Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Strategi Investasi ala Warren Buffett, CEO Saham Termahal di Dunia

Warren Buffett (commons.wikimedia.org/USA International Trade Administration)
Warren Buffett (commons.wikimedia.org/USA International Trade Administration)

Investasi saham seringkali dianggap sebagai kegiatan yang penuh akan risiko. Namun, bagi Warren Buffett, investasi adalah bisnis yang serius. Dengan pendekatan yang hati-hati dan berdisiplin, Buffett berhasil mengubah jutaan dolar menjadi miliaran dolar.

Apa yang membedakan Buffett dengan investor lainnya? Berikut lima strategi investasi yang telah membawa Buffett ke puncak kesuksesan, dan berhasil membawanya menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Yuk, simak baik-baik!

1. Berinvestasi seperti pemilik bisnis

Warren Buffett (commons.wikimedia.org/TBone1116)
Warren Buffett (commons.wikimedia.org/TBone1116)

Buffett selalu melihat saham sebagai bagian dari kepemilikan sebuah bisnis, bukan sekadar lembaran saham di bursa. Menurut Morningstar, ia fokus pada perusahaan dengan keunggulan kompetitif yang kuat, atau yang dikenal sebagai "economic moat"​. Bisa berupa merek yang kuat, paten, atau efisiensi biaya yang sulit ditandingi oleh perusahaan lain.

Buffett menilai sebuah perusahaan dari pondasinya, seperti manajemen yang harus kompeten, profitabilitas jangka panjang, dan potensi pertumbuhan. Salah satu investasinya di Coca-Cola didasarkan pada kekuatan merek dan jaringan distribusinya yang luas, bukan hanya pada harga saham​.

2. Mencari nilai intrinsik

potret perusahaan Apple (commons.wikimedia.org/Joe Ravi)
potret perusahaan Apple (commons.wikimedia.org/Joe Ravi)

Buffett adalah penggemar berat "value investing," yaitu membeli saham di bawah nilai intrinsiknya. Bankrate menjelaskan bahwa Buffett selalu mengandalkan analisis mendalam untuk menentukan harga wajar sebuah perusahaan, berdasarkan arus kas masa depan yang ia diharapkan​.

Dia percaya bahwa membeli perusahaan hebat dengan harga yang masuk akal lebih baik daripada membeli perusahaan biasa dengan harga murah. Contohnya adalah investasinya di Apple, yang ia anggap sebagai perusahaan dengan nilai jangka panjang yang solid meski valuasinya tinggi​.

3. Sabar menunggu kesempatan

potret perusahaan GEICO (commons.wikimedia.org/Coolcaesar)
potret perusahaan GEICO (commons.wikimedia.org/Coolcaesar)

Kesabaran adalah kunci dalam strategi Buffett. Ia tidak terburu-buru membeli saham hanya karena pasar sedang naik. Seperti yang ia katakan, "Investasi terbaik adalah yang kamu tahan selamanya." Buffett lebih memilih menunggu hingga ada peluang bagus dengan harga menarik sebelum mengambil langkah​.

Saat ia berinvestasi di perusahaan asuransi GEICO, Buffett memilih untuk menunggu hingga kondisi pasar memungkinkan untuk membeli saham perusahaan tersebut dengan harga yang menurut dia sangat menarik, dan itu menjadi salah satu investasi terbaiknya.

4. Mengendalikan emosi

ilustrasi kondisi dimana orang panik dengan saham yang dimilikinya (unsplash.com/Joshua Mayo)
ilustrasi kondisi dimana orang panik dengan saham yang dimilikinya (unsplash.com/Joshua Mayo)

Pasar saham sering kali penuh dengan spekulasi dan emosi. Buffett selalu mengingatkan untuk tetap tenang di tengah volatilitas. Seperti yang dilansir IIFL Capital, Buffett menyarankan untuk "takut saat orang lain serakah, dan serakah saat orang lain takut." Strategi ini membantunya mengambil keputusan yang bijak ketika pasar sedang tidak stabil, ia lebih memilih membeli saham saat orang lain panik.

Kemampuan untuk tidak terpengaruh oleh sentimen pasar membuat Buffett dapat memanfaatkan peluang yang sering kali diabaikan investor lain karena panik. Ini adalah salah satu alasan mengapa ia mampu menghasilkan keuntungan besar dalam jangka panjang.

5. Kesederhanaan adalah kunci

ilustrasi kesederhanaan dalam investasi (unsplash.com/TabTrader.com)
ilustrasi kesederhanaan dalam investasi (unsplash.com/TabTrader.com)

Buffett percaya bahwa investasi tidak perlu rumit. Ia bahkan merekomendasikan sebagian besar investor untuk memilih reksa dana indeks dengan valuasi rendah sebagai investasi yang mudah namun efektif​. Dengan cara ini, kamu bisa menikmati keuntungan dari pertumbuhan ekonomi tanpa harus menganalisis saham satu per satu.

Buffett sendiri tetap berpegang pada prinsip sederhana, membeli perusahaan bagus dengan harga yang wajar, dan biarkan pertumbuhan jangka panjang perusahaan itu sendiri yang melakukan sisanya. Filosofi ini telah membawanya menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

Strategi investasi Buffett adalah kombinasi dari kesederhanaan, kesabaran, dan pemahaman mendalam tentang nilai sebuah perusahaan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, kamu bisa membangun portofolio yang kokoh dan tahan terhadap gejolak pasar. Jadi, siapkah kamu menjadi investor seperti yang dilakukan Warren Buffett?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agam Praminsya
EditorAgam Praminsya
Follow Us