Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ajaib Sekuritas Pastikan Nasabah Beli Saham Senilai Rp1,8 Miliar

Ajaib-Kripto-dan-Ajaib-Sekuritas.png
ilustrasi logo Ajaib Sekuritas. Dok Ajaib
Intinya sih...
  • Data transaksi saham tidak dapat dipalsukanJuliana menegaskan bahwa data transaksi saham di Ajaib Sekuritas tidak dapat dipalsukan, dengan setiap tindakan tercatat secara digital dan terverifikasi oleh sistem.
  • Alasan nasabah bisa membeli saham senilai Rp1,8 miliarNasabah bisa membeli saham senilai Rp1,8 miliar karena memiliki portofolio atau aset lebih dari Rp1 miliar dan telah melakukan transaksi bernilai miliaran rupiah selama kurang lebih empat tahun.
  • Nasabah mengaku membeli saham BBTN Rp1 jutaViral di media sosial atas unggahan akun Instagram yang menyatakan hanya bermaksud membeli saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sebanyak

Jakarta, IDN Times - Ajaib Sekuritas memastikan, klaim nasabah yang menyatakan tidak melakukan transaksi saham senilai Rp1,8 miliar adalah salah. Hal itu dipastikan Ajaib Sekuritas setelah memeriksa keseluruhan proses transaksi yang dilakukan nasabah tersebut.

"Ajaib Sekuritas memastikan bahwa seluruh transaksi di platform kami, termasuk transaksi senilai Rp1,8 miliar yang dilakukan nasabah, telah dilakukan melalui perangkat yang secara sistem terverifikasi sebagai trusted device milik nasabah," kata Direktur Utama Ajaib Sekuritas Asia, Juliana, dikutip Jumat (11/7/2025).

1. Data transaksi saham tidak dapat dipalsukan

Gladys Pratiwi, VP of Marketing Ajaib (paling kiri), Anna Lora, Direktur PT Ajaib Sekuritas Asia (tengah), dan Aurora Marsye, VP of Product Ajaib, (dok. Ajaib)
Gladys Pratiwi, VP of Marketing Ajaib (paling kiri), Anna Lora, Direktur PT Ajaib Sekuritas Asia (tengah), dan Aurora Marsye, VP of Product Ajaib, (dok. Ajaib)

Juliana menambahkan, sistem Ajaib Sekuritas secara digital mencatat setiap tindakan, termasuk klik pembeliandan konfirmasi, dengan timestamp dan ID perangkat.

"Data ini tidak dapat dimanipulasi atau dipalsukan dan telah kami sampaikan kepada regulator sebagai bagian dari komitmen transparansi kami. Klaim bahwa nasabah tidak melakukan transaksi Rp1,8 miliar tidak terbukti. Data terverifikasi ini berbicara sebaliknya," tutur dia.

2. Alasan nasabah bisa membeli saham senilai Rp1,8 miliar

BEI beri sanksi ke Ajaib terkait tagihan misterius.png
Investasi di Ajaib (Dok. Ajaib)

Juliana pun turut menjelaskan alasan nasabah bisa melakukan transaksi saham senilai Rp1,8 miliar.

Menurut dia, nasabah memiliki portofolio saham senilai miliaran rupiah yang didapat dari transaksi selama kurang lebih empat tahun di Ajaib Sekuritas.

"Dalam kasus ini, seperti yang disampaikan nasabah, transaksi pembelian saham yang terjadi adalah Rp1,8 miliar. Hal ini bisa terjadi karena nasabah memiliki portofolio atau aset lebih dari Rp1 Miliar dan secara total sepanjang hampir empat tahun sudah melakukan transaksi bernilai miliaran rupiah. Oleh karena itu, narasi yang menjadikan saldo Rp1 juta sebagai dasar transaksi Rp1,8 miliar adalah tidak tepat," papar Juliana.

3. Nasabah mengaku membeli saham BBTN Rp1 juta

ilustrasi beli saham (pexels.com/Yan Krukau)

Sebelumnya, viral di media sosial atas unggahan akun Instagram @friendshipwithgod, yang menyatakan, ia hanya bermaksud membeli saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sebanyak 9 lot dengan nilai sekitar Rp1 juta. Namun, dalam kenyataannya, akun tersebut menunjukkan adanya transaksi pembelian saham sebesar 16.541 lot atau setara dengan Rp1,8 miliar.

Transaksi tersebut diketahui menggunakan fasilitas trading limit, yakni fitur pembelian saham dengan daya beli tambahan yang disediakan sekuritas kepada investor. Pengguna merasa dirugikan atas kejadian ini dan menyatakan adanya dugaan kejanggalan dalam sistem atau mekanisme transaksi.

Keluhan yang viral tersebut tidak hanya menarik perhatian sesama investor ritel, tetapi juga telah sampai ke regulator dan pihak perusahaan. Diskusi seputar keamanan akun, pemahaman terhadap fitur margin, serta kendali investor atas aktivitas perdagangannya pun mencuat ke permukaan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us