Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Rekomendasi Altcoin Berbasis AI, Wajib Kamu Pantau!

ilustrasi blockchain (freepik.com/freepik)
ilustrasi blockchain (freepik.com/freepik)

Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sedang menjadi sorotan besar di dunia digital saat ini. Tidak hanya mengubah cara kita bekerja dan hidup, AI juga mulai merambah dunia kripto dengan menghadirkan altcoin berbasis AI yang menjanjikan. Altcoin-altcoin ini tidak hanya menawarkan potensi keuntungan finansial, tetapi juga membawa solusi inovatif yang dapat mengubah berbagai industri. 

Jika kamu mencari altcoin yang didukung oleh teknologi masa depan, maka altcoin berbasis AI bisa menjadi pilihan yang sangat menarik. Dengan menggabungkan AI dan blockchain, altcoin-altcoin ini menawarkan berbagai fitur canggih seperti analisis data yang lebih akurat, transaksi yang lebih efisien, dan keamanan yang lebih tinggi. Yuk, simak beberapa altcoin potensial berbasis AI.

1. SingularityNET (AGIX)

SingularityNET (x.com/SingularityNET)
SingularityNET (x.com/SingularityNET)

SingularityNET (AGIX) adalah proyek berbasis blockchain yang didirikan oleh Dr. Ben Goertzel, salah satu pionir di bidang kecerdasan buatan (AI). Proyek ini pertama kali diluncurkan pada tahun 2017 melalui Initial Coin Offering (ICO) yang berhasil mengumpulkan $36 juta dalam hitungan menit. SingularityNET dibangun dengan visi untuk menciptakan jaringan global yang terdesentralisasi di mana pengembang AI dapat menciptakan, berbagi, dan memonetisasi layanan AI mereka.

Platform ini memungkinkan pengembang AI untuk mengunggah dan memonetisasi algoritma mereka, sementara pengguna dapat mengakses berbagai layanan AI dengan mudah. Salah satu kelebihan utama SingularityNET adalah kemampuannya untuk menghubungkan berbagai AI yang berbeda, memungkinkan kolaborasi yang lebih efisien dan inovatif. Namun, seperti proyek berbasis blockchain lainnya, SingularityNET juga menghadapi tantangan seperti skalabilitas dan adopsi pasar. Potensi SingularityNET sangat besar, terutama dalam menciptakan ekosistem AI yang lebih inklusif dan terdesentralisasi.

2. Fetch.ai (FET)

Fetch.ai (fetch.a)
Fetch.ai (fetch.a)

Fetch.ai (FET) didirikan pada tahun 2017 oleh Humayun Sheikh, Toby Simpson, dan Thomas Hain dengan tujuan menciptakan jaringan yang memungkinkan agen-agen otonom yang digerakkan oleh kecerdasan buatan (AI) untuk berinteraksi dan melakukan tugas-tugas tanpa campur tangan manusia. Visi Fetch.ai adalah memungkinkan siapa saja untuk mengakses manfaat AI dan ML tanpa memerlukan keahlian teknis atau perantara terpusat. Dengan memanfaatkan teknologi blockchain, pengguna dapat membuat, mengelola, dan melatih agen digital mereka sendiri yang dapat melakukan berbagai tugas dan layanan di berbagai domain dan industri.

Salah satu kelebihan utama Fetch.ai adalah kemampuannya untuk mengoptimalkan berbagai proses melalui agen otonom yang dapat berinteraksi dengan agen lain dan sumber data di jaringan, membentuk kecerdasan kolektif yang dapat mengoptimalkan hasil dan menghasilkan nilai. Namun, tantangan terbesar Fetch.ai adalah adopsi teknologi oleh pengguna umum, terutama dalam memperkenalkan konsep agen otonom yang masih baru bagi banyak sektor. Meski begitu, dengan meningkatnya kebutuhan akan otomatisasi dan optimasi di berbagai industri, Fetch.ai memiliki potensi besar untuk menjadi solusi yang sangat relevan di masa depan.

3. Numeraire (NMR)

Numeraire (x.com/numerai)
Numeraire (x.com/numerai)

Numeraire (NMR) adalah proyek yang diluncurkan oleh Numerai, sebuah hedge fund yang berbasis di San Francisco, pada tahun 2017. Tujuan utama dari Numeraire adalah untuk menggabungkan kecerdasan buatan (AI) dan data ilmiah guna membuat prediksi pasar yang lebih akurat. Numeraire memungkinkan ilmuwan data dari seluruh dunia untuk berkontribusi pada model prediksi yang lebih baik melalui kompetisi prediksi yang diadakan oleh Numerai. Token NMR digunakan sebagai insentif bagi para ilmuwan data untuk mengirimkan model prediksi mereka, yang kemudian digunakan oleh Numerai untuk melakukan perdagangan di pasar keuangan.

Salah satu kelebihan utama Numeraire adalah pendekatannya yang inovatif dalam menggabungkan AI dan crowdsourcing untuk menciptakan model prediksi yang lebih akurat dan efisien. Namun, proyek ini juga menghadapi tantangan seperti ketergantungan pada kualitas data yang dikirimkan oleh para peserta dan volatilitas pasar kripto yang dapat mempengaruhi nilai token NMR. Potensi Numeraire sangat besar, terutama dalam menciptakan ekosistem prediksi pasar yang lebih terbuka dan terdesentralisasi.

4. Ocean Protocol (OCEAN)

Ocean Protocol (oceanprotocol.com)
Ocean Protocol (oceanprotocol.com)

Ocean Protocol (OCEAN) didirikan pada tahun 2017 oleh tim yang terdiri dari ahli blockchain, data scientist, dan pengusaha, termasuk Trent McConaghy, Bruce Pon, dan Chirdeep Singh. Proyek ini dirancang untuk memberikan kontrol lebih kepada pemilik data sekaligus memungkinkan penggunaan data yang lebih transparan dan aman oleh pengembang AI. Ocean Protocol memungkinkan penciptaan pasar data di mana penyedia data dapat mengunggah dan memonetisasi data mereka, sementara konsumen dapat membeli akses ke data tersebut menggunakan token OCEAN.

Salah satu kelebihan utama Ocean Protocol adalah kemampuannya untuk menghubungkan penyedia data dengan konsumen data dalam ekosistem yang aman dan efisien. Namun, proyek ini juga menghadapi tantangan seperti adopsi yang luas dan integrasi dengan sistem yang ada. Potensi Ocean Protocol sangat besar, terutama dalam industri yang membutuhkan data intensif seperti kecerdasan buatan (AI), di mana data yang aman dan dapat diandalkan sangat penting.

5. Matrix AI Network (MAN)

Matrix AI Network (matrix.io)
Matrix AI Network (matrix.io)

Matrix AI Network (MAN) adalah proyek blockchain yang diluncurkan pada tahun 2017 dengan tujuan menggabungkan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi blockchain untuk menciptakan jaringan yang lebih efisien, cepat, dan aman. Didirikan oleh Steve Deng, seorang profesor dari Tsinghua University, Matrix AI Network bertujuan untuk mengatasi berbagai keterbatasan dalam teknologi blockchain tradisional, seperti skalabilitas, kecepatan transaksi, dan keamanan. MAN menggunakan AI untuk melakukan berbagai tugas, termasuk optimasi jaringan, verifikasi kontrak pintar, dan deteksi ancaman keamanan siber.

Kelebihan utama dari Matrix AI Network adalah kemampuannya untuk mengintegrasikan AI dalam setiap aspek operasi blockchain, seperti mempercepat proses konsensus dan meningkatkan keamanan jaringan. Teknologi ini memungkinkan kontrak pintar menjadi lebih mudah diakses oleh pengguna tanpa memerlukan pengetahuan teknis yang mendalam. Di sisi lain, tantangan utama yang dihadapi MAN adalah adopsi pasar dan kompetisi dari proyek-proyek blockchain lain yang juga berfokus pada AI dan teknologi canggih.

Altcoin berbasis AI membawa inovasi baru di dunia blockchain, dengan kemampuan untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan yang lebih cerdas, efisien, dan aman. Altcoin ini juga menawarkan peluang yang menarik bagi para investor dan penggemar teknologi. Pantau terus perkembangan proyek-proyek ini, karena mereka memiliki potensi dalam masa depan mata uang digital.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Theodore Siagian
EditorTheodore Siagian
Follow Us