Mesin EDC: Jenis-jenis, Cara Kerja dan Menggunakannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mesin EDC atau Electronic Data Capture seringkali kita jumpai di toko-toko pusat perbelanjaan atau minimarket. Mesin tersebut merupakan alat untuk transaksi debit maupun kartu kredit.
Mesin EDC adalah alat penerima pembayaran yang dapat menghubungkan antar rekening bank.
Mesin ini diterbitkan oleh perbankan dan dapat terkoneksikan dengan server perbankan. Pada umumnya EDC memiliki bentuk seperti telepon genggam model lama dengan layar yang kecil. Lalu, seperti apa mesin ini bekerja? Dan bagaimana cara menggunakan mesin EDC ini?
Simak ulasan berikut.
Baca Juga: Bank Indonesia: Pengertian dan Sejarahnya
1. Cara kerja mesin EDC
Secara umum mesin EDC menyediakan komponen Graphical User Interface (GUI) untuk memasukkan data, komponen validasi untuk mengecek data dan alat untuk pembuatan laporan untuk mendukung analisis dari data yang telah dikumpulkan. Maka itu, saat seseorang menggunakannya untuk transaksi, mesin ini dapat secara otomatis menarik uang yang ada di kartu.
2. Cara menggunakan mesin EDC
Ketika kamu ingin menggunakan mesin EDC, kamu bisa menggunakan kartu debit, kartu kredit, atau e-money dengan cara digesek, ditempel, atau dimasukkan pada mesin EDC. Kamu dapat menemukan mesin EDC ini di toko-toko yang ada di pusat perbelanjaan atau pada gerbang tol.
Editor’s picks
Kini, banyak kartu debit atau kredit sudah banyak menggunakan chip, jadi lebih aman dari praktik pencurian data (skimming).
Baca Juga: Digitalisasi Layanan, Bank Mandiri Kenalkan Mandiri EDC Android
3. Jenis mesin EDC
Syarat dan ketentuan yang diterapkan setiap bank dalam memberikan mesin EDC berbeda-beda. Mesin EDC sendiri dibedakan menjadi 3 jenis, diantaranya adalah berikut.
Fixed Line
yaitu EDC yang menggunakan line telepon dari telkom dan komunikasi data menggunakan fiber optik yang disediakan oleh Telkom. Biaya komunikasi EDC ini per sekali transaksi biasanya adalah 250 rupiah. Namun, harga ini tergantung dari Telkom sendiri bisa berubah-ubah sesuai ketentuan Telkom.
GPRS
yaitu EDC yang tergantung pada sinyal seluler dan sumber powernya menggunakan listrik PLN jadi harus selalu tersambung pada stop kontak PLN. Tipe ini yang biasanya banyak dipergunakan di outlet-outlet yang tidak mempunyai line telepon fixed line.
GPRS Mobile
yaitu EDC yang juga memanfaatkan sinyal seluler namun tidak harus dicolok ke stop kontak karena menggunakan baterai jadi bisa diisi ulang dan praktis dibawa kemanapun biasanya dipergunakan hanya untuk pameran.
Baca Juga: Sama-sama Penting untuk Negara, Ini Bedanya Pajak dan Bea Cukai