Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbedaan Trans Metro Bandung dan Trans Metro Pasundan

ilustrasi moda transportasi di Bandung (commons.wikimedia.org/NFarras)
ilustrasi moda transportasi di Bandung (commons.wikimedia.org/NFarras)

Kamu mau keliling Bandung menggunakan kendaraan umum? Bandung punya cukup banyak pilihan angkutan umum dengan tarif terjangkau. Beberapa di antaranya adalah Trans Metro Bandung (TMB) dan Trans Metro Pasundan (TMP). Hampir mirip, ya?

Kedua transportasi umum tersebut bisa jadi pilihan tepat untuk keliling Kota Bandung dan Bandung Raya. Meski mirip dan terintegrasi, tapi keduanya berbeda, lho. Supaya gak salah, berikut ini perbedaan Trans Metro Bandung dan Trans Metro Pasundan. 

1. Wilayah operasional

Masjid Raya Bandung dan Alun-Alun Bandung (commons.wikimedia.org/Rhmtdns)
Masjid Raya Bandung dan Alun-Alun Bandung (commons.wikimedia.org/Rhmtdns)

Trans Metro Bandung (TMB) merupakan layanan bus raya terpadu yang hanya beroperasi di wilayah Kota Bandung. Moda transportasi yang sudah beroperasi sejak 2009 ini bertujuan untuk mengurangi volume kendaraan dan mengurai kemacetan. Dioperasikan oleh Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Daerah (BLUD UPTD) Angkutan Dinas Perhubungan Kota Bandung.

Berbeda dengan Trans Metro Pasundan (TMP) yang akrab pula disebut Teman Bus Bandung. Fasilitas transportasi ini baru beroperasi pada 2021. Ia melayani Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung, seperti Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan beberapa kecamatan di Kabupaten Sumedang.

Layanan ini menjadi bagian dari program yang dicanangkan Kementerian Perhubungan, dikelola oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dan dioperasikan oleh Perum DAMRI serta PT Big Bird Pusaka.

2. Rute

Trans Metro Bandung di Terminal Cicaheum (commons.wikimedia.org/NFarras)
Trans Metro Bandung di Terminal Cicaheum (commons.wikimedia.org/NFarras)

Wilayah operasional yang berbeda, tentu demikian pula dengan rutenya. Kendati hanya di dalam Kota Bandung, TMB memiliki 5 Koridor utama dengan 2 Feeder. Masing-masing koridor melayani rute berikut ini.

  • Koridor 1: Cibiru—Cibeureum.
  • Koridor 2: Cicaheum—Cibeureum.
  • Koridor 3: Cicaheum—Sarijadi.
  • Koridor 4: Terminal Antapani—Terminal Leuwipanjang.
  • Koridor 5: Terminal Antapani—Stasiun Hall.
  • Feeder 1: Gunung Batu—Stasiun Hall.
  • Feeder 2: Summarecon—Cibeureum.

Sedangkan TMP memiliki 5 koridor dengan rute yang lebih panjang. Sebab, menghubungkan sejumlah wilayah di sekitar Kota Bandung dan beberapa koridor terintegrasi dengan TMB. Supaya lebih jelas, di bawah ini daftar rute yang dilayani oleh TMP.

  • Koridor 1: Leuwipanjang—Soreang.
  • Koridor 2: Kota Baru Parahyangan (Padalarang—Alun-Alun Bandung.
  • Koridor 3: Baleendah—BEC.
  • Koridor 4: Leuwipanjang—Dago.
  • Koridor 5: Dipatiukur—Jatinangor via Tol.

3. Fasilitas

Trans Metro Pasundan di Stasiun Padalarang (commons.wikimedia.org/NFarras)
Trans Metro Pasundan di Stasiun Padalarang (commons.wikimedia.org/NFarras)

Fasilitas yang ditawarkan TMB maupun TMP hampir sama, berupa tempat duduk untuk umum dan difabel, AC, straphanger, dan CCTV. Selain fasilitas di dalam bus, masing-masing moda transportasi tersebut juga memiliki halte berbeda sebagai tempat untuk naik dan turun penumpang. Perbedaan yang tampak, terdapat pada jumlah dan ukuran armada TMP yang lebih besar daripada TMB.

Trans Metro Bandung saat ini memiliki 42 armada bus yang beroperasi setiap harinya. Mereka beroperasi mulai pukul 05.00—18.00 WIB, jadwal dapat berbeda di setiap koridor. Sedangkan TMP menggunakan 88 unit bus untuk melayani penumpang, jumlahnya lebih dari dua kali lipat dari TMB. Demikian pula dengan jam operasionalnya yang lebih lama, yakni pukul 05.00—21.00 WIB.

Baik TMB maupun TMP sama-sama menggunakan bus berwarna biru. Meski tampak mirip, tapi dapat dibedakan dari tulisan yang tertera. Pada bus TMB akan tertulis Trans Metro Bandung dengan motif lebih sederhana, sedangkan bus TMP memiliki motif lebih meriah dengan tulisan Trans Metro Pasundan.

4. Tarif

ilustrasi cara membayar menggunakan e-money (commons.wikimedia.org/Yonghokim)
ilustrasi cara membayar menggunakan e-money (commons.wikimedia.org/Yonghokim)

Rute dan jarak yang lebih pendek membuat TMB memiliki tarif lebih terjangkau. Penumpang umum dikenakan tarif Rp4.000 per orang, sedangkan pelajar dan mahasiswa hanya perlu membayar Rp2.000 per orang. Harga tersebut merupakan tarif flat, jauh maupun dekat tarifnya sama.

Dahulu, cara pembayaran TMB dapat menggunakan uang tunai. Kini, penumpang perlu menggunakan kartu e-money atau memindai QR code untuk pembayaran dengan QRIS. Penumpang dapat menggunakan kartu e-money dari merchant berbagai bank.

Kendati rute TMP lebih panjang, tapi tarifnya tidak berbeda jauh dari TMB. Buat kamu yang mau naik TMP perlu membayar Rp4.900 dengan sistem pembayaran cashless. Penumpang dapat melakukan pembayaran dengan menempelkan kartu e-money maupun memindai QR code.

5. Aplikasi pendukung

ilustrasi cara mengunduh dan menggunakan aplikasi Mitra Darat (hubdat.dephub.go.id)
ilustrasi cara mengunduh dan menggunakan aplikasi Mitra Darat (hubdat.dephub.go.id)

Sebelum naik kedua transportasi umum di Bandung tersebut, sebaiknya kamu mengunduh aplikasi pendukungnya. Trans Metro Bandung menggunakan aplikasi mobile bernama Moovit dan BEMO untuk mengetahui lokasi halte dan keberadaan bus secara real time. Aplikasi tersebut juga dibekali informasi rute setiap koridor yang dilayani oleh TMB.

Kalau kamu mau keliling Bandung menggunakan layanan TMP, maka perlu mengunduh aplikasi mobile Mitra Darat. Fungsinya sama, untuk mengetahui rute, lokasi halte dan keberadaan bus secara real time. Namun, aplikasi ini gak hanya untuk TMP, tapi juga semua moda transportasi umum di berbagai kota yang bekerja sama dengan Teman Bus. Jadi, pastikan kamu memilih Kota Bandung sebelum menggunakan layanan TMP.

Trans Metro Bandung dan Trans Metro Pasundan merupakan moda transportasi umum di wilayah Bandung dan sekitarnya. Bedanya, TMB hanya melayani rute di dalam Kota Bandung dengan 5 koridor dan 2 feeder. Sedangkan TMP melayani rute di wilayah Cekungan Bandung yang lebih luas dengan 5 koridor.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatma Roisatin Nadhiroh
EditorFatma Roisatin Nadhiroh
Follow Us