4 Konsekuensi Jika Kartu Kredit Jarang Digunakan

- Kartu kredit jarang digunakan bisa ditutup secara sepihak oleh penerbit kartu tanpa pemberitahuan
- Riwayat kredit yang panjang dan aktif penting dalam penilaian kelayakan kredit, penutupan akun bisa berdampak negatif pada skor kredit
Kartu kredit merupakan alat pembayaran nontunai yang dapat memberikan kemudahan dalam proses transaksi, namun setiap penggunaannya harus dikelola dengan bijak dan penuh tanggung jawab. Sayangnya sebagian orang mungkin memilih untuk jarang atau tidak menggunakannya sama sekali, entah karena takut terlilit utang atau memang tidak membutuhkannya untuk kehidupan sehari-hari.
Meski mungkin terdengar aman, namun membiarkan kartu kredit tidak aktif justru bisa memunculkan berbagai konsekuensi yang merugikan, secara finansial atau catatan kredit pribadi. Oleh sebab itu, pahamilah beberapa konsekuensi berikut ini yang dapat timbul apabila kartu kredit jarang digunakan.
1. Penutupan akun secara sepihak oleh penerbit kartu

Jika kartu kredit tidak menunjukkan adanya aktivitas selama beberapa bulan, pihak penerbit kartu biasanya memiliki wewenang menutup akun tersebut secara sepihak untuk alasan keamanan dan efisiensi. Penutupan biasanya dilakukan tanpa pemberitahuan detail sebab dianggap tidak memberikan kontribusi sama sekali terhadap penggunaan layanan.
Bukan tidak mungkin jika hal ini akan berdampak secara langsung pada skor kredit milikmu sebab riwayat kredit yang panjang dan aktif merupakan indikator penting dalam penilaian kelayakan kredit. Dengan penutupan akun tersebut, kamu berpotensi kehilangan jejak positif yang selama ini sudah dibentuk.
2. Skor kredit bisa menurun secara perlahan

Riwayat penggunaan kartu kredit yang jarang atau bahkan tidak aktif sama sekali ternyata bisa mempengaruhi rasio kredit yang digunakan karena merupakan bagian dari perhitungan skor kredit milikmu. Skor kredit yang menurun bisa menghambatmu dalam mengajukan pinjaman lain, seperti kredit kendaraan, KPR, hingga pinjaman usaha.
Perlu diingat, memiliki kartu kredit secara aktif dan digunakan secara wajar menunjukkan pada lembaga keuangan bahwa kamu orang yang mampu mengelola utang dengan baik. Pada saat tidak ada data yang mencerminkan hal tersebut, skor kredit pun bisa saja berdampak negatif.
3. Membayar iuran tahunan tanpa manfaat nyata

Kartu kredit pada umumnya memiliki iuran tahunan yang tetap harus dibayarkan, meski kartu tidak digunakan sama sekali dalam periode waktu tertentu. Dengan kata lain, kamu mungkin akan terus dikenakan biaya yang sebetulnya tidak memberikan manfaat karena tidak ada transaksi yang dilakukan.
Pengeluaran seperti ini sebetulnya dianggap sebagai pemborosan, terutama apabila kamu memiliki lebih dari satu kredit tidak aktif. Oleh sebab itu, sebaiknya dipertimbangkan terlebih dahulu kegunaan dari setiap kartu yang dimiliki agar tidak terus membayar iuran tahunan, namun justru gak menggunakannya sama sekali.
4. Risiko diblokir ketika dibutuhkan mendadak

Kartu kredit yang tidak pernah digunakan mungkin bisa dianggap tidak aktif oleh sistem, sehingga pada saat kamu memerlukannya secara mendadak, transaksi dapat ditolak karena terblokir secara otomatis. Hal ini akan sangat merepotkan, khususnya apabila kamu berada di situasi darurat, seperti harus membeli tiket perjalanan atau untuk kebutuhan medis secara mendadak.
Sistem keamanan bank pada umumnya menerapkan batas waktu tertentu untuk menghindari penyalahgunaan kartu dan ketidakaktifan, sehingga bisa menjadi alasan kuat untuk melakukan pemblokiran. Oleh sebab itu, sesekali tidak ada salahnya untuk menggunakan kartu kredit dalam melakukan transaksi kecil demi menjaga statusnya tetap aktif.
Meski memang tidak wajib digunakan setiap saat, namun kartu kredit tetap memerlukan aktivitas minimal agar bisa memberi manfaat dan tidak menimbulkan kerugian. Pahami beberapa konsekuensi di atas agar kamu bisa lebih bijak dalam mengelola kepemilikan kartu kredit dan tidak berdampak negatif pada kondisi finansialmu.