Benarkah Ban Kempis Lebih Rentan Pecah di Jalan Tol?

- Ban kempis rentan pecah di jalan tol karena gesekan ekstra besar dan peningkatan suhu pada karet ban saat mobil melaju kencang.
- Ban keras lebih tahan terhadap suhu, namun rentan pecah akibat benturan dan membuat laju mobil terasa kasar.
- Gunakan alat ukur tekanan ban dan sesuaikan dengan angka rekomendasi pabrikan untuk menjaga keselamatan berkendara di jalan tol.
Banyak pengemudi menyepelekan kondisi ban saat berkendara di jalan tol. Padahal, tekanan angin yang tidak sesuai bisa menjadi pemicu kecelakaan serius, terutama akibat pecah ban. Dan tahu gak sih kalau ban kempis kempis ternyata lebih rentan pecah di jalan tol dibanding ban yang terlalu keras.
Penasaran, kan? Yuk, cari tahu jawabannya melalui artikel berikut.
1. Ban kempis menghasilkan panas berlebih dan melemahkan struktur

Ban kempis berarti tekanan anginnya di bawah standar. Ini menyebabkan permukaan ban lebih banyak menempel ke aspal, menciptakan gesekan ekstra besar. Saat mobil melaju kencang di tol, gesekan tersebut memicu peningkatan suhu pada karet ban. Semakin panas suhu di dalam ban, semakin besar kemungkinan struktur internalnya rusak.
Panas berlebih inilah yang menjadi pemicu utama pecah ban (blowout) pada kondisi kempis. Bagian dinding ban yang menanggung tekanan justru bekerja paling keras saat tekanan angin rendah. Akibatnya, ban bisa tiba-tiba robek dan pecah saat suhu mencapai batas toleransinya—yang bisa terjadi tanpa tanda-tanda jelas. Inilah alasan kenapa ban kempis jauh lebih berisiko di tol dibanding di jalanan kota.
2. Ban keras lebih tahan terhadap panas, tapi rawan pecah karena benturan

Di sisi lain, ban dengan tekanan angin terlalu tinggi memang lebih kaku. Permukaan ban jadi lebih kecil yang menyentuh jalan, sehingga gesekan dan panas lebih rendah. Ini membuat ban lebih tahan terhadap suhu, terutama saat mobil melaju cepat. Tapi kekakuan ini punya kelemahan: ban jadi kurang mampu menyerap benturan.
Ketika ban keras menghantam lubang, batu, atau benda keras lain di jalan tol, tekanan dari dalam bisa memicu pecah ban dari sisi dalam. Meski jarang terjadi dibandingkan ban kempis, pecah ban akibat benturan ini tetap berbahaya. Selain itu, ban keras membuat laju mobil terasa lebih kasar dan bisa mengurangi cengkeraman saat pengereman atau menikung.
3. Kesimpulan: ban kempis lebih rentan pecah di jalan tol

Jika dibandingkan langsung, ban kempis memang lebih rentan pecah di jalan tol daripada ban keras. Penyebab utamanya adalah penumpukan panas akibat gesekan dan deformasi ban saat melaju cepat. Sementara ban keras cenderung lebih tahan terhadap panas, walau tetap memiliki risiko jika menghantam objek keras di jalan.
Untuk itu, jangan anggap remeh tekanan angin ban. Gunakan alat ukur tekanan ban (tire pressure gauge) dan sesuaikan dengan angka rekomendasi pabrikan yang biasanya tertulis di sisi pintu mobil atau buku manual. Tekanan yang ideal akan menjaga performa, kenyamanan, dan—yang terpenting—keselamatan selama berkendara, terutama di jalan tol.
So, menjaga tekanan ban bukan hanya urusan kenyamanan, tapi juga urusan hidup dan mati di jalan raya. Ban kempis memang terasa sepele, tapi di jalan tol dengan kecepatan tinggi, bisa menjadi bom waktu yang mengintai setiap kilometer perjalanan.
Pastikan tekanan angin selalu sesuai standar, dan jangan menunggu ban terlihat kempis baru bertindak—karena saat itu mungkin sudah terlambat.