5 Modifikasi Ini Gak Cocok untuk Motor Touring

Banyak alasan kenapa biker memodifikasi motor mereka, seperti ingin tampil beda, menambah performa, hingga mendongkrak kenyamanan. Selain itu ada pula biker yang memodifikasi motornya agar motor tersebut tampil beda sehingga lebih personal dan eksklusif.
Tapi apapun alasannya, modifikasi motor seharusnya tidak mengurangi kenyamanan, apalagi buat motor touring. Nah, berikut beberapa modifikasi yang sebaiknya dihindari untuk motor touring.
1. Memasang knalpot racing

Knalpot racing sering kali menjadi pilihan modifikasi bagi pengendara yang ingin meningkatkan performa motor atau mendapatkan suara yang lebih gahar. Namun, knalpot jenis ini cenderung tidak akan cocok untuk touring. Ada beberapa alasan mengapa knalpot racing tidak ideal untuk perjalanan jarak jauh:
- Suara yang Bising: Knalpot racing menghasilkan suara yang lebih keras dibandingkan knalpot standar. Suara bising ini bisa menyebabkan kelelahan pendengaran bagi pengendara dan penumpang, terutama dalam perjalanan panjang. Selain itu, suaranya yang keras bisa saja mengganggu kenyamanan pengguna jalan lain.
- Konsumsi Bahan Bakar: Knalpot racing sering kali meningkatkan konsumsi bahan bakar karena desainnya yang mengutamakan performa tinggi. Hal ini tentu tidak sesuai untuk perjalanan jarak jauh di mana efisiensi bahan bakar sangat penting.
- Legalitas: Banyak daerah yang memiliki peraturan ketat mengenai tingkat kebisingan knalpot. Penggunaan knalpot racing bisa berujung pada masalah hukum jika melanggar peraturan setempat.
2. Menggunakan ban balap atau slick

Ban balap atau ban slick dirancang untuk memberikan traksi maksimal di lintasan balap yang kering. Meskipun menawarkan cengkeraman yang baik di kondisi tertentu, ban jenis ini tidak direkomendasikan untuk touring dengan jarak tempuh yang jauh.
- Kinerja di Berbagai Kondisi Cuaca: Ban balap dan slick tidak memiliki pola tapak yang memadai untuk mengalirkan air saat hujan, sehingga sangat berbahaya digunakan di jalan basah. Touring sering melibatkan perjalanan dalam berbagai kondisi cuaca, jadi penggunaan ban yang bisa menghadapi berbagai kondisi jalan sangat penting.
- Daya Tahan: Ban balap biasanya memiliki umur pakai yang lebih pendek dibandingkan ban touring atau ban harian karena kompon karet yang lebih lunak. Ini berarti kamu harus sering mengganti ban, yang tentu tidak praktis dan ekonomis untuk perjalanan jarak jauh.
- Kenyamanan Berkendara: Ban balap biasanya lebih keras dan kurang nyaman digunakan di jalanan umum yang tidak rata. Untuk touring, kenyamanan adalah aspek penting yang tidak boleh diabaikan.
3. Jok single seat atau custom yang tidak nyaman

Beberapa pengendara motor mungkin suka mengganti jok asli dengan jok custom atau jok single seat yang memiliki desain yang unik dan lebih menarik. Namun, modifikasi ini sering kali mengorbankan kenyamanan, yang sangat penting untuk perjalanan panjang.
- Kurang mendukung untuk punggung: Jok custom yang hanya mengejar tampilan tanpa memperdulikan kenyamanan, sering kali tidak memberikan kenyamanan pada punggung sang pengendara. Hal ini bisa menyebabkan kelelahan dan nyeri punggung setelah berkendara dalam waktu lama.
- Ruang untuk penumpang: Jok single seat biasanya hanya menyediakan tempat duduk untuk pengendara, tanpa ruang untuk penumpang. Hal ini membatasi kemampuan kamu untuk membawa teman atau keluarga dalam perjalanan.
- Kapasitas penyimpanan: Jok custom sering kali tidak dilengkapi dengan fitur tambahan seperti kapasitas penyimpanan yang memadai. Untuk touring, kemampuan membawa barang bawaan adalah faktor yang sangat penting.
4. Stang clip-on

Stang clip-on adalah modifikasi yang sering ditemukan pada motor sport untuk memberikan posisi berkendara yang lebih aerodinamis. Meskipun lebih bermanfaat untuk performa saat balapan, stang jenis ini tidak cocok untuk touring karena beberapa alasan:
- Posisi berkendara: Stang clip-on membuat posisi berkendara lebih membungkuk dan cenderung ke depan. Posisi ini bisa membuat pengendara cepat lelah, terutama pada bagian punggung, pundak, dan pergelangan tangan, yang tidak ideal untuk perjalanan panjang.
- Kontrol penuh pada motor: Posisi berkendara yang lebih rendah dan maju ke depan bisa mengurangi kontrol dan kenyamanan saat mengendarai motor di jalan yang berliku atau bergelombang.
- Kenyamanan: Touring menuntut kenyamanan selama berjam-jam berkendara, dan stang clip-on sering kali tidak memberikan kenyamanan yang dibutuhkan untuk perjalanan jarak jauh.
5. Pelek cacing

Velg dengan diameter kecil atau biasa kita kenal sebagai velg cacing, sering kali dipilih untuk tampilan motor yang lebih menarik dan performa yang lebih baik di lintasan balap. Namun, ada beberapa alasan mengapa velg jenis ini tidak cocok untuk kebutuhan touring:
- Sulit menyesuaikan kondisi medan: velg cacing mungkin akan memberikan kesan tampilan unik kepada sepeda motor, namun velg seperti ini terkenal tidak ramah kepada medan yang bergelombang. Selain mudah penyok, resiko regulasi keselamatan berkendara menjadi faktor lain kenapa velg ini tidak direkomendasikan.
- Kenyamanan berkendara: Velg cacing bisa mengubah karakteristik handling motor, membuatnya lebih sulit untuk dikendalikan. Hal ini bisa mengurangi kenyamanan dan keselamatan selama perjalanan.
- Ketersediaan Ban: Ban untuk velg custom atau kecil sering kali lebih sulit ditemukan dan lebih mahal. Dalam situasi darurat saat touring, menemukan ban pengganti bisa menjadi tantangan tersendiri.
Modifikasi sepeda motor memang bisa menambah nilai estetika dan performa, namun penting untuk mempertimbangkan fungsionalitas dan keselamatan, terutama untuk kebutuhan touring.
Knalpot racing, ban balap, jok single seat yang tidak nyaman, setang clip-on, dan velg cacing adalah beberapa modifikasi yang sebaiknya dihindari jika kamu berencana melakukan perjalanan jarak jauh.
Pilihlah modifikasi yang tidak hanya meningkatkan tampilan sepeda motor, tetapi juga memperhatikan kenyamanan, efisiensi, dan keselamatan berkendara. Dengan begitu, pengalaman touring kamu akan lebih menyenangkan dan bebas masalah.