Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Punya Fitur Bagus, Namun 6 Motor Bebek Kawasaki Ini Kurang Laris

imgrumweb.com

Motor bebek saat ini memang bukan menjadi prioritas Kawasaki. Minat konsumen yang rendah membuat pabrikan ogah menjual moped ke tanah air karena enggan merugi. Meski begitu, pabrikan asal Jepang sempat merilis beberapa sepeda motor bebek yang meski gak terlalu laris, tetapi punya spesifikasi yang kece. Nah, ini deretan motor bebek Kawasaki yang sempat mengaspal di jalana Indonesia.

1. Kawasaki Kaze

imgrumweb.com

Motor ini bisa dibilang sebagai salah satu legenda Kawasaki. Dirilis pertama kali ke tanah air sekitar tahun 1995, kala itu Kaze sudah didukung dengan mesin berkapasitas 111,6cc atau terbesar di kelasnya.

Selain mesin yang oke, sepeda motor ini juga punya segudang fitur yang selangkah di depan para kompetitor. Lihat saja bodi mengotak besar yang tampak gagah, kran bensin (on, off, dan res), hingga speedometer yang menampilkan gear position.

Dalam perjalanannya hingga medio 2000-an, Kaze sudah hadir dalam beberapa versi. Setelah varian Standard, ada model Kaze R yang diluncurkan tahun 1996, kemudian Kaze VR pada tahun 1997-2005, Kaze R 125 yang rilis 2005, disusul Kaze ZX130 pada tahun 2005-2009 sebagai moped rasa moge, dan Kaze Zone di tahun 2007.

2. Kawasaki Blitz

imgrumweb.com

Merupakan salah satu motor bebek murah pada eranya. Melantai pertama kali pada pertengahan 1990an, Kawasaki melepas Blitz dalam dua varian, yaitu Blitz R dan Blitz VR, dengan harga di bawah Rp10 jutaan.

Meski berdesain simpel dan murah, namun Blitz sebenarnya didukung dengan performa mesin dan handling yang stabil, layaknya varian Kaze R. Sektor jantung pacu, motor ini membawa mesin 4-stroke, SOHC, silinder tunggal, kapasitas 102cc, yang mampu memuntahkan daya 9 PS pada 8.000 rpm.

3. Kawasaki Blitz Joy

moto-choice.com

Masih satu rumpun dengan Blitz, namun kuda besi ini membawa mesin yang lebih besar. Jika Blitz cuma menggendong mesin 102cc, maka Kawasaki membekali Blitz Joy dengan dapur pacu berkapasitas 125cc, yang sanggup menumpahkan tenaga 9,9 PS pada 8.000 rpm.

Sayangnya, tenaga besar belum cukup mampu mengatrol penjualan sepeda motor ini di pasaran. Agaknya, masyarakat Indonesia kala itu lebih familiar dengan merek Honda, Yamaha, atau Suzuki.

4. Kawasaki Edge

pictame.com

Tampil perdana di pasar otomotif Indonesia pada tahun 2010, Edge diklaim cocok untuk harian maupun balapan. Secara tampilan, motor ini punya desain sporty dan futuristik, dengan headlamp utama berukuran besar, bentuk muffler khas Ninja 250R dan suara mirip Kaze, sedangkan lampu belakang berdesain runcing.

Untuk jantung pacu, Edge dibekali mesin tipe 4-stroke, SOHC, 2 katup, silinder tunggal, berkapasitas 112cc. Sayangnya, meski punya desain oke, performa lumayan, dan harga terjangkau (mulai Rp12,9 jutaan kala itu), motor ini gagal memikat konsumen.

5. Kawasaki Athlete/Athlete Pro

imgrumweb.com

Dirilis pertama kali pada pertengahan 2000-an, Athlete merupakan motor bebek dengan desain ayago. Mungkin, Kawasaki ingin menyaingi Suzuki Satria F150 di segmen sepeda motor bebek setang jepit.

Generasi ketiga, Athlete Pro, yang diluncurkan tahun 2015, menjadi varian yang paling populer. Membawa konsep motor hybrid, kuda besi ini punya tampilan beda dari moped kebanyakan, dengan tangki bensin di atas rangka utama, rem cakram beralur, serta suspensi belakang tunggal.

Ironisnya, layaknya motor bebek Kawasaki lainnya, usia Athlete Pro gak bertahan lama. Kalah laris dari Satria F150 dan Honda Sonic 150R, motor berkapasitas 125cc tersebut sudah tidak lagi dijual di pasar dalam negeri.

6. Binter Joy

imgrumweb.com

Ini adalah motor bebek pertama Kawasaki yang mengaspal di Indonesia. Dihadirkan pada tahun 1983, kala itu Binter Joy sudah menggunakan CDI dan transmisi 4-speed, mengungguli para kompetitor yang masih setia dengan platina dan transmisi 3-speed.

Sayangnya, meski punya fitur yang oke, motor dengan mesin 85cc ini gak terlalu populer. Sulitnya mencari onderdil menjadi salah satu alasan yang membuat konsumen tanah air enggan melirik Binter Joy.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us