Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

134 Proposal Riset COVID-19 Lolos Seleksi, BRIN Gelontorkan Rp60,6 M

Mantan Menteri PPN/Kepala Bappenas 2016-2019, Bambang Brodjonegoro (IDN Times/Uni Lubis)
Mantan Menteri PPN/Kepala Bappenas 2016-2019, Bambang Brodjonegoro (IDN Times/Uni Lubis)

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 134 proposal riset lolos seleksi Program Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19. Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) menggelontorkan anggaran Rp60,6 miliar untuk pendanaan tahap pertama.

“Saya berharap ke depannya penelitian Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 ini, dapat mendorong terciptanya inovasi produk kesehatan dalam negeri yang bermanfaat bagi masyarakat banyak, terutama dalam kondisi pandemik COVID-19 ini," ungkap Menristek Bambang Brodjonegoro dalam video conference, Senin (18/5).

1. Proposal riset terdiri dari enam bidang prioritas

Pembuatan APD di Indonesia (Dok. APKASI)
Pembuatan APD di Indonesia (Dok. APKASI)

Proposal riset yang mendapatkan pendanaan tersebut meliputi enam bidang prioritas. Di antaranya pencegahan (25 proposal), skrining dan diagnosis (12 proposal), alat kesehatan dan pendukungnya (34 proposal), obat-obatan dan terapi (20 proposal), multicenter clinical trial (13 proposal kegiatan), serta sosial humaniora dan public health modelling (30 proposal kegiatan).

“Sebanyak 134 proposal riset tersebut sudah melalui proses seleksi ketat, yang mencakup review proposal dan presentasi secara daring kepada tim penilai dari Kemenristek/BRIN,” jelas Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19, Ali Ghufron Mukti.

2. Beberapa hasil riset tahap pertama telah dimanfaatkan untuk penanganan COVID-19

Pembuatan APD di Indonesia (Dok. APKASI)
Pembuatan APD di Indonesia (Dok. APKASI)

Ghufron mengatakan, beberapa hasil riset dan inovasi tahap pertama telah diserahkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada April (6/4) lalu, dan digunakan oleh berbagai fasilitas kesehatan yang membutuhkan. Produk tersebut antara lain Tes Kit baik yang berbasis PCR atau non-PCR, hand sanitizer dari LIPI-BPPT, mobile handwasher dari BPPT, ventilator, robot kesehatan (Raisa) dari ITS-Unair, alat kesehatan lain dan APD dari beberapa pusat riset.

"Beberapa produk lainnya akan segera diluncurkan pada 20 Mei 2020, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. Ini sekaligus momentum dalam kebangkitan inovasi Indonesia menuju kemandirian bangsa pada produk kesehatan, khususnya dalam penanganan COVID-19," jelasnya.

3. Program konsorsium riset dan inovasi COVID-19 melibatkan banyak sektor

IDN Times/Arief Rahmat
IDN Times/Arief Rahmat

Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 dibentuk Kemenristek/BRIN pada Maret lalu untuk melaksanakan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan riset untuk menangani COVID-19 secara cepat.

Konsorsium terdiri dari berbagai lembaga riset di bawah Kemenristek/BRIN, pemerintah pusat dan daerah, perguruan tinggi, rumah sakit, organisasi non-pemerintah, hingga sektor industri. Sebagai salah satu bentuk sinergi antarkementerian, program pendanaan ini juga didukung oleh LPDP Kementerian Keuangan.

Program pendanaan dimaksudkan untuk melakukan diseminasi hasil Penelitian, Pengembangan, Pengkajian dan Penerapan (Litbangjirap) COVID-19. Selain itu, mendorong sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, lembaga litbangjirap, perguruan tinggi, pusat penelitian, rumah sakit, dan/atau industri dalam kerangka hilirisasi hasil-hasil litbangjirap.

"Kemenristek masih memberikan kesempatan kepada lembaga yang terhimpun dalam konsorsium atau lembaga yang bekerja sama dengan konsorsium tersebut, untuk mengajukan proposal penelitian pada program pendanaan tahap kedua," kata Ghufron.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us