Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Muncul Narasi MBG Diganti Uang Tunai, Ini Faktanya

Muncul Narasi MBG Diganti Uang Tunai, Ini Faktanya
Badan Gizi Nasional (BGN) tengah mengejar target layanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) setara populasi Korea Selatan, yakni 51,5 juta jiwa. (dok. BGN)
Intinya sih...
  • Unggahan di media sosial klaim bahwa Menteri Purbaya meminta izin kepada Presiden Prabowo agar dana MBG diberikan langsung dalam bentuk uang kepada siswa.
  • Kepala Biro Komunikasi Kemenkeu menegaskan, informasi tersebut adalah hoaks dan mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap informasi menyesatkan di media sosial.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa disebut-sebut mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) dialihkan menjadi bantuan tunai.

Narasi tersebut beredar di sejumlah akun media sosial pada awal Desember 2025. Salah satu unggahan memuat klaim, Menkeu Purbaya meminta izin kepada Presiden Prabowo agar dana MBG diberikan langsung dalam bentuk uang kepada siswa.

Berikut isi unggahan yang menyertakan perhitungannya jika dialihkan menjadi uang tunai"

Menteri Purbaya minta izin ke Presiden Prabowo supaya MBG kita uangkan saja ke siswa.

Anggaran MBG Rp15.000 per siswa per hari.

Rp15.000 x 5 hari = Rp75.000 per minggu.

Dalam sebulan: 4 minggu x Rp75.000 = Rp300.000.

"Pertimbangannya, nasi tidak basi, orang tua tahu kesukaan anak, dan bebas korupsi. Jika ada sisa uang, bisa ditabung untuk keperluan sekolah," tulisan keterangan dalam unggahan tersebut

Menanggapi kabar yang beredar tersebut, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Deni Surjantoro menegaskan, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tidak pernah menyampaikan pernyataan seperti yang beredar di media sosial.

“Beredar unggahan di platform media sosial TikTok mengenai Menteri Keuangan yang mengusulkan program MBG diganti dengan bantuan uang tunai. Dengan ini kami menyatakan bahwa informasi tersebut adalah hoaks,” ujar Deni Surjantoro dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (14/12/2025).

Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap informasi menyesatkan di media sosial.

“Harap berhati-hati terhadap berbagai penipuan yang mengatasnamakan pejabat atau pegawai Kementerian Keuangan. Mari kita bijak bermedia sosial,” tambahnya.

Dengan bantahan dari Kemenkeu tersebut, dipastikan kabar yang beredar di media sosial tersebut adalah hoaks alias tidak benar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

5 Indikator Pasar Global yang Paling Berpengaruh pada Harga Emas

14 Des 2025, 16:32 WIBBusiness