730 UMKM Lolos Tahap Nasional Pertamina UMK Academy 2025

- Sebanyak 1.490 UMKM lolos seleksi untuk tahap regional
- Peserta mendapat pendampingan dari 86 akselerator bersertifikat
- Program UMK Academy 2025 berlangsung sejak Februari dan bertujuan memastikan UMKM bisa naik kelas, mandiri, dan berkontribusi nyata pada perekonomian
- Pertamina menghadirkan ekosistem pembinaan yang komprehensif
- Pendampingan intensif selama empat bulan dengan hibah alat produksi tepat guna
- Mendorong terciptanya jejaring bisnis lewat Pertapreneur Aggregator untuk menciptakan ekosistem usaha yang tangguh dan mandiri
- B
Jakarta, IDN Times – PT Pertamina (Persero) resmi menggelar kick off Pertamina UMK Academy 2025 tingkat nasional secara daring pada Rabu (3/9/2025).
Vice President Corporate Social Responsibility and Small and Medium Enterprise Partnership Program Management Pertamina, Rudi Ariffianto, menjelaskan sebanyak 730 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari seluruh Indonesia berhasil lolos ke tahap nasional setelah menyisihkan 9.023 peserta lain dari total 9.753 pendaftar.
“Program ini diharapkan mampu melahirkan UMKM tangguh, inovatif, dan berdaya saing, tidak hanya di pasar lokal, tetapi juga global, sekaligus memberi dampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan,” ungkapnya.
Momentum ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas usaha, meningkatkan inovasi, memperluas pasar, hingga mempersiapkan UMKM masuk ke level global.
1. Sebanyak 1.490 UMKM lolos seleksi

Ia menjelaskan, program UMK Academy 2025 telah berlangsung sejak Februari.
Dari hampir 10 ribu pendaftar, sebanyak 1.490 UMKM lolos seleksi untuk mengikuti tahap regional di delapan wilayah pada Mei–Juli 2025. Para peserta berasal dari alumni UMK Academy 2024, program pendanaan UMKM Pertamina, Rumah BUMN, hingga Pertamina Foundation Preneur.
Selama pelatihan, peserta mendapat pendampingan dari 86 akselerator bersertifikat. Mereka mengikuti pembelajaran berbasis learning management system, gamifikasi, kunjungan lapangan, hingga showcase produk.
“Pertamina ingin memastikan UMKM binaan bisa naik kelas, mandiri, dan berkontribusi nyata pada perekonomian,” tambah Rudi.
2. Hadirkan ekosistem pembinaan dan pembiayaan

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan dukungan perusahaan tak berhenti pada pembiayaan.
“Kami menghadirkan ekosistem pembinaan yang komprehensif,” tegasnya.
Pada tahap nasional ini, pendampingan akan berlangsung lebih intensif selama empat bulan. UMKM terbaik juga akan memperoleh hibah alat produksi tepat guna.
Pertamina turut mendorong terciptanya jejaring bisnis yang lebih luas lewat Pertapreneur Aggregator, program lanjutan dari UMK Academy.
“Harapannya, UMKM bisa menjadi kolaborator atau business aggregator sehingga tercipta ekosistem usaha yang tangguh dan mandiri,” lanjut Fadjar.
3. Bisnis makin berkembang usai bergabung dengan UMK Academy

Herlinda Sinaga, pendiri Sasagu asal Papua, mengaku bisnisnya semakin berkembang setelah bergabung. Ia kini menjajaki kerja sama dengan pembeli dari Australia, Jepang, dan Jerman.
“Bisnis bukan hanya soal profit, tapi juga memberi manfaat bagi masyarakat tanpa merusak bumi,” ungkap Herlinda.
Peserta lain, Minie Sudjarwo, pemilik Minies Q, menyebut pelatihan dengan gamifikasi mendorong lahirnya ide pemasaran yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. “UMKM bukan sekadar usaha kecil, tapi energi besar untuk membangun negeri,” ujarnya.