Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Kontainer Mainan Gigitan Anjing Produksi Lokal Diekspor ke 2 Benua

Proses pelepasan ekspor mainan gigitan anjing produksi dalam negeri ke Eropa dan Amerika (dok. Kemendag)
Proses pelepasan ekspor mainan gigitan anjing produksi dalam negeri ke Eropa dan Amerika (dok. Kemendag)
Intinya sih...
  • PT Eco Choo Indonesia berhasil ekspor dog chew senilai Rp10 miliar ke Eropa dan Amerika.
  • Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menyatakan keberhasilan ekspor menunjukkan kompetitifnya UMKM Indonesia di pasar global.
  • Produk dog chew terbuat dari limbah kayu kopi dan sabut kelapa, dimanfaatkan untuk memenuhi permintaan pasar internasional.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 10 kontainer produk mainan gigitan anjing (dog chew) produksi PT Eco Choo Indonesia berhasil diekspor ke dua benua, yakni Eropa dan Amerika. Adapun nilai ekspor tersebut ditaksir mencapai Rp10 miliar.

Ekspor itu dilakukan PT Eco Choo Indonesia dengan pendampingan dari Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso dan Bea Cukai Magelang.

Menteri yang karib disapa Busan tersebut menyatakan, keberhasilan ekspor ini menunjukkan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari Indonesia semakin kompetitif. Produk yang diekspor kali ini juga memiliki nilai tambah dari penggunaan bahan yang berkelanjutan.

“Keberhasilan ekspor produk dog chew asal Purworejo ke AS dan Eropa menunjukkan potensi produk UMKM Indonesia yang semakin kompetitif di pasar global. Hal ini menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki daya saing tinggi, khususnya untuk produk-produk inovatif yang mengusung nilai keberlanjutan,” tutur Busan, dikutip Selasa (4/3/2025).

1. Ekspor dilakukan perusahaan secara mandiri

Proses pelepasan ekspor mainan gigitan anjing produksi dalam negeri ke Eropa dan Amerika (dok. Kemendag)
Proses pelepasan ekspor mainan gigitan anjing produksi dalam negeri ke Eropa dan Amerika (dok. Kemendag)

PT Eco Choo Indonesia merupakan perusahaan binaan PT Astra dalam program Desa Sejahtera Astra (DSA). Sebelumnya, perusahaan ini juga telah melakukan ekspor, tetapi secara undername.

“Untuk ekspor kali ini sudah dilakukan perusahaan secara mandiri,” ujar Kepala Kantor Bea Cukai Magelang, Imam Sarjono.

2. Produk yang diekspor berbahan dasar alami

Ilustrasi Ekspor. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Ekspor. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dog chew atau mainan gigitan anjing milik PT Eco Choo Indonesia terbuat dari limbah kayu kopi (coffee wood) dan sabut kelapa (coconut rope), yang berhasil dimanfaatkan Dewi Harlas selaku pemilik perusahaan.

Hal itu dilakukan Dewi untuk dapat memenuhi permintaan pasar internasional yang cukup tinggi.

3. Ekspor hasil upaya kolaboratif

Ilustrasi Ekspor. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Ekspor. (IDN Times/Aditya Pratama)

Imam pun menegaskan, ekspor ini tak lepas dari upaya kolaboratif berbagai pihak yang secara nyata mendukung pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan daya saing produk dalam negeri.

Pihaknya pun berkomitmen untuk terus membantu para pelaku UMKM, agar bisa ekspor dengan melakukan asistensi dan pendampingan.

“Kami senantiasa mendukung para pelaku UMKM melalui Klinik Ekspor hingga mampu menembus pasar internasional,” kata Imam.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us