Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Komoditas Agribisnis dengan Permintaan Tinggi di Pasar Global

ilustrasi seseorang petani memegang uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Agribisnis adalah salah satu sektor yang terus berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan pangan dan bahan baku industri di seluruh dunia. Beberapa komoditas agribisnis memiliki permintaan yang sangat tinggi di pasar global, baik untuk konsumsi langsung maupun sebagai bahan baku industri. Komoditas ini tidak hanya menjadi tulang punggung ketahanan pangan, tetapi juga menyediakan peluang bisnis yang menjanjikan.

Permintaan terhadap beberapa komoditas tertentu terus meningkat seiring dengan perubahan gaya hidup dan pertumbuhan populasi. Bagi pelaku agribisnis, memahami komoditas dengan permintaan tinggi di pasar global bisa menjadi peluang besar untuk meningkatkan keuntungan dan memperluas jangkauan bisnis. Berikut adalah lima komoditas agribisnis yang memiliki permintaan tinggi di pasar global dan berpotensi memberikan keuntungan besar bagi para pelaku usaha.

1. Kacang kedelai

ilustrasi ladang kacang kedelai (pexels.com/MELQUIZEDEQUE ALMEIDA)

Kedelai adalah salah satu komoditas agribisnis dengan permintaan tinggi di pasar global. Tanaman ini menjadi bahan baku utama dalam industri pangan, seperti pembuatan tahu, tempe, susu kedelai, serta minyak nabati. Selain itu, kedelai juga banyak digunakan dalam industri pakan ternak karena kandungan proteinnya yang tinggi.

Negara-negara seperti Amerika Serikat, Brasil, dan Argentina merupakan produsen utama kedelai di dunia, sementara Tiongkok dan Uni Eropa menjadi importir terbesar. Permintaan kedelai terus meningkat seiring dengan berkembangnya industri makanan berbasis nabati dan kesadaran masyarakat akan pola makan sehat. Selain industri pangan, kedelai juga memiliki peran penting dalam sektor energi terbarukan, khususnya sebagai bahan baku biodiesel. Hal ini membuat komoditas ini semakin strategis di pasar global.

2. Jagung

ilustrasi jagung (pexels.com/FRANK MERIÑO)

Jagung adalah salah satu komoditas agribisnis dengan permintaan tinggi di pasar global karena perannya yang luas dalam berbagai industri. Selain sebagai bahan pangan pokok di banyak negara, jagung juga menjadi bahan utama dalam industri pakan ternak, yang terus berkembang seiring meningkatnya konsumsi daging di dunia. Amerika Serikat, Brasil, dan Argentina adalah tiga produsen jagung terbesar, sementara negara-negara seperti Tiongkok, Meksiko, dan Jepang menjadi importir utama.

Selain industri pangan dan pakan, jagung juga memainkan peran penting dalam sektor energi, terutama sebagai bahan baku bioetanol yang digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Dengan semakin meningkatnya kesadaran global terhadap energi terbarukan dan kebijakan lingkungan yang lebih ketat, permintaan terhadap bioetanol berbasis jagung diperkirakan akan terus bertumbuh. Hal ini menjadikan jagung sebagai komoditas strategis yang menawarkan peluang besar bagi pelaku agribisnis, baik dalam skala lokal maupun internasional.

3. Gandum

ilustrasi tanaman gandum (pexels.com/Pixabay)

Gandum adalah komoditas pangan utama yang menjadi bahan baku untuk berbagai produk, seperti roti, pasta, dan sereal. Negara-negara seperti Rusia, Amerika Serikat, Kanada, dan Australia menjadi produsen utama gandum, sementara Tiongkok dan India adalah dua negara dengan konsumsi terbesar. Ketahanan pangan global sangat bergantung pada pasokan gandum, sehingga fluktuasi produksi akibat cuaca ekstrem atau konflik geopolitik dapat langsung memengaruhi harga di pasar internasional.

Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan gandum meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan perubahan pola makan di berbagai negara berkembang.  Selain itu, gandum juga digunakan dalam industri pakan ternak dan bahan baku industri. Dengan perannya yang krusial dalam ketahanan pangan, gandum tetap menjadi komoditas yang sangat diminati di pasar global.

4. Beras

ilustrasi tanaman padi (pexels.com/Pixabay)

Beras adalah makanan pokok bagi lebih dari setengah populasi dunia, terutama di Asia. Negara-negara seperti Tiongkok, India, Indonesia, dan Vietnam adalah produsen utama beras, sementara negara-negara di Timur Tengah dan Afrika Utara menjadi importir terbesar. Beras memiliki banyak varietas, mulai dari beras putih, beras merah, hingga beras hitam, yang masing-masing memiliki segmen pasar tersendiri.

Faktor-faktor seperti perubahan iklim, kebijakan pemerintah terkait stok pangan, dan inovasi pertanian turut memengaruhi produksi serta distribusi beras di pasar internasional. Permintaan beras terus meningkat karena pertumbuhan populasi dan urbanisasi, yang mengubah pola konsumsi di banyak negara. Tren ini membuka peluang bagi pelaku agribisnis untuk mengembangkan produk beras bernilai tambah, seperti beras fortifikasi atau kemasan siap saji. 

5. Kakao

ilustrasi kakao (pexels.com/Pixabay)

Kakao adalah komoditas agribisnis yang menjadi bahan baku utama untuk produksi cokelat dan produk turunannya. Komoditas ini sangat penting bagi industri makanan dan minuman, serta memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pantai Gading dan Ghana adalah produsen kakao terbesar di dunia, sementara Eropa dan Amerika Utara adalah konsumen utama.

Permintaan global terhadap kakao terus meningkat, didorong oleh pertumbuhan industri makanan dan minuman, kosmetik, serta farmasi yang memanfaatkan ekstrak kakao dalam berbagai produk. Namun, tantangan dalam produksi kakao cukup kompleks, mulai dari ketergantungan terhadap faktor cuaca, serangan hama, hingga isu keberlanjutan dan kesejahteraan petani. Banyak negara produsen mulai beralih ke metode pertanian berkelanjutan untuk memastikan pasokan kakao tetap stabil dalam jangka panjang.

Bagi para pelaku usaha, memahami tren pasar dan menerapkan praktik pertanian berkelanjutan dapat menjadi kunci dalam memaksimalkan potensi agribisnis di tingkat global. Dengan inovasi, efisiensi, dan strategi pemasaran yang tepat, komoditas agribisnis ini dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Agribisnis bukan hanya soal bertani dan mencari keuntungan, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan global.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Theodore Siagian
EditorTheodore Siagian
Follow Us