Entrepreneurship: Pengertian, Sifat, Manfaat dan Tahapannya

Berbicara soal pekerjaan dan keuangan tak lengkap jika kita tidak membahas tentang entrepreneurship. Istilah ini sebenarnya sering kita dengar. Namun, apakah kita benar-benar mengetahui arti dan makna, serta segala hal yang berkaitan dengannya?
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu entrepreneurship dan segala hal yang terkait dengannya, maka kamu bisa saja menyimak beberapa penjelasan di bawah ini.
1. Asal kata entrepreneurship

Kata entrepreneurship pada dasarnya berasal dari kata entreprendre dari bahasa Prancis yang memiliki arti melakukan. Istilah kata dari bahasa Prancis ini berkembang hingga menjadi entrepreneur dalam bahasa Inggris.
Dalam bahasa Indonesia, padanan kata tersebut adalah wirausaha. Jika kata itu merujuk pada orang yang melakukan kegiatan usaha sendiri, maka kegiatan usaha tersebut kemudian disebut entrepreneurship atau kewirausahaan.
Kata entrepreneurship atau wirausaha ini identik dengan konsep penciptaan berbagai hal baru dalam rangka mencari keuntungan. Maka, tak heran bila konsep ini identik dengan aktivitas membuka usaha sendiri.
2. Pengertian entrepreneurship

Istilah kewirausahaan atau entrepreneurship pada dasarnya memiliki makna sebagai suatu proses identifikasi atau kegiatan pengembangan yang membawa visi ke dalam kehidupan. Tentunya visi yang dimaksud di sini berhubungan dengan ide yang bersifat inovatif, serta berhubungan dengan adanya peluang dan cara terbaik dalam menjalankan sesuatu.
Dari semua kegiatan yang dilakukan dalam konsep entrepreneurship ini diharapkan menghasilkan atau menciptakan usaha baru, meski disertai adanya risiko atau suatu ketidakpastian.
3. Pemikir gagasan entrepreneurship

Dalam pengembangan konsep entrepreneurship ini diketahui adanya tiga tokoh pemikir. Tiga teori yang menjadi pusat bagi masuknya gagasan kewirausahaan itu berasal dari tokoh Joseph Schumpeter, Frank Knight, dan Israel Kirzner.
Schumpeter menyarankan wirausahawan dapat terus bertanggung jawab terutama pada penciptaan berbagai hal baru demi mencari keuntungan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Knight mengemukakan bahwa pengusaha adalah pembawa ketidakpastian sehingga harus bertanggung jawab atas kerugian, sedangkan Kirzner beranggapan bahwa kewirausahaan selalu mengarah pada penemuan.
4. Sifat entrepreneurship

Konsep entrepreneurship pada dasarnya memilik sifat utama yaitu membentuk dan menjalankan usahanya sendiri. Tentunya seorang wirausahawan dalam menjalankan kegiatan ini harus memiliki berbagai macam hal.
Salah satu hal yang harus dilakukannya adalah memulai usaha untuk bisa mengeksploitasi atau mengejar peluang dalam menghasilkan pendapatan. Terkadang, usaha yang dijalankannya ini dilakukan karena adanya unsur keterpaksaan saat tidak ada lagi pilihan lain bagi wirausahawan selain membangun usahanya sendiri.
5. Manfaat entrepreneurship

Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan entrepreneurship. Salah satu manfaatnya adalah mengembangkan bakat dan potensi diri sehingga nantinya bisa diperoleh keterampilan yang baru.
Manfaat selanjutnya yang juga bisa diperoleh dari kegaitan entrepreneurship adalah terbukanya lapangan kerja yang baru bagi orang lain, sehingga pada akhirnya kondisi perkeonomian di suatu wilayah bisa semakin meningkat.
6. Tahapan menjadi entrepreneurship

Menjalankan usaha dalam entrepreneurship umumnya melalui sejumlah tahapan. Pertama adalah tahap memulai. Kemudian, selanjutnya adalah tahap melaksanakan usaha dan menjaga agar dapat terus menjalankan usaha.
Tahapan entrepreneurship terus berlanjut yaitu mempertahankan usaha dengan mengembangkan sikap untuk selalu mengatasi segala macam hambatan dan tantangan. Untuk tahapan yang terakhir adalah tahapan mengembangkan usaha.
7. Kegiatan entrepreneurship

Ada berbagai macam kegiatan entrepreneurship yang bisa dilakukan misalnya menghasilkan suatu jenis produk yang baru secara inovatif. Selain itu, kegiatan ini juga meliputi pula penemuan peluang pasar baru misalnya dengan menghasilkan berbagai macam produk baru pula.
Kegiatan yang selanjutnya adalah mengombinasikan berbagai macam faktor produksi tentunya dengan cara yang baru. Kegiatan ini mendukung segala macam budaya yang dapat mendorong terciptanya suatu eksperimen. Terakhir, kegiatan yang bisa dilakukan oleh wirausahawan dalam mengembangkan entrepreneurship adalah mendorong timbulnya perilaku eksperimen.
8. Dampak entrepreneur di bidang perekonomian

Kewirausahaan atau entrepreneurship yang memiliki peran besar dalam ekonomi kapitalis tentu saja memiliki dampak khususnya pada bidang perekonomian. Dalam suatu kondisi ekonomi yang tidak pasti, entrepreneur menjadi pihak yang dapat memberikan bantuan misalnya dengan membuka lapangan kerja.
Sekalipun kegiatan ini penuh dengan berbagai macam risiko, namun tetap akan bermanfaat bagi perekonomian negara. Sebab, kehadiran wirausahawan dalam mengembangkan usahanya tersebut bisa membantu memulihkan sekaligus meningkatkan kondisi perekonomian.
Enterpreneurship adalah membuka dan menjalankan usaha sendiri dengan penuh ide-ide baru dan inovasi. Entrepreneurship semakin diminati baik kalangan anak muda maupun orang berumur. Mereka membuka usaha sendiri demi mendapatkan penghasilan atau sekadar meningkatkan pendapatan.