Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penyebab Lampu Sein Mati Sebelah, Jangan Buru-buru Ganti Bohlam

Ilustrasi lampu sein (Toyota Astra Motor)
Ilustrasi lampu sein (Toyota Astra Motor)
Intinya sih...
  • Lampu sein mati sebelah bisa memicu kecelakaan dan tilang karena membahayakan pengendara lain dan tidak dapat membaca arah gerakmu.
  • Penyebab umum lampu sein mati antara lain bohlam putus atau dudukannya longgar, bisa dicek sendiri di rumah dengan membuka rumah lampu sein.
  • Jika bohlam dan kabel baik-baik saja, kemungkinan kerusakan ada pada saklar sein atau relay flasher yang bisa diatasi dengan membersihkan atau mengganti komponen tersebut.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lampu sein yang mati sebelah sering kali bikin panik, apalagi kalau sedang dalam perjalanan. Selain membahayakan karena pengendara lain tidak bisa membaca arah gerakmu, lampu sein mati juga bisa bikin kamu kena tilang jika ketahuan oleh petugas lalu lintas.

Tapi, jangan langsung menyimpulkan bahwa bohlamnya putus. Karena ternyata ada banyak penyebab umum di balik masalah ini, beberapa di antaranya bisa kamu cek sendiri di rumah. Yuk, cari tahu penyebab lampu sein bisa mati sebelah seperti dikutip dari Suzuki Indonesia.

1. Bohlam putus atau longgar

Ilustrasi lampu sein (Astra Daihatsu)
Ilustrasi lampu sein (Astra Daihatsu)

Penyebab paling umum dan paling mudah dicek adalah bohlam yang putus atau dudukannya longgar. Seiring waktu, bohlam bisa terbakar karena pemakaian terus-menerus atau kualitas yang kurang baik. Tapi, dalam beberapa kasus, bohlam sebenarnya masih bagus,, hanya saja dudukannya tidak pas atau berkarat, sehingga arus listrik tidak mengalir sempurna.

Kamu bisa coba membuka rumah lampu sein, lalu cek kondisi bohlam. Kalau filamennya putus, tentu harus diganti. Tapi kalau masih menyala saat ditekan atau digoyang, berarti dudukannya longgar dan perlu dibersihkan atau dikencangkan. Gunakan sarung tangan agar tangan tidak menyentuh permukaan kaca bohlam secara langsung.

2. Kabel terputus atau konektor berkarat

Ilustrasi lampu sein (Auto2000)
Ilustrasi lampu sein (Auto2000)

Kalau bohlamnya masih bagus tapi lampu tetap tidak menyala, bisa jadi masalahnya ada pada kabel penghubung atau konektor. Kabel yang terkelupas, terjepit, atau korslet bisa menyebabkan arus tidak sampai ke bohlam. Begitu juga jika konektor lampu sein berkarat karena lembap atau terkena air hujan, maka arus listrik akan terhambat.

Solusinya, kamu bisa melacak jalur kabel sein dari saklar hingga ke lampu. Periksa apakah ada kabel yang terputus, sobek, atau hangus. Bersihkan konektor dengan cairan pembersih kontak listrik, lalu pastikan semua sambungan rapat. Bila kamu tidak yakin, sebaiknya serahkan pada bengkel terdekat untuk pengecekan lebih lanjut.

3. Saklar sein atau flasher relay rusak

Ilustrasi lampu sein (Wuling.id)
Ilustrasi lampu sein (Wuling.id)

Jika semua komponen seperti bohlam dan kabel baik-baik saja, kemungkinan terakhir adalah kerusakan pada saklar sein atau relay flasher. Relay flasher berfungsi mengatur kedipan lampu sein, dan jika komponennya rusak sebagian, bisa menyebabkan sein hanya bekerja di satu sisi. Hal ini juga bisa ditandai dengan suara “klik” yang hanya muncul saat sein ke arah tertentu.

Saklar sein juga bisa aus atau kotor seiring waktu, apalagi kalau kamu sering menyalakan sein sambil tergesa-gesa. Membersihkan bagian saklar atau mengganti relay biasanya dapat mengatasi masalah ini. Relay umumnya tidak mahal dan bisa diganti dengan mudah, tapi pastikan tipe dan spesifikasinya sesuai dengan mobil atau motormu.

So, masalah lampu sein mati sebelah sebenarnya bukan hal yang sulit diatasi. Dengan memahami penyebabnya, kamu bisa melakukan pengecekan awal sebelum buru-buru mengganti bohlam atau pergi ke bengkel. Perhatikan juga perawatan rutin sistem kelistrikan agar lampu sein selalu bekerja optimal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us