Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenali 5 Penyebab Ban Kempes Mendadak

ilustrasi mobil ban kempes (pexels.com/Agelos Grigoriou)
ilustrasi mobil ban kempes (pexels.com/Agelos Grigoriou)

Mengalami ban kempes mendadak saat berkendara bisa sangat mengganggu dan berbahaya, terutama jika terjadi di jalan ramai atau area terpencil. Ban yang kehilangan tekanan udara biasanya menandakan adanya masalah mendasar yang perlu diperhatikan, karena dapat menimbulkan kecelakaan jika pengemudi tidak mampu mengendalikan kendaraan dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk memahami berbagai penyebab yang dapat membuat ban tiba-tiba kempes.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan ban kempes mendadak termasuk kondisi jalan yang buruk, kualitas ban yang sudah menurun, atau kesalahan dalam perawatan. Mengetahui penyebab umum ban kempes dapat membantu pengemudi lebih waspada dan mencegah masalah serupa di masa depan. Dengan pemahaman yang baik tentang faktor-faktor ini, pemilik kendaraan dapat mengurangi risiko kejadian tak terduga dan mengambil langkah pencegahan, seperti memeriksa kondisi ban secara rutin dan menghindari berkendara di jalan yang dipenuhi puing-puing tajam.

1. Kebocoran akibat paku atau puing tajam di jalan

ilustrasi mobil ban kempes (pexels.com/Alice B)
ilustrasi mobil ban kempes (pexels.com/Alice B)

Salah satu penyebab paling umum ban kempes mendadak adalah tertusuk benda tajam seperti paku, kaca, atau puing lainnya di jalan. Ketika benda tajam menusuk ban, perlahan-lahan udara keluar dan akhirnya menyebabkan ban kempes. Kebocoran kecil ini mungkin tidak langsung terdeteksi, tetapi akan mempengaruhi tekanan ban seiring waktu.

2. Pelek ban yang rusak atau bengkok

ilustrasi mobil ban kempes (pexels.com/Евгений Качин)
ilustrasi mobil ban kempes (pexels.com/Евгений Качин)

Velg ban yang bengkok atau retak akibat benturan keras seperti saat menabrak lubang besar atau trotoar juga dapat menyebabkan ban kempes. Kerusakan pada pelek bisa mengganggu segel antara ban dan velg, sehingga udara dapat keluar dari sela-sela tersebut dan menyebabkan ban kehilangan tekanan.

3. Ban terlalu aus

ilustrasi mobil ban kempes (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi mobil ban kempes (pexels.com/RDNE Stock project)

Ban yang sudah terlalu aus atau usang cenderung lebih mudah kempes karena dinding ban yang tipis tidak lagi bisa menahan tekanan udara dengan baik. Selain itu, ban aus juga lebih rentan terhadap kerusakan ketika melewati jalanan yang tidak rata atau terkena benda tajam.

4. Kerusakan pada katup ban

ilustrasi mobil ban kempes (pexels.com/Loïc Alejandro)
ilustrasi mobil ban kempes (pexels.com/Loïc Alejandro)

Katup ban (valve stem) adalah komponen kecil yang bertanggung jawab untuk menjaga udara tetap berada di dalam ban. Jika katup rusak atau retak, udara bisa bocor keluar secara perlahan. Kondisi ini sering kali diabaikan karena kerusakan pada katup tidak selalu mudah terlihat.

5. Tekanan ban yang tidak sesuai

ilustrasi mobil ban kempes (pexels.com/Yura Forrat)
ilustrasi mobil ban kempes (pexels.com/Yura Forrat)

Tekanan ban yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menyebabkan ban lebih rentan kempes. Tekanan yang tidak sesuai menyebabkan distribusi beban yang tidak merata pada permukaan ban, sehingga memperbesar risiko kebocoran atau bahkan ledakan ban mendadak.

Ban kempes mendadak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari tertusuk benda tajam di jalan, kerusakan pada pelek, hingga masalah pada katup ban. Kondisi ban yang sudah aus atau tekanan ban yang tidak sesuai juga menjadi penyebab utama.

Untuk mencegah kejadian ini, penting untuk memeriksa kondisi ban secara rutin dan memastikan tekanan ban selalu sesuai dengan standar. Dengan perawatan yang tepat, risiko ban kempes mendadak bisa diminimalisir, sehingga perjalanan menjadi lebih aman dan nyaman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us