4 Perbedaan Onsen dan Sento di Jepang, Kamu Sudah Tahu?

- Onsen bersumber dari mata air panas bawah tanah. Sento menggunakan air dari sumur atau air ledeng yang dipanaskan secara buatan.
- Onsen biasanya berada di daerah pegunungan. Sento mudah ditemukan di kawasan perkotaan seperti Tokyo dan Osaka.
- Onsen lebih fokus pada relaksasi dan kesehatan, sementara sento lebih bersifat praktis dan sosial.
Jepang bukan hanya terkenal dengan kulinernya yang nikmat dan budaya yang kuat. Negeri Sakura ini juga terkenal dengan pemandian air panasnya yang menenangkan.
Banyak warga lokal maupun wisatawan yang senang berendam di pemandian air panas Jepang untuk melepas penat setelah beraktivitas. Secara geografis, Jepang berada di zona panas bumi yang kaya akan sumber air panas alami dari dalam tanah. Tak heran jika pemandian air panas menjadi gaya hidup masyarakatnya, terutama saat musim dingin.
Dalam Bahasa Jepang, ada dua istilah untuk pemandian air panas, yakni onsen dan sento. Keduanya memang sama-sama tempat untuk mandi dan bersantai. Namun, ternyata punya perbedaan yang cukup signifikan, lho.
Lantas, apa saja beda onsen dan sento di Jepang? Yuk, cari tahu informasinya berikut ini!
1. Sumber air

Perbedaan utama antara onsen dan sento terletak pada sumber airnya. Onsen merupakan pemandian air panas yang bersumber dari mata air panas bawah tanah. Suatu pemandian bisa disebut onsen jika memenuhi dua syarat, yakni suhu airnya minimal 25 derajat Celsius dan airnya mengandung mineral tertentu yang bermanfaat bagi tubuh.
Sedangkan, sento merupakan pemandian umum yang airnya berasal dari sumur atau air ledeng. Airnya dipanaskan secara buatan dan tidak harus mengandung mineral khusus.
2. Lokasi

Kalau kamu ingin menikmati onsen, biasanya berada di daerah pegunungan atau dekat gunung berapi. Sebab, di situlah sumber air panas alami berada.
Beberapa kawasan onsen paling terkenal di Jepang, antara lain Noboribetsu di Hokkaido, Hakone di Kanagawa, Dogo di Ehime, Kusatsu di Gunma, dan Beppu di Oita. Daerah-daerah ini bahkan sudah menjadi destinasi wisata populer, karena pemandian air panasnya yang indah dan alami.
Berbeda dengan onsen, sento justru mudah ditemukan di kawasan perkotaan. Biasanya berada di lingkungan pemukiman atau pusat kota besar, seperti Tokyo dan Osaka. Karena lebih terjangkau dan praktis, sento menjadi pilihan favorit bagi warga lokal yang ingin bersih-bersih atau sekadar relaksasi tanpa perlu bepergian jauh.
3. Fungsi

Onsen dan sento juga memiliki fungsi yang berbeda. Onsen lebih berfokus pada relaksasi dan kesehatan. Tak heran jika banyak wisatawan datang ke onsen untuk welness destination khas Jepang.
Sedangkan, sento lebih bersifat praktis dan sosial. Dulu, banyak rumah di Jepang tidak memiliki kamar mandi pribadi. Jadi, mereka datang ke sento untuk mandi dan bersih-bersih.
Kini, fungsi sento berkembang menjadi tempat interaksi sosial warga sekitar. Jadi, kalau kamu ingin menikmati suasana lokal Jepang yang lebih autentik dan membaur dengan warga setempat, sento bisa jadi pilihan tepat.
4. Harga

Untuk onsen, tarif masuk biasanya berkisar antara 1.000 hingga 2.000 Yen atau sekitar Rp100 ribu-Rp200 ribuan. Beberapa onsen bahkan dilengkapi dengan pemandangan alam indah seperti pegunungan, hutan, atau sungai. Jadi, pengalaman berendam terasa lebih eksklusif.
Sementara itu, sento jauh lebih terjangkau. Rata-rata harga tiket masuknya sekitar 470 Yen atau sekitar Rp50 ribuan untuk orang dewasa. Namun, tarifnya bisa sedikit lebih tinggi jika sento tersebut memiliki fasilitas tambahan seperti sauna atau pemandian air dingin.
Demikian beberapa perbedaan onsen dan sento di Jepang. Jadi, saat liburan ke Jepang nanti, jangan lupa sempatkan waktu untuk mencoba salah satunya, ya.