Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pengiriman Mobil Xiaomi Tembus 30 Ribu Unit Selama Dua Bulan Beruntun

Screen Shot 2025-06-27 at 9.22.48 AM.png
Xiaomi YU7 (mi.com)
Intinya sih...
  • Penjualan melejit dan jaringan ritel makin luasSejak penjualan pertama di April 2024, grafik distribusi mobil Xiaomi terus meroket. Juli lalu, mereka mengirimkan 30.452 unit dengan SU7 sebagai penyumbang terbesar. Lalu Agustus, angka 30 ribu unit kembali tembus. Untuk menopang pertumbuhan ini, Xiaomi menambah 18 showroom baru sehingga kini total ada 370 titik di 105 kota. Gerai layanan juga ikut berkembang menjadi 189 di 112 kota. Menariknya, September ini Xiaomi sudah menyiapkan tambahan 32 showroom baru di berbagai kota strategis.
  • Target ambisius dan strategi produksiLei Jun, pendiri sekaligus CEO Xiaomi, memasang target penjualan 350
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Siapa sangka Xiaomi yang dulu lebih dikenal dengan smartphone, kini sukses besar di dunia otomotif? Setelah resmi meluncurkan lini mobil listriknya, brand asal Tiongkok ini langsung tancap gas. Pada Agustus 2025, pengiriman mobil Xiaomi menembus lebih dari 30.000 unit. Angka ini bukan sekadar kebetulan, karena pada Juli lalu pencapaiannya juga sama. Artinya, dua bulan berturut-turut Xiaomi berhasil menjaga ritme tinggi di pasar mobil listrik yang lagi panas-panasnya.

Momentum tersebut makin terasa karena konsumen di Tiongkok terlihat sangat antusias dengan hadirnya model-model seperti SU7, SU7 Ultra, dan YU7. Ditambah lagi, Xiaomi terus memperluas jaringan showroom dan layanan purna jual. Jadi, bukan cuma menjual mobil, tapi juga membangun ekosistem yang bikin konsumen merasa aman sekaligus bangga menjadi bagian dari perjalanan baru Xiaomi di industri otomotif.

1. Penjualan melejit dan jaringan ritel makin luas

Pengiriman Xiaomi SU7 sudah melebihi target (Xiaomi)
Pengiriman Xiaomi SU7 sudah melebihi target (Xiaomi)

Sejak penjualan pertama di April 2024, grafik distribusi mobil Xiaomi terus meroket. Juli lalu, mereka mengirimkan 30.452 unit dengan SU7 sebagai penyumbang terbesar. Lalu Agustus, angka 30 ribu unit kembali tembus.

Untuk menopang pertumbuhan ini, Xiaomi menambah 18 showroom baru sehingga kini total ada 370 titik di 105 kota. Gerai layanan juga ikut berkembang menjadi 189 di 112 kota. Menariknya, September ini Xiaomi sudah menyiapkan tambahan 32 showroom baru di berbagai kota strategis.

2. Target ambisius dan strategi produksi

Xiaomi SU7 Ultra (mi.com)
Xiaomi SU7 Ultra (mi.com)

Lei Jun, pendiri sekaligus CEO Xiaomi, memasang target penjualan 350 ribu unit sepanjang 2025. Proyeksi internal bahkan lebih tinggi, antara 400 ribu hingga 500 ribu unit tahun depan, dan ada peluang mencapai 800 ribu unit pada 2026.

Untuk mencapai ambisi itu, Xiaomi mempersiapkan pabrik berlapis: tahap pertama di Beijing Yizhuang sudah berjalan, tahap kedua siap untuk produksi massal, sementara lahan tahap ketiga sudah diamankan. Jadi jelas, Xiaomi tidak main-main dalam membangun pondasi bisnis mobil listriknya.

3. Model beragam dengan fitur menggoda

Xiaomi SU7 Ultra (mi.com)
Xiaomi SU7 Ultra (mi.com)

Xiaomi tidak hanya mengandalkan satu produk. SU7 hadir sebagai model perdana dengan harga mulai Rp497 jutaan, menawarkan jarak tempuh hingga 830 km. YU7 yang meluncur Juni 2025 dibanderol Rp583–760 juta dengan arsitektur 800 volt dan daya jelajah sampai 835 km.

Lalu ada SU7 Ultra yang fokus ke performa, dengan tenaga gila-gilaan 1.548 hp, akselerasi 0–100 km/jam dalam 2,1 detik, dan top speed 350 km/jam. Bahkan di Chengdu Auto Show 2025, mereka memperkenalkan edisi terbatas Nürburgring hanya 100 unit. Insentif pembelian pun menarik, mulai dari jok kulit Nappa, sistem HAD seumur hidup, hingga paket perawatan lima tahun untuk varian tertentu.

Pada akhirnya, apa yang dilakukan Xiaomi membuktikan kalau transisi dari smartphone ke otomotif bukan sekadar coba-coba. Mereka datang dengan strategi jelas, produk kompetitif, dan keberanian menargetkan angka besar.

Jika tren ini berlanjut, bukan tidak mungkin Xiaomi bakal jadi salah satu pemain besar di dunia mobil listrik global, sekaligus menantang dominasi merek lama yang sudah lebih dulu menguasai pasar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Biaya Operasional Aion UT per Hari Gak Sampai Rp10 Ribu

04 Sep 2025, 20:51 WIBAutomotive