100 Hari Prabowo: Kinerja Budi Arie hingga Budiman Sudjatmiko Disorot

- Sektor ekonomi dinilai minim terobosan dalam 100 hari kerja kabinet Prabowo-Gibran.
- Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mendapat skor terburuk -39 karena kurangnya terobosan dalam pengelolaan koperasi.
- 31% responden survei CELIOS merasa sektor ekonomi kurang mendapat perhatian yang cukup dari kabinet.
Jakarta, IDN Times - Sektor ekonomi mendapat sorotan dalam evaluasi 100 hari kerja kinerja kabinet Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Sektor ekonomi dinilai masih menghadapi berbagai tantangan.
Berdasarkan laporan dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS), beberapa menteri dan kepala badan di bidang ekonomi mendapatkan sorotan negatif. Mereka dinilai belum mampu memberikan dampak signifikan terhadap kebijakan ekonomi nasional.
1. Menteri yang mendapat nilai terburuk

Menurut laporan CELIOS, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi tercatat sebagai menteri sektor ekonomi dengan kinerja terburuk. Dia menerima skor -39 karena tidak adanya terobosan dalam pengelolaan koperasi.
Salah satu sorotan utama adalah keterlibatan koperasi dalam program makan bergizi gratis (MBG), yang bukan inisiatif langsung dari kementeriannya, melainkan telah dirancang sejak awal oleh Badan Gizi Nasional.
"30 persen responden menilai Budi Arie Setiadi (Menteri Koperasi) tidak terlihat bekerja selama 100 hari pertama pemerintahan," tulis CELIOS dalam laporannya.
Di posisi kedua, Menteri Koordinator (Menko) Pangan, Zulkifli Hasan juga mendapatkan penilaian buruk dengan skor -16. Kebijakan yang disorot terkait dengan ketahanan pangan.
"Tidak terlepas dari beragam program ketahanan pangan seperti food estate yang cukup kontroversial dan keterangan tidak akan impor beras, jagung, dan gula memicu keraguan publik," tulis CELIOS.
Sementara itu, Budiman Sudjatmiko, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, memperoleh skor -11. Evaluasi terhadap kinerjanya mengungkapkan adanya kebingungan publik.
"Mendapatkan skor -11 dipengaruhi oleh kebingungan publik antara keterangan pers dengan program riil yang akan dilakukan dalam menurunkan kemiskinan," tulis CELIOS.
2. Beberapa menteri ekonomi lain yang mendapat kritik

Beberapa menteri lain di bidang ekonomi yang juga mendapat kritik adalah Teuku Riefky Harsya (Menteri Ekonomi Kreatif) dan Muliaman Darmansyah Hadad (Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara). Masing-masing memiliki poin -5.
Program pengembangan ekonomi kreatif oleh Teuku Riefky dianggap belum optimal, sementara pembentukan lembaga investasi Danantara di bawah Muliaman dinilai lamban dan kurang memberikan manfaat nyata.
3. Sektor ekonomi dalam 100 hari dinilai minim intervensi

Sektor ekonomi dalam 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran juga dinilai masih minim intervensi. Sebanyak 31 persen responden dalam survei CELIOS menilai bahwa sektor ekonomi kurang mendapatkan perhatian yang cukup dari kabinet.
Masalah yang mencuat meliputi pelemahan daya beli masyarakat, maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor padat karya, serta risiko ekonomi global yang semakin meningkat.