5 Mitos Seputar CVT Motor Matic yang Belum Tentu Benar

Sistem CVT adalah jantung utama pada motor matic. Komponen ini bekerja sebaagai pengatur perpindahan kecepatan secara otomatis dan halus, dan memberikan kenyamanan berkendara yang optimal. Meskipun begitu, popularitas motor matic kerap diiringi dengan berbagai mitos dan kesalahpahaman seputar perawatan serta kinerja CVT itu sendiri.
Banyak informasi yang beredar dari mulut ke mulut yang belum tentu memiliki dasar teknis yang kuat, sehingga membingungkan para pemilik motor. Mengetahui fakta dibalik beberapa mitos yang beredar tersebut sangat penting agar tidak ada kesalahan dalam merawat motor. Mari ketahui mitos populer apa saja tentang CVT motor matic yang perlu diketahui kebenarannya.
1. Motor matic akan jadi boros setelah upgrade cvt

Mitos ini sering muncul ketika seseorang akan memodifikasi atau upgrade komponen di dalam rumah CVT. Ada keyakinan bahwa peningkatan performa yang didapat pasti akan dibayar dengan konsumsi bahan bakar yang lebih boros. Padahal, dampak konsumsi bensin sangat tergantung pada jenis upgrade dan gaya berkendara sehari-hari.
Jika upgrade CVT dilakukan dengan perhitungan tepat dan hanya sedikit mengubah karakter mesin agar akselerasi lebih responsif, dampaknya pada efisiensi bensin tidak akan signifikan. Penggantian komponen, seperti mengubah bobot roller menjadi lebih ringan, memang akan membuat putaran mesin lebih tinggi di awal, tetapi penggunaan gas ketika berakselerasi tetap menjadi penentu utama irit atau borosnya motor matic.
2. Perawatan cvt pasti mahal

Beberapa pemilik motor matic sering menunda perawatan CVT karena menganggap prosesnya memerlukan banyak biaya. Anggapan ini muncul karena banyaknya komponen kecil di dalam rumah CVT yang terlihat kompleks. Sebenarnya, perawatan rutin dasar CVT hanya melibatkan pembersihan dari debu dan kotoran, serta pemeriksaan visual pada beberapa komponen vitalnya.
Umumnya, perawatan rutin berkala di bengkel sudah mencakup pembersihan menyeluruh pada CVT dengan biaya yang wajar, dan ini jauh lebih baik daripada membiarkannya kotor. Kamu sendiri juga bisa melakukan pengecekan sederhana seperti mendengarkan suara tidak wajar dari bagian CVT sebagai indikasi awal adanya masalah sebelum menjadi parah dan mahal.
3. Oli gardan boleh diganti kapan saja

Mitos ini menyebabkan banyak pemilik motor matic mengabaikan jadwal penggantian oli gardan karena menganggapnya tidak sepenting oli mesin. Padahal, oli transmisi memiliki peran vital untuk terus melumasi komponen di bagian gigi reduksi yang berada di belakang CVT. Kerusakan pada bagian ini akan sangat mengganggu kinerja motor.
Harus diingat bahwa oli transmisi memiliki batas waktu atau kilometer pemakaian yang sudah ditentukan, sama seperti oli mesin. Mengganti oli transmisi secara teratur akan memastikan pelumasan optimal dan mencegah keausan dini pada gigi-gigi di dalam gardan.
4. Cvt tidak perlu dibuka selama motor masih bisa jalan

Ada kepercayaan bahwa selama motor matic masih bisa berjalan normal, maka tidak perlu repot-repot memeriksa kondisi CVT. Pemikiran ini adalah salah satu penyebab utama kerusakan CVT menjadi terlalu parah. Kerusakan komponen CVT seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas pada awalnya, namun secara perlahan keausan terus terjadi.
Debu dan kotoran dapat menumpuk di dalam rumah CVT tanpa disadari, sehingga v-belt atau roller bisa aus lebih cepat dari usia pakainya. Sangat disarankan untuk melakukan pembersihan CVT secara berkala sesuai jadwal yang dianjurkan oleh pabrikan, meskipun motor terlihat normal.
5. Motor matic tidak kuat menanjak karena sistem cvt

Beberapa orang masih meragukan motor matic untuk perjalanan di jalanan menanjak karena khawatir performa CVT tidak memadai. Kekhawatiran ini muncul sebab motor matic tidak memiliki gigi manual yang bisa dioperasikan untuk meningkatkan torsi saat menanjak. Kenyataanya, sistem CVT modern pada motor matic dirancang agar mampu menyesuaikan rasio secara otomatis dan optimal.
Ketika menghadapi tanjakan, sistem CVT akan mengatur rasio pulley sehingga putaran mesin tetap berada di torsi terbaiknya untuk mendorong motor ke atas. Kunci agar motor matic kuat menanjak adalah pastikan semua komponen CVT, terutama v-belt dan roller, berada dalam kondisi terbaiknya. Selain itu, cara berkendara dan beban yang diangkut motor juga akan menentukan perfoma motor matic selama menanjak.
Jangan mudah percaya pada informasi yang tidak jelas asal usulnya, dan selalu jadikan jadwal perawatan berkala sebagai acuan utama. Perawatan yang tepat akan membuat motor matic selalu dalam kondisi prima, nyaman digunakan, dan selalu siap menemani aktivitas sehari-hari.







![[QUIZ] Kalau Hidupmu Sebuah Balapan, Posisi Kamu di Mana?](https://image.idntimes.com/post/20250304/photo-1562402082-05a4e888ca96-097c117b8441028fc2ba52ab782113c5.jpeg)









