5 Fakta Presidensi G20 Indonesia, Milenial dan Gen Z Wajib Tahu!

Berawal dari krisis yang dihadapi dunia di tahun 1998. Menteri keuangan dan bank sentral yang ada di dunia, sepakat mengadakan forum diskusi bertajuk G20. Seperti namanya, G20 beranggotakan 20 negara, yang terdiri dari 11 negara maju dan 9 negara berkembang. 

G20 pertama kali mengadakan konferensi di Washington DC, pada tahun 2008, saat itu dunia tengah mengalami krisis ekonomi global yang cukup berat. Lewat G20 ini para pemimpin dunia berdiskusi dan menentukan solusi terbaik untuk keberlangsungan ekonomi bersama. Hingga saat ini, G20 rutin mengadakan konferensi atau KTT untuk membahas dan mencari solusi, sejumlah masalah yang ada di dunia. 

Di tahun 2022 ini Indonesia G20 mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah finance track presidensi G20. Finance track sendiri berarti jalur keuangan, di mana banyak hal tentang ekonomi dan keuangan akan menjadi pembahasan utama G20 tahun ini. 

Sebagai tuan rumah forum keuangan dunia, di tengah keadaan yang tidak baik baik saj,  Indonesia memilih tema "Recover Together, Recover Stronger". Melalui tema ini Indonesia berharap bisa pulih bersama negara lainnya dalam ketidakpastian pandemik COVID-19 saat ini. Selain itu, Indonesia yakin bahwa semangat untuk bangkit bersama dapat menjadikan setiap negara kuat dan bisa menghadapi keadaan saat ini dengan baik. 

Terpilihnya Indonesia sebagai presidensi G20 disebut akan membawa manfaat yang baik bagi masyarakat. Presidensi indonesia diharapkan mampu membantu masalah kesehatan yang berhubungan dengan pandemi baik di dalam negeri maupun di dunia.

Selain itu adanya G20 di Indonesia mampu menggerakkan perekonomian Indonesia, yang cukup berkurang akibat adanya pandemi. Baik di bidang travel, kuliner hingga investasi yang akan semakin naik dengan adanya G20 yang dilaksanakan di Indonesia. Hal ini tentu juga berdampak pada UMKM menengah maupun kecil di Indonesia. 

Terlaksananya G20 di tahun 2022 ini akan membahas sejumlah agenda keuangan atau finance track seperti 

• Exit strategy yang merupakan pemulihan ekonomi jangka panjang di semua negara. Baik negara berkembang maupun maju. 
• Mata uang digital/digital currency juga akan dibahas nantinya karena diprediksi akan booming dan menjadi mata uang di masa depan nantinya.
•  Pemajakan internasional atau taxaxion internasional, menjadi agenda yang tak bisa dilewatkan karena berhubungan dengan penarikan pajak bagi pelaku usaha multinasional.
• Financial inclusion atau kebijakan keuangan terhadap UMKM kecil dan menengah. Hal ini merujuk pads situasi yang sulit karena pandemi, pemerintah berharap semua masyarakat mendapatkan solusi khususnya bagi UMKM di Indonesia.
• Selain itu yang tak kalah penting adalah solusi keuangan yang seimbang bagi negara maju dan berkembang di masa pandemi. Agar tidak terjadi ketimpangan yang cukup besar di antara negara-negara tersebut. 

Sebagai negara ASEAN pertama yang terpilih, Indonesia memberikan angin segar dan semangat terhadap masyarakat, khususnya milenial dan gen Z. Karena hal ini mampu memberikan rasa percaya diri kepada generasi muda, bahwa di tengah kondisi yang tak pasti karena pandemik, Indonesia mampu mengemban tugas penting sebagai tuan rumah presidensi G20. Pemerintah pun berharap generasi milenial maupun gen Z mampu memberikan kontribusinya, apalagi di era digital yang memang menjadi bidangnya anak muda.

Yaitu dengan lebih peduli terhadap yang terjadi saat pandemik ini. Millenial diharapkan mampu memberikan masukan positif kepada masyarakat lainnya melalui media sosial. Agar kita bisa "Recover Together, Recover Stronger". Selain itu melalui G20, milenial dan gen Z diharapkan mulai melek teknologi digital terutama digital currency dan juga digital invesment yang tengah booming saat ini, agar millenial tidak terjerumus dan sekadar ikut-ikutan saja. 

Sudah tahu kan seberapa penting G20 bagi Indonesia maupun dunia. Untuk itu kita sebagai masyarakat Indonesia berbangga dan ikut serta menyukseskan G20.