Anggaran Ketahanan Pangan Rp139 T, buat Pupuk Subsidi-Penelitian Bibit

- Pemerintah alokasikan Rp44,16 triliun untuk pupuk bersubsidi
- Anggaran ketahanan pangan juga dialokasikan untuk pembangunan bendungan dan irigasi
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan, pemerintah telah menetapkan pembagian dari anggaran ketahanan pangan 2025 sebesar Rp139,4 triliun.
Zulhas mengatakan, dari Rp139,4 triliun itu, sebanyak Rp44,16 triliun dialokasikan untuk pupuk bersubsidi.
“Pupuk, ada Rp44 triliun pupuk, tentu di BUMN pupuk, tempatnya di BUMN gitu,” kata Zulhas usai memimpin rapat koordinasi terkait pangan di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Rabu (30/10/2024).
1. Ada alokasi buat bangun irigasi

Kemudian, anggaran ketahanan pangan itu juga dialokasikan untuk pembangunan bendungan dan irigasi yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
“Mengenai PU, bendungan dan irigasi, tersebar di situ,” ujar Zulhas.
Ada juga alokasi untuk Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan sebagainya.
“KKP, rumput laut, ikan, dan lain-lain di situ, tersebar. Ada juga kalau bibit penelitian di BRIN, penelitian, tersebar di situ,” tutur Zulhas.
Lebih rinci, anggaran ketahanan pangan tahun depan mencakup program intensifikasi sawah seluas 80 ribu hektare (ha), dan cetak sawah atau ekstensifikasi seluas 150 ribu ha, dengan total anggaran Rp15 triliun.
2. Desa dapat dana Rp16 triliun

Kemenko Pangan juga menetapkan anggaran sebesar Rp16,26 triliun dialokasikan untuk dana desa dalam hal pangan.
“Ada juga melalui dana desa, dana desa itu ada tahun depan Rp16,26 triliun, harus peruntukannya untuk ketahanan pangan,” ucap Zulhas.
3. Program ketahanan pangan harus diselaraskan

Zulhas mengatakan, pelaksanaan untuk meraih swasembada pangan harus dilakukan dengan satu visi dan misi. Sebab, pelaksana program utama Presiden Prabowo Subianto itu berasal dari lintas kementerian/lembaga.
“Ini kita akan koordinasikan, nanti outputnya apa, apa yang akan dikerjakan, harus betul-betul bisa terorientasi, terarah, sehingga target yang kita ingin capai, swasembada pangan itu betul-betul bisa kita realisasikan,” ujar Zulhas.