Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan yang Harus Dihindari saat Proses Imigrasi di Bandara

ilustrasi bandara (pexels.com/Gustavo Fring)

Pergi ke luar negeri bisa jadi momen yang mendebarkan, terutama bagi pemula. Mulai dari hunting tiket, packing barang, sampai mempersiapkan dokumen yang diperlukan. Namun, yang jadi puncaknya adalah menghadapi proses imigrasi di bandara yang menegangkan. Memang gak sedikit orang yang menganggap ini cuma formalitas, padahal ada banyak hal yang bisa bikin kamu tertahan, dicecar petugas, bahkan ditolak masuk ke negara tujuan.

Kesalahan kecil seperti salah jawab pertanyaan atau gak tahu harus menunjukkan dokumen apa saja bisa berujung panjang. Apalagi buat kamu yang terbang sendirian, atau ke negara yang cukup ketat dengan peraturan imigrasinya. Nah, supaya proses pengecekan imigrasimu lancar tanpa drama, ada baiknya kamu kenali lima kesalahan yang harus dihindari berikut ini.

1. Dokumen tidak lengkap atau kedaluwarsa

ilustrasi paspor (pexels.com/Ekaterina Belinskaya)

Kesalahan umum yang sering banget kejadian adalah datang ke bandara dengan dokumen yang belum lengkap. Bahkan yang lebih parah lagi, dokumenmu sudah expired atau kedaluwarsa. Ini bisa saja paspor yang masa berlakunya kurang dari 6 bulan, visa yang belum aktif, atau bahkan tiket pulang yang belum kamu print atau simpan digitalnya.

Beberapa negara punya aturan ketat soal masa berlaku paspor dan bukti tiket pulang. Misalnya, banyak negara mengharuskan paspor kamu berlaku minimal enam bulan ke depan sejak tanggal masuk. Kalau kamu hanya pegang visa turis tapi tidak bisa menunjukkan tiket pulang, petugas bisa curiga kamu berniat overstay. Jadi, pastikan semua dokumen dicek jauh hari sebelum berangkat, jangan baru sadar pas di depan konter imigrasi, ya!

2. Terlalu gugup dan tidak konsisten menjawab pertanyaan

ilustrasi interview (pexels.com/Anna Shvets)

Petugas imigrasi memang selalu terlihat serius dan formal, tapi bukan berarti kamu harus panik saat ditanya. Salah satu kesalahan yang sering dilakukan adalah menjawab dengan gugup atau memberikan jawaban yang tak konsisten dengan dokumen. Misalnya kamu bilang kepergian untuk liburan, tapi alamat yang kamu tuju adalah kantor atau alamat keluarga.

Ketidaksesuaian antara jawaban dan dokumen bisa menimbulkan kecurigaan. Bahkan kalau kamu gak berniat bohong, gaya menjawab yang terlalu ragu atau seperti mengarang bisa bikin situasi jadi lebih rumit. Cukup jawab dengan jelas dan jujur sesuai rencana perjalananmu. Kalau kamu memang belum hafal semua detail, lebih baik siapkan catatan kecil berisi alamat tujuan atau itinerary.

3. Membawa barang yang tidak diperbolehkan

ilustrasi barang bawaan (pexels.com/nappy)

Mungkin kamu berpikir bahwa proses imigrasi cuma soal dokumen, padahal barang bawaanmu juga bisa diperiksa secara acak. Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah membawa makanan, obat-obatan, atau barang elektronik yang dilarang di negara tujuan tanpa kamu sadari. Bahkan bawa oleh-oleh pun bisa jadi masalah kalau tak sesuai aturan bea cukai negara setempat.

Beberapa negara sangat ketat soal barang masuk, terutama produk hewani, tumbuhan, atau obat-obatan. Jika ditemukan barang mencurigakan, kamu bisa ditahan untuk diperiksa lebih lanjut. Pastikan kamu sudah riset tentang apa saja yang dilarang atau perlu dilaporkan saat masuk ke negara tujuan. Jangan anggap remeh hanya karena kamu pikir semua orang juga membawanya.

4. Pernah overstay di negara sebelumnya

ilustrasi traveling (pexels.com/Vlada Karpovich)

Pernah overstay di negara lain? Hati-hati, itu bisa terekam dalam sistem imigrasi internasional dan membuat petugas curiga saat kamu masuk ke negara berikutnya. Meskipun kamu sudah kembali ke Indonesia dengan selamat, catatan overstay bisa jadi bumerang saat kamu bepergian lagi. Apalagi kalau perginya ke negara yang punya sistem pengawasan ketat.

Petugas bisa menanyakan alasan kamu melebihi waktu tinggal di kunjungan sebelumnya. Jika kamu kamu gak bisa memberikan penjelasan yang masuk akal, mereka bisa menolak masuk atau memberimu visa yang lebih singkat dari seharusnya. Jadi, jangan main-main soal waktu tinggal di luar negeri. Selalu patuhi batas tinggal yang tertera di visa atau izin masuk, ya!

5. Terlihat tidak punya rencana jelas

ilustrasi traveling (pexels.com/Victor Freitas)

Salah satu alasan utama orang tertahan di imigrasi adalah karena tampak gak memiliki rencana perjalanan yang jelas. Ini bisa terlihat dari itinerary yang tak meyakinkan, tidak tahu harus menginap di mana, atau bahkan tak punya cukup dana untuk biaya hidup selama di sana. Apalagi jika kamu traveling sendiri dan tidak ikut tur, kesiapanmu bisa dipertanyakan.

Negara-negara tertentu seperti Jepang, Korea Selatan, atau negara Eropa cukup teliti dalam memverifikasi bahwa kamu datang sebagai turis sungguhan, bukan untuk mencari kerja. Jadi sebelum berangkat, pastikan kamu punya semua bukti rencana perjalanan. Mulai dari booking hotel, tiket pulang, bahkan screenshot saldo rekening kalau perlu. Bukan karena mereka curiga, tapi karena tugas mereka memang memastikan semua pengunjung sesuai aturan.

Proses imigrasi adalah tahap penting yang menentukan apakah kamu boleh masuk ke negara tujuan atau justru dipulangkan dari bandara. Jadi sebelum berangkat, jangan cuma sibuk pilih outfit bandara, tapi juga cek ulang dokumen dan siapkan rencana perjalanan dengan rapi, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us