Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Airlangga Ungkap Alasan Prabowo Cuma Didampingi Teddy Bertemu Trump

IMG-20250730-WA0011.jpg
Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat berbincang dengan Pemimpin Redaksi IDN Times Uni Lubis (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Intinya sih...
  • Presiden Prabowo sudah menguasai proposal dagang
  • Airlangga menjawab tudingan RI bisa dapat tarif lebih rendah dari 19 persen
  • Indonesia mendapatkan kesepakatan bagus dengan tarif 19 persen

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjawab kritikan terhadap Presiden Prabowo Subianto yang hanya didampingi Sekretaris Kabinet (Seskab), Teddy Indra Wijaya dalam proses negosiasi tarif dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump beberapa waktu lalu.

Kritik disampaikan lantaran Prabowo semestinya didampingi oleh sosok atau orang yang paham perdagangan internasional, bukan hanya Teddy seorang. Publik membandingkannya dengan Trump yang dalam momen sama justru didampingi Menteri Perdagangan (Mendag) AS, Howard Lutnick.

"Pertama, Pak Presiden sudah dilaporkan secara lengkap karena sesudah dari Amerika kan saya ketemu Pak Presiden, mulai dari Brussels sampai ke Paris sehingga report Pak Presiden itu sudah sangat komprehensif dan lengkap," kata Airlangga dalam program Real Talk with Uni Lubis, Rabu (30/7/2025).

1. Kesepakatan 19 persen lewat telepon sudah direncanakan

I had a very good call with President Donald Trump. Together, we agreed and concluded to take tr.jpg
Presiden Prabowo Subianto ketika melakukan perundingan terkait kebijakan tarif resiprokal terhadap barang Indonesia yang masuk ke Amerika Serikat dengan Presiden AS Donald Trump lewat sambungan telepon. (Dok. Instagram Prabowo Subianto)

Airlangga menjelaskan, Presiden Prabowo sudah sangat menguasai seluk beluk proposal yang disampaikan untuk mencapai kesepakatan dagang berupa penurunan tarif resiprokal menjadi 19 persen.

Menurut Airlangga, Prabowo dari awal sudah mengikuti perkembangan terkait kebijakan dagang dengan AS sehingga tercapainya kesepakatan dagang lewat telepon dengan Trump merupakan tindakan yang sudah direncanakan.

"Jadi telepon itu adalah sesuatu yang sudah direncanakan untuk memutuskan tarif karena detailnya selesai, dan komunikasi saat itu dengan Lutnick pun saya langsung," ujar dia.

2. Airlangga jawab tudingan RI bisa dapat tarif lebih rendah dari 19 persen

WhatsApp Image 2025-07-21 at 18.40.29.jpeg
Airlangga Hartarto saat mengumumkan tarif Trump 19 persen (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dalam kesempatan sama, Airlangga juga turut menjawab tudingan publik yang menyatakan Indonesia harusnya bisa mendapatkan tarif lebih rendah dari 19 persen, bahkan bisa sampai 15 persen.

"Tidak ada yang harus-harus (mendapat tarif lebih rendah dari 19 persen). Lihat yang dapat 15 persen itu adalah Jepang. Itu dia (Jepang) investment-nya di Amerika 550 miliar dolar," kata Airlangga.

Menurut Airlangga, Jepang bisa mendapatan tarif 15 persen karena telah berinvestasi besar di AS, sehingga dianggap memberikan keuntungan kepada Negeri Paman Sam.

3. Tarif 19 persen buat Indonesia adalah good deal

Tarif Trump
Daftar Tarif Trump. Indonesia paling rendah. (Grafis: Aditya Permana)

Sementara Indonesia yang presentase investasinya ke AS tidak sebesar Jepang, bisa mendapatkan 19 persen dari sebelumnya mencapai 32 persen merupakan kesepakatan bagus alias good deal.

"Presentase per investment-nya (Indonesia) paling rendah, artinya ini good deal, dan kedua dibandingkan negara ASEAN lain, Indonesia relatif kompetitif, yang lebih rendah hanya ada Singapura," tutur Airlangga.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us