawasan atau yang juga dikenal dengan simaksi. Surat ini bisa diurus di basecamp pendakian yang ada di setiap jalur. Kabar baiknya, pendakian Gunung Slamet buka setiap hari selama 24 jam penuh. Namun untuk mengurus simaksi, kamu hanya bisa melakukannya dari pukul 08.00 sampai 16.00 WIB.
Selain mengurus surat izin, kamu juga perlu membayar tiket masuk pendakian sebesar Rp25.000/orang. Cukup terjangkau, bukan?
2. Jalur pendakian Gunung Slamet yang paling populer

Gunung Slamet memiliki banyak jalur pendakian yang bisa kamu gunakan untuk tiba di puncaknya. Total, terdapat sekitar tujuh jalur yang bisa digunakan. Namun dari ketujuh jalur ini, hanya ada empat jalur yang paling populer dan banyak digunakan oleh para pendaki.
3. Berapa lama waktu mendaki Gunung Slamet?

Memiliki reputasi sebagai salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa, membuat perjalanan ke puncak Slamet jadi cukup sulit. Bukan hanya karena medannya yang terjal dan menanjak, tetapi juga karena jalurnya yang panjang. Untuk estimasi waktu pendakian ke puncak Slamet sebetulnya sangat bervariasi, tergantung pada jalur yang kamu pilih. Jika kamu pemula atau gak punya banyak waktu, jalur Brambangan merupakan pilihan terbaik. Terdiri dari 9 pos, para pendaki membutuhkan waktu antara 7-8 jam untuk sampai ke puncak Slamet.
Sama seperti jalur Brambangan, alur Dipajaya juga memiliki 9 pos yang harus dilewati pendaki. Namun karena jalurnya yang cukup menantang, mayoritas pendaki membutuhkan waktu antara 7-10 jam untuk bisa sampai ke puncak. Jika kamu mau perjalanan yang lebih mudah, jalur Guci sangat direkomendasikan. Jalur ini terdiri dari 5 pos pendakian, dengan waktu tempuh ke puncak sekitar 12 jam perjalanan. Terakhir merupakan jalur yang paling ekstrim yakni jalur Baturraden. Jalur satu ini terdiri dari 6 pos pendakian dengan estimasi pendakian sekitar 10-11 jam perjalanan tergantung pada cuaca dan kondisi fisik pendaki.
4. Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mendaki Gunung Slamet

Pendakian Gunung Slamet bukanlah aktivitas yang mudah dilakukan, bahkan oleh pendaki berpengalaman sekalipun. Demi kelancaran selama pendakian, persiapan matang perlu kamu lakukan. Pertama karena jalur pendakian Gunung Slamet lumayan menguras tenaga, ada baiknya kalau kamu mempersiapkan fisik setidaknya sebulan sebelum pendakian di mulai. Kamu bisa rutin melakukan olahraga ringan, dan memastikan tubuh dalam keadaan prima saat memulai pendakian.
Selain fisik, kamu juga perlu memilih waktu untuk mendaki. Musim hujan jelas bukan waktu yang tepat untuk berkunjung ke Gunung Slamet. Jalurnya yang terjal akan semakin sulit didaki ketika hujan turun. Sebaliknya kamu bisa datang saat musim kemarau yang berlangsung dari bulan Mei hingga Agustus. Terakhir, lakukan pendakian bersama kelompok yang sudah kamu percaya dan memiliki pengalaman dalam pendakian. Terutama jika ini merupakan kali pertama kamu menyambangi Gunung Slamet, kehadiran rekan yang berpengalaman akan sangat membantu selama pendakian berlangsung.
Puncak Gunung Slamet yang tinggi memang cukup menggoda untuk ditaklukkan. Namun penting buat kamu untuk mempersiapkan perjalanan ini sebaik mungkin. Berdasarkan tingkat kesulitannya, Gunung Slamet sendiri termasuk dalam jajaran gunung grade III. Itu artinya untuk bisa mendaki ke sini, kamu harus lebih dulu menaklukkan gunung dengan grade I dan II.


















