Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penyebab Mual Saat Naik Mobil, Tips Mengatasinya

Ilustrasi berkendara (Freepik/freepik)
Intinya sih...
  • Mabuk perjalanan disebabkan oleh ketidakseimbangan sensorik antara mata, telinga bagian dalam, dan otak.
  • Udara pengap dalam mobil dapat memperburuk rasa mual, serta duduk di kursi belakang atau menghadap ke samping.
  • Kondisi psikologis dan kesehatan tubuh seperti stres, kelelahan, dan sensitivitas lebih tinggi terhadap motion sickness juga berperan dalam menyebabkan mabuk perjalanan.

Mual dan muntah saat naik mobil bisa jadi pengalaman yang tidak menyenangkan, terutama saat perjalanan jauh seperti mudik. Sebab, rasa mual dan pusing akan membuatmu tak bisa menikmati perjalanan.

Mabuk perjalanan juga dikenal sebagai motion sickness. Kondisi ini terjadi ketika otak menerima sinyal yang tidak sinkron dari berbagai bagian tubuh, seperti mata, telinga bagian dalam, dan sistem otot.

Ketidakseimbangan sensorik ini membuat otak kesulitan memahami gerakan kendaraan, sehingga menimbulkan rasa mual, pusing, bahkan muntah. Berikut beberapa penyebab utama mabuk perjalanan dan bagaimana cara mengatasinya agar perjalanan tetap nyaman.

1. Otak bingung saat menerima sinyal gerakan

Ilustrasi berkendara (Freepik/user18526052)

Penyebab utama mabuk perjalanan adalah ketidakseimbangan sensorik antara mata, telinga bagian dalam, dan otak. Saat naik mobil, mata melihat benda-benda di dalam kendaraan yang tampak diam, sementara telinga bagian dalam merasakan gerakan akibat akselerasi, pengereman, dan belokan kendaraan. Perbedaan informasi ini menyebabkan otak bingung dan meresponsnya dengan rasa mual hingga muntah.

Hal ini sering dialami oleh anak-anak dan orang dewasa yang sensitif terhadap perubahan gerakan. Jika tidak segera diatasi, mabuk perjalanan dapat membuat tubuh terasa sangat tidak nyaman, terutama dalam perjalanan panjang.

2. Ventilasi yang buruk di dalam kabin

Ilustrasi berkendara (Freepik/stefamerpik)

Udara dalam mobil yang pengap dan tertutup dapat memperburuk rasa mual. Jika sirkulasi udara tidak baik, tubuh akan lebih mudah merasa pusing dan sesak. Selain itu, bau-bau menyengat seperti asap rokok, parfum mobil yang terlalu kuat, atau aroma makanan juga dapat memicu reaksi tubuh yang lebih buruk.

Banyak orang yang mengalami mabuk perjalanan karena mobil yang terlalu tertutup tanpa adanya udara segar. Hal ini menyebabkan kadar oksigen di dalam mobil menurun, sehingga tubuh menjadi lebih lemah dan lebih rentan mengalami motion sickness.

3. Posisi duduk tidak  tepat

Ilustrasi berkendara (Pexels/Alexander Taranenko)

Duduk di kursi belakang atau menghadap ke samping dapat memperburuk mabuk perjalanan. Hal ini karena bagian belakang mobil cenderung lebih terasa guncangannya, terutama saat melewati jalan yang tidak rata atau ketika mobil melakukan manuver tajam.

Selain itu, duduk menghadap ke samping atau tidak melihat ke arah perjalanan dapat membuat mata semakin sulit menyesuaikan sinyal dengan gerakan tubuh. Akibatnya, ketidakseimbangan sensorik semakin parah dan tubuh merespons dengan rasa mual yang lebih kuat.

Posisi duduk yang tidak sejajar dengan arah perjalanan membuat otak lebih sulit menyesuaikan gerakan dengan apa yang dilihat oleh mata. Inilah sebabnya mengapa banyak orang yang duduk di bagian belakang mobil atau di kursi samping lebih sering mengalami mabuk perjalanan dibandingkan mereka yang duduk di kursi depan.

 

4. Faktor psikologis dan kondisi fisik

Ilustrasi berkendara (Pexels/Elina Sazonova)

Selain faktor fisik, kondisi psikologis dan kesehatan tubuh juga berperan dalam menyebabkan motion sickness. Beberapa faktor yang dapat memperburuk mabuk perjalanan antara lain stres dan kecemasan sebelum perjalanan dapat membuat tubuh lebih tegang, sehingga lebih mudah mengalami rasa mual.

Kurang tidur atau kelelahan juga bisa membuat tubuh lebih lemah dalam menangani sinyal sensorik yang tidak sinkron. Selain itu, perut kosong atau terlalu kenyang sebelum perjalanan dapat meningkatkan risiko mabuk perjalanan, karena sistem pencernaan lebih sensitif terhadap guncangan kendaraan.

Beberapa orang memiliki sensitivitas lebih tinggi terhadap motion sickness dibandingkan yang lain, terutama mereka yang memiliki gangguan keseimbangan di telinga bagian dalam.
Untuk menghindari mabuk perjalanan akibat faktor ini, penting untuk beristirahat dengan cukup sebelum perjalanan, menjaga kondisi fisik tetap prima, serta mengelola stres dengan baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us