- Program Magang Lulusan Perguruan Tinggi (fresh graduate maksimal satu tahun) untuk 20.000 penerima manfaat, menyerap anggaran Rp198 miliar.
- Perluasan PPh 21 Ditanggung Pemerintah (DTP) diberikan selama 3 bulan bagi 552.000 pekerja sektor pariwisata, menyerap Rp120 miliar.
- Bantuan pangan selama dua bulan periode Oktober-November yang akaj diberikan kepada 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM), dengan total anggaran Rp7 triliun.
- Bantuan iuran JKK dan JKM bagi 731.361 pekerja bukan penerima upah (BPU), termasuk mitra pengemudi ojek daring, ojek pangkalan, sopir, kurir, dan logistik. Anggaran Rp36 miliar ditanggung BPJS.
- Program Manfaat Layanan Tambahan Perumahan BPJS Ketenagakerjaan untuk 1.050 unit, anggaran Rp150 miliar.
- Padat Karya Tunai (cash for work): 609.465 pekerja, dengan anggaran Rp3,5 triliun (Kementerian PUPR) dan Rp1,8 triliun (Kemenhub).
- Percepatan Deregulasi PP No. 28 melalui integrasi sistem kementerian/lembaga dan RDTR digital ke OSS di 50 daerah pada 2025, dilanjutkan 300 daerah di 2026, dengan anggaran Rp175 miliar.
- Program Perkotaa
Tiga Bank Sentral Jadi Sorotan, Pasar Bergerak Hati-Hati Pekan Ini

- Pasar keuangan global berhati-hati menjelang keputusan suku bunga tiga bank sentral utama.
- Paket stimulus ekonomi pemerintah untuk 2025-2026 mendapat respons positif dari pasar, dengan fokus pada sektor konstruksi, konsumsi, dan keuangan.
- Menteri Keuangan menegaskan bahwa gelontoran stimulus tidak akan tambah defisit APBN 2025, dengan outlook defisit diperkirakan mencapai 2,78 persen dari PDB.
Jakarta, IDN Times - Chief Economist PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Andry Asmoro memprediksi pasar keuangan global pekan ini akan bergerak dengan penuh kehati-hatian, seiring fokus investor yang tertuju pada keputusan kebijakan suku bunga dari tiga bank sentral utama, Federal Reserve (The Fed), Bank of Japan (BOJ), dan Bank Indonesia (BI).
"The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, terdorong oleh data pelemahan pasar tenaga kerja di AS. Meski demikian, kekhawatiran akan tingkat inflasi yang masih tinggi membuat pasar tetap waspada terhadap potensi kebijakan moneter yang lebih berhati-hati dalam jangka menengah," kata Andry Asmoro dalam keterangannya, dikutip Selasa (!6/9/2025).
Berbeda dengan The Fed, Bank of Japan dan Bank Indonesia diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuannya. Sikap wait and see ini mencerminkan kehati-hatian kedua bank sentral dalam merespons dinamika ekonomi global serta menjaga stabilitas nilai tukar dan inflasi domestik.
1. Paket stimulus untuk 2025-2026 direspons positif oleh pasar

Sementara itu, dari dalam negeri, sentimen pasar turut ditopang oleh peluncuran paket stimulus ekonomi pemerintah untuk periode 2025–2026. Paket stimulus ini mencakup berbagai inisiatif strategis, seperti percepatan belanja sosial, insentif perpajakan, dukungan untuk sektor ketenagakerjaan, serta program penguatan sektor perumahan, perikanan, dan perkebunan.
Stimulus tersebut bertujuan menjaga daya beli masyarakat, mendorong penciptaan lapangan kerja, serta memacu transformasi struktural melalui peningkatan kapasitas produksi dan nilai tambah sektor riil. Pelaku pasar memandang positif kebijakan ini, terutama terhadap saham-saham di sektor konstruksi, konsumsi, dan keuangan yang dinilai akan menjadi penerima manfaat utama.
"Tapi pasar juga mencermati potensi dampak fiskal dari stimulus tersebut. Meskipun pemerintah menegaskan komitmen untuk menjaga disiplin anggaran, risiko pelebaran defisit tetap menjadi pertimbangan yang bisa menahan euforia pasar," tegasnya.
Dengan demikian, Andry memperkirakan pergerakan pasar di hari ini akan terbatas sambil menunggu kejelasan arah kebijakan moneter global. Nilai tukar rupiah diproyeksikan berada dalam rentang Rp16.350 – Rp16.460 per dolar AS, sementara imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun diperkirakan stabil di kisaran 6,30 persen – 6,40 persen.
2. Gelontoran stimulus dipastikan tak tambah defisit

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan, defisit APBN 2025 tidak akan melebar meski pemerintah mengucurkan paket stimulus ekonomi senilai Rp16,23 triliun. Menurutnya, anggaran tersebut sudah tersedia sehingga tidak perlu mencari sumber pembiayaan baru yang berisiko menambah defisit.
“Uangnya sudah kami sediakan, jadi bukan berarti defisit akan melebar,” ujar Purbaya dalam konferensi pers di Istana Negara, Senin (15/9/2025).
Ia menambahkan, pemerintah masih memiliki Sisa Anggaran Lebih (SAL) lebih dari Rp400 triliun. Oleh karena itu, penggunaan sebagian anggaran negara untuk stimulus ekonomi merupakan langkah optimalisasi penggunaan anggaran, bukan penambahan belanja baru yang berpotensi memperlebar defisit.
“Daripada sisa, tinggal tiga bulan lagi mungkin tidak terpakai, jadi saya arahkan ke sana. Ini hanya optimalisasi penyerapan anggaran agar berdampak pada perekonomian tanpa mengubah defisit secara signifikan,” jelas Purbaya.
Adapun outlook defisit APBN 2025 diperkirakan mencapai 2,78 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), mendekati batas maksimal defisit 3 persen PDB sesuai UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara.
3. Rincian stimulus yang digelontorkan untuk tahun ini dan tahun depan

Rincian Program Stimulus Ekonomi 2025:
Sementara 4 program paket ekonomi akan dilanjutkan pada 2026, meliputi:
- PPh Final 0,5 persen UMKM diperpanjang hingga 2029, anggaran Rp2 triliun (2025), target 542 ribu wajib pajak UMKM.
- PPh 21 DTP Pariwisata tetap berlaku, estimasi Rp480 miliar/tahun, untuk pekerja bergaji ≤Rp10 juta.
- PPh 21 DTP Padat Karya (tekstil, alas kaki, furnitur, kulit) menyasar 1,7 juta pekerja, dengan anggaran Rp800 miliar.
- Diskon JKK & JKM BPU diperluas ke 9,96 juta pekerja informal (petani, nelayan, buruh), dengan anggaran Rp753 miliar.
Pemerintah juga meluncurkan 5 paket kebijakan untuk mengakselerasi penyerapan tenaga kerja mencakup:
- Koperasi Desa Merah Putih: target 1,38 juta pekerja terserap pada 2025.
- Kampung Nelayan Merah Putih: jangka panjang hingga 200 ribu pekerjaan.
- Revitalisasi Tambak Pantura: serap 168 ribu pekerja.
- Modernisasi Kapal Nelayan: tambahan 200 ribu pekerjaan.
- Perkebunan Rakyat: replanting 870 ribu ha untuk komoditas tebu, kakao, kelapa, hingga pala yang diperkirakan membuka 1,6 juta lapangan kerja selama 2 tahun.