Anggaran Dipangkas, Setoran Dividen BUMN Kena Imbas?

- Anggaran Kementerian BUMN akan dipangkas hingga Rp115,52 miliar.
- Pagu awal Kementerian BUMN lebih rendah dari tahun sebelumnya, Erick mengajukan pemangkasan hanya Rp62,5 miliar.
- Pemangkasan berdampak pada pos anggaran seperti perjalanan dinas, fasilitas pimpinan, dan setoran dividen BUMN ke negara.
Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN, Erick Thohir membeberkan anggaran Kementerian BUMN direncanakan untuk dipangkas hingga Rp115,52 miliar, alias 41 persen dari pagu awal Rp277,5 miliar. Namun, Erick mengajukan agar pemangkasannya hanya Rp62,5 miliar, atau 22,5 persen, menjadi Rp215 miliar.
Erick mengatakan, pagu awal Kementerian BUMN tahun ini pun lebih rendah dibandingkan 2024, yang sebesar Rp284,36 miliar. Pagu awal itu pun dinilainya sangat rendah, melihat BUMN berperan terhadap perekonomian Indonesia.
“Batas minimum kami untuk beroperasional kurang lebih di Rp215 miliar,” kata Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (13/2/2025).
1. Dampak ke setoran dividen perlu dikaji

Pemangkasan itu berdampak pada anggaran sejumlah pos, seperti perjalanan dinas, fasilitas pimpinan, anggaran alat tulis kantor (ATK), dan sebagainya. Terkait dampaknya ke setoran dividen BUMN terhadap negara, menurutnya perlu dikaji.
“Apakah efisiensi ini untuk dividen yang tahun 2026 seperti apa? Tentu saya mohon maaf belum bisa menjawab sekarang,” ucap Erick.
2. Setoran dividen tergantung iklim bisnis

Menurut Erick, setoran dividen BUMN tergantung pada iklim bisnis, yang mencakup kondisi perekonomian domestik dan internasional. Dia pun menyoroti adanya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
“Karena kita lihat kondisi makronya juga, tidak hanya dalam negeri tetapi tentu kondisi luar negeri, karena kita tahu sekarang banyak perang tarif, perang dagang yang terjadi,” tutur Erick.
3. BUMN setor Rp20,5 triliun ke negara

Sebelumnya, pada 2024, BUMN telah menyetor dividen sebesar Rp85 triliun ke negara. Tahun ini, BUMN ditargetkan menyetor dividen Rp90 triliun. Hingga akhir Januari 2025, BUMN sudah menyetor dividen Rp20,5 triliun.
”Untuk yang target tahun ini Rp 90 triliun tadi saya cek juga, alhamdulillah sudah terindikasi walaupun confirm angkanya itu Rp 20,5 triliun yang akan dialokasikan buat negara Januari ini,” ucap Erick.