Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Akuisisi vs Merger: Perbedaan, Contoh, dan Dampaknya bagi Bisnis

Akuisisi vs Merger: Perbedaan, Contoh, dan Dampaknya bagi Bisnis
ilustrasi business deal (freepik.com/yanalya)
Intinya sih...
  • Akuisisi dan merger memiliki perbedaan mendasar
  • Cara terjadinya akuisisi dan merger bisa bersifat ramah atau agresif
  • Contoh akuisisi dan merger dalam dunia nyata adalah Amazon mengakuisisi Whole Foods dan merger dua perusahaan besar untuk memperkuat posisi pasar
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kamu pasti sering mendengar istilah akuisisi dan merger dalam berita bisnis. Keduanya terdengar serupa, bukan? Dua perusahaan bergabung menjadi satu entitas yang lebih besar.

Namun, tahukah kamu, sebenarnya ada perbedaan mendasar di antara keduanya? Memahami perbedaan ini penting untuk membaca strategi perusahaan besar di pasaran.

Artikel ini akan memandumu mengenal apa itu akuisisi dan merger, beserta contoh dan dampaknya. Dengan penjelasan yang mudah dicerna, kamu akan bisa melihat bagaimana konsolidasi bisnis ini mempengaruhi pasar, kompetisi, dan bahkan konsumen seperti kita.

1. Akuisisi dan merger bukan hal yang sama

Akuisisi vs Merger: Perbedaan, Contoh, dan Dampaknya bagi Bisnis
ilustrasi business deal (unsplash.com/Vitaly Gariev)

Akuisisi terjadi saat satu perusahaan mengambil alih perusahaan lain dan menjadi pemilik kendali penuh. Perusahaan yang diambil alih biasanya berhenti berdiri sebagai entitas terpisah. Semua aset, operasional, dan keputusan strategis masuk ke tangan perusahaan pengakuisisi. Dalam kondisi ini, posisi kekuasaan lebih dominan ada di satu pihak saja.

Merger memiliki konsep yang berbeda karena melibatkan dua perusahaan yang bergabung membentuk satu entitas baru. Kedua perusahaan biasanya setara dan sepakat untuk meleburkan bisnis mereka. Identitas lama bisa saja hilang dan diganti dengan nama baru. Proses ini umumnya dilakukan melalui kesepakatan bersama tanpa paksaan.

2. Cara terjadinya akuisisi dan merger

Akuisisi vs Merger: Perbedaan, Contoh, dan Dampaknya bagi Bisnis
ilustrasi ojek online (unsplash.com/Afif Ramdhasuma)

Akuisisi bisa terjadi secara ramah atau bersifat agresif. Dalam akuisisi yang bersahabat, manajemen kedua perusahaan duduk bersama untuk menyepakati harga dan syarat pengambilalihan. Proses ini biasanya berjalan lebih mulus karena tidak ada konflik besar. Karyawan dan pemegang saham cenderung sudah mendapat gambaran sejak awal.

Akuisisi juga bisa terjadi lewat pengambilalihan paksa atau hostile takeover. Situasi ini muncul saat perusahaan pengakuisisi membeli lebih dari 50 persen saham target tanpa persetujuan manajemennya. Saham biasanya ditawarkan dengan harga lebih tinggi dari pasar agar pemegang saham tertarik menjual.

Sementara merger hampir selalu terjadi secara sukarela karena membutuhkan kesepakatan dari kedua belah pihak. Kedua perusahaan biasanya melalui proses negosiasi panjang untuk menyatukan visi, strategi, dan struktur bisnis. Kesepakatan ini penting agar penggabungan berjalan lancar tanpa konflik besar di kemudian hari.

3. Contoh akuisisi dan merger dalam dunia nyata

Akuisisi vs Merger: Perbedaan, Contoh, dan Dampaknya bagi Bisnis
ilustrasi perusahaan Whole Foods (unsplash.com/iStrfry , Marcus)

Salah satu contoh akuisisi terkenal adalah saat Amazon mengakuisisi Whole Foods pada 2017. Dalam transaksi ini, Amazon membeli Whole Foods dengan nilai sekitar 13,7 miliar dolar AS.

Whole Foods kemudian berada di bawah kendali Amazon dan tidak lagi berdiri sebagai perusahaan independen. Langkah ini membantu Amazon memperkuat bisnis ritel offline dan distribusi produknya.

Contoh merger bisa kamu temukan saat dua perusahaan besar memutuskan bergabung demi memperkuat posisi pasar. Dalam merger, kedua perusahaan biasanya memiliki kekuatan yang relatif seimbang.

Mereka menyatukan sumber daya, teknologi, dan pasar untuk membentuk perusahaan baru. Tujuan utamanya adalah menciptakan skala bisnis yang lebih besar dan efisien.

4. Cara pembiayaan dalam akuisisi

Akuisisi vs Merger: Perbedaan, Contoh, dan Dampaknya bagi Bisnis
ilustrasi business deal (freepik.com/pressfoto)

Akuisisi bisa dibiayai dengan berbagai metode tergantung strategi perusahaan. Pembayaran tunai menjadi cara paling sederhana karena perusahaan langsung membeli saham target dari pemegang sahamnya. Metode ini sering dipilih saat perusahaan memiliki cadangan kas besar. Prosesnya relatif cepat dan mudah dipahami.

Pembiayaan juga bisa dilakukan melalui pertukaran saham atau sekuritas. Dalam metode ini, perusahaan pengakuisisi memberikan saham baru sebagai alat pembayaran.

Ada pula leveraged buyout, yaitu pembelian dengan dana pinjaman dalam jumlah besar. Pinjaman tersebut biasanya dilunasi dengan menjual sebagian aset perusahaan yang diakuisisi.

5. Dampak positif akuisisi dan merger bagi bisnis

Akuisisi vs Merger: Perbedaan, Contoh, dan Dampaknya bagi Bisnis
ilustrasi perusahaan ritel (unsplash.com/Brittani Burns)

Salah satu keuntungan utama dari akuisisi adalah tercapainya skala ekonomi. Perusahaan yang lebih besar bisa membeli bahan baku dalam jumlah besar dengan harga lebih murah. Efisiensi operasional juga meningkat karena adanya spesialisasi kerja. Kondisi ini membantu menekan biaya produksi.

Akuisisi atau merger juga dapat meningkatkan pangsa pasar. Jika perusahaan mengakuisisi pesaing di industri yang sama, pangsa pasar otomatis bertambah. Selain itu, perusahaan bisa melakukan integrasi vertikal dengan mengakuisisi pemasok atau distributor. Strategi ini membuat rantai pasok lebih terkendali dan stabil.

6. Risiko dan tantangan yang perlu kamu pahami

Akuisisi vs Merger: Perbedaan, Contoh, dan Dampaknya bagi Bisnis
ilustrasi gak semangat kerja (pexels.com/Ivan Samkov)

Akuisisi dan merger tidak selalu berjalan mulus seperti rencana di atas kertas. Perbedaan budaya kerja sering menjadi sumber masalah dalam proses integrasi. Karyawan bisa merasa gak nyaman dengan sistem baru atau perubahan manajemen. Kondisi ini berpotensi menurunkan produktivitas dalam jangka pendek.

Risiko lain muncul saat perusahaan membayar terlalu mahal untuk akuisisi. Perhitungan sinergi terkadang terlalu optimistis dan sulit direalisasikan. Proses penyatuan operasional membutuhkan waktu dan biaya tambahan. Jika strategi tidak berjalan sesuai rencana, kinerja keuangan justru bisa menurun.

Akuisisi dan merger adalah strategi bisnis yang sering digunakan untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan. Meski terlihat mirip, keduanya memiliki perbedaan mendasar dari sisi struktur, proses, dan dampaknya.

Dengan memahami konsep ini, kamu bisa menilai langkah perusahaan secara lebih kritis dan realistis. Pengetahuan ini juga berguna saat kamu mempertimbangkan peluang investasi di masa depan. Pada akhirnya, keputusan akuisisi atau merger yang tepat sangat bergantung pada perencanaan dan eksekusi yang matang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Akhir Tahun Tetap Seru, Ini Cara Hemat Liburan Natal dan Tahun Baru

18 Des 2025, 08:05 WIBBusiness