18 Kereta LRT Jabodebek Masuk Bengkel, Stafsus Erick: Ada Evaluasi

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 22 rangkaian kereta LRT Jabodebek tak beroperasi, dari jumlah itu, 18 di antaranya harus masuk bengkel untuk melalui proses pembubutan roda.
Stafsus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga, mengatakan, langkah tersebut adalah bentuk evaluasi dan perbaikan.
Arya mengatakan, Kementerian BUMN dan PT INKA selaku produsen kereta LRT Jabodebek terus melakukan perbaikan. Sebagai produk pertama jebolan INKA, menurutnya wajar perbaikan itu dilakukan.
"Seperti kata Pak Presiden, bahwa kita harus beri kesempatan pada produk lokal kita, ada evaluasi untuk perbaikan," kata Arya kepada awak media di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (26/10/2023).
1. Produk lokal harus terus didukung

Arya mengatakan, penggunaan produk PT INKA adalah upaya mengembangkan industri perkeretaan dalam negeri. Dia pun meminta seluruh masyarakat mendukung kereta buatan lokal itu.
"Kalau kita gak seperti ini, sampai kapan pun industri kita gak bisa maju. Jadi tolong, kita harus terima juga kondisinya. Jangan mau mulus semua. Kalau mau mulus semua nanti bisa kejadian di industri lain, produk lokalnya gak masuk," tutur Arya.
2. INKA dipastikan terus lakukan evaluasi

Secara total, INKA telah membuat 31 rangkaian kereta LRT Jabodebek. Saat ini, hanya sembilan rangkaian yang dioperasikan LRT Jabodebek. Kemudian, sebanyak dua rangkaian masih berada di pabrik INKA, serta dua rangkaian masih melalui proses sinkronisasi sistem dan persinyalan.
Arya mengatakan, sebagai produsen kereta LRT Jabodebek, PT INKA terus melakukan evaluasi.
"Ini langkah kita untuk industri lokal kita bisa berkembang. INKA, pasti dia evaluasi. Tapi untuk perbaikan, yang pasti itu untuk perbaikan. INKA harus kita kasih kesempatan. Kalau gak dikasih kesempatan, kapan? Dikit-dikit beli kereta dari luar," ujar Arya.
3. Proses pembubutan roda LRT Jabodebek butuh 4 bulan

Manager PR LRT Jabodebek, Kuswardoyo, mengatakan, proses pembubutan roda LRT Jabodebek membutuhkan waktu sekitar 7 hari untuk 1 rangkaian. Maka, untuk 18 rangkaian dibutuhkan waktu sekitar 4 bulan. Sebab, kapasitas sarana pembubutan roda LRT Jabodebek hanya dapat mengerjakan satu rangkaian dalam satu kali pengerjaan.
Adapun proses pembubutan sendiri sudah dimulai sejak pekan lalu, tepatnya pada Rabu, (27/10/2023). Namun, setelah 10 hari, pengerjaan 1 rangkaian belum selesai.
"Kemarin kan sudah ada yang selesai. Tapi kemudian ada lagi yang harus dilakukan pembubutan. Jadi masuk lagi ke daftar list pembubutan," ucap Kuswardoyo saat dihubungi IDN Times, Jumat (27/10).