Kenapa Ban Mobil Harus Dicek Tekanannya Saat Dingin?

Banyak pengemudi yang rajin memeriksa tekanan udara ban sebelum bepergian, tapi tidak semua tahu bahwa waktu terbaik untuk melakukannya adalah saat ban dalam kondisi dingin. Sering kali, orang baru mengecek tekanan ban setelah mobil digunakan beberapa kilometer, padahal hasil pengukurannya bisa keliru.
Ban yang tampak normal bisa saja sebenarnya kurang angin, sementara tekanan yang terlihat pas saat panas bisa menipu. Perbedaan suhu udara di dalam ban sangat memengaruhi hasil pengukuran tekanan. Karena itu, memahami kenapa pemeriksaan sebaiknya dilakukan saat ban masih dingin penting untuk menjaga keamanan, kenyamanan, dan efisiensi bahan bakar.
1. Udara di dalam ban mengembang saat panas

Udara di dalam ban mengikuti hukum fisika sederhana: ketika suhu naik, tekanan ikut meningkat. Saat mobil mulai bergerak, gesekan antara ban dan permukaan jalan menghasilkan panas. Suhu udara di dalam ban bisa naik hingga 30–40 derajat Celsius, menyebabkan tekanan udara meningkat 2–4 psi (pound per square inch) dari kondisi awal.
Jika kamu mengukur tekanan ban setelah mobil digunakan, hasilnya akan lebih tinggi dari tekanan sebenarnya. Akibatnya, banyak pengemudi yang keliru menurunkan tekanan karena mengira ban terlalu keras. Padahal begitu suhu ban kembali dingin, tekanan justru turun di bawah standar. Itulah mengapa pabrikan mobil selalu menyarankan pengukuran dilakukan saat ban dingin, idealnya sebelum mobil menempuh jarak lebih dari 3 kilometer.
2. Ban kurang angin bisa mempercepat keausan dan boros bahan bakar

Menjaga tekanan ban sesuai rekomendasi pabrikan sangat penting karena memengaruhi performa dan keamanan berkendara. Ban yang kekurangan udara menambah gesekan antara ban dan jalan, membuat mesin bekerja lebih berat dan konsumsi bahan bakar meningkat. Dalam jangka panjang, hal ini juga mempercepat keausan pada bagian tepi ban.
Sebaliknya, jika tekanan terlalu tinggi akibat pengukuran dilakukan saat ban panas, bagian tengah ban akan lebih cepat aus. Cengkeraman ban pun menurun, terutama di jalan basah. Jadi, dengan mengecek tekanan saat ban dingin, kamu mendapatkan angka yang paling akurat — memastikan mobil tetap stabil, hemat BBM, dan aman di berbagai kondisi jalan.
3. Cara mudah mengecek tekanan ban dengan benar

Untuk hasil terbaik, periksa tekanan ban pagi hari sebelum mobil digunakan atau setelah mobil berhenti minimal tiga jam. Gunakan alat ukur tekanan ban digital atau manual dengan skala psi atau bar. Bandingkan hasilnya dengan rekomendasi tekanan yang biasanya tercantum di pilar pintu depan atau buku manual kendaraan.
Jangan lupa untuk memeriksa ban cadangan juga, karena ban ini sering terlupakan padahal sangat penting saat darurat. Setelah pengukuran, pastikan tutup pentil dipasang kembali dengan rapat agar udara tidak bocor perlahan. Jika kamu sering berkendara jauh, pertimbangkan untuk membawa alat ukur tekanan portabel agar bisa memeriksa tekanan ban kapan saja.
Jadi, saat masih dingin bukan sekadar saran teknis, tapi langkah penting untuk menjaga performa kendaraan. Udara yang memuai saat panas bisa menyesatkan hasil pengukuran, menyebabkan ban terlalu kempis atau keras tanpa disadari. Dengan mengecek tekanan ban di waktu yang tepat, kamu bukan hanya menjaga umur ban lebih panjang, tapi juga membuat perjalanan lebih aman dan hemat bahan bakar.