Benarkah Menyalakan AC Mobil Saat Jendela Terbuka Bikin Boros BBM?

- Kombinasi AC dan jendela terbuka membuat mesin bekerja lebih berat
- Hambatan udara dari jendela terbuka ikut menambah konsumsi bensin
- Mobil modern memiliki batas efisiensi dalam penggunaan AC dan jendela terbuka
Mobil modern memang makin efisien, tapi urusan konsumsi bahan bakar tetap jadi hal sensitif bagi banyak pengendara. Salah satu kebiasaan yang sering memicu debat adalah menyalakan AC saat jendela dibiarkan terbuka. Banyak yang bilang hal ini bikin BBM cepat habis, tapi benarkah begitu?
Pertanyaan itu wajar muncul, apalagi di cuaca panas yang bikin pengemudi tergoda buka jendela untuk dapat udara segar sambil tetap menyalakan AC. Di balik kebiasaan sepele itu, ternyata ada penjelasan teknis yang cukup menarik soal kinerja sistem pendingin dan efek aerodinamika mobil.
1. Kombinasi AC dan jendela terbuka bikin kerja mesin makin berat

Saat AC dinyalakan, kompresor mengambil tenaga dari mesin mobil. Artinya, semakin tinggi beban kerja AC, makin banyak pula bahan bakar yang dikonsumsi. Jika di saat bersamaan jendela terbuka, sirkulasi udara di kabin jadi tidak efisien karena udara dingin keluar, sementara udara panas dari luar masuk.
Akibatnya, sistem pendingin harus bekerja ekstra keras untuk mempertahankan suhu kabin. Kompresor AC jadi lebih sering aktif, dan inilah yang membuat konsumsi BBM meningkat. Meski selisihnya tampak kecil, dalam penggunaan harian dampaknya bisa terasa di dompet.
2. Hambatan udara dari jendela terbuka ikut menambah konsumsi bensin

Selain bikin AC kerja ekstra, jendela yang terbuka juga menciptakan hambatan aerodinamis. Saat mobil melaju di atas 60 km/jam, udara yang masuk ke kabin memperlambat laju kendaraan. Mesin pun harus menambah tenaga untuk mempertahankan kecepatan, yang otomatis menguras lebih banyak BBM.
Tak heran, banyak studi menyarankan agar kamu memilih salah satu, buka jendela saat kecepatan rendah di dalam kota, atau gunakan AC penuh saat melaju di jalan tol. Kombinasi keduanya justru bikin boros dua kali lipat, baik dari sisi bensin maupun efisiensi udara di kabin.
3. Mobil modern memang lebih pintar, tapi tetap ada batas efisiensi

Mobil keluaran baru memang dibekali sensor pintar yang menyesuaikan beban kerja kompresor AC. Jadi, walau jendela terbuka, sistem elektronik akan otomatis menurunkan tekanan agar konsumsi bahan bakar tetap stabil. Namun, fitur ini tetap punya batas kemampuan.
Kalau udara panas terus menerobos karena jendela dibiarkan lebar, efisiensi itu tak banyak membantu. Sensor hanya bisa menyeimbangkan sementara, tapi tetap saja BBM terbuang untuk menjaga suhu ideal di kabin. Teknologi boleh canggih, tapi kebiasaan pengemudi tetap jadi faktor utama.
4. Manfaatkan mode sirkulasi dan ventilasi alami

Buat kamu yang merasa pengap tapi enggan menutup jendela rapat, cobalah mode sirkulasi internal di AC. Mode ini memutar udara kabin tanpa menarik udara panas dari luar, membuat kompresor bekerja lebih ringan dan bahan bakar lebih efisien. Hasilnya, kabin tetap sejuk tanpa beban berlebih pada mesin.
Kamu juga bisa pakai cara sederhana sebelum menyalakan AC, seperti buka semua jendela selama satu menit untuk membuang panas dari dalam mobil. Setelah itu, tutup dan nyalakan AC seperti biasa. Trik ini bisa menurunkan suhu awal kabin cukup cepat tanpa boros tenaga mesin.
Menyalakan AC sambil membuka jendela memang tampak sepele, tapi efeknya nyata pada konsumsi bahan bakar. Sistem pendingin bekerja lebih keras, hambatan udara meningkat, dan alhasil mesin pun boros tenaga. Kalau ingin berkendara hemat dan tetap nyaman, pilih salah satu saja, yakni AC atau jendela terbuka, jangan dua-duanya sekaligus.