Ilustrasi menerima uang tunai. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)
Dilansir dari laman OCBC NISP, Kamis (6/7/2023), terdapat beberapa dampak dari rencana redenominasi.
1. Penghitungan uang lebih mudah
Dampak redenominasi adalah perhitungan keuangan jadi lebih mudah dan sederhana karena jumlah angkanya tidak sebanyak sebelumnya.
Dengan demikian, untuk menyebut atau menuliskan uang sejumlah Rp145.000 cukup menjadi Rp145 saja.
Hal ini juga akan memudahkan menghitung uang dalam jumlah besar seperti jutaan atau miliaran.
2. Menimbulkan inflasi
Inflasi menjadi salah satu dampak negatif yang bisa saja muncul. Hal itu karena masyarakat kaget dan tidak terbiasa dengan jumlah uang terbaru.
Namun, redenominasi tidak memotong nilai tukar mata uang. Hanya saja, adanya pembulatan dari harga semula, dapat memicu kenaikan harga pada berbagai barang sehingga terjadilah inflasi.
Untuk itu, pemerintah harus melakukan persiapan kebijakan redenominasi secara matang sebelum benar-benar diterapkan.
3. Bisa mempengaruhi daya beli
Kebijakan redenominasi berpotensi membuat daya beli masyarakat menurun.
Hal itu karena redenominasi adalah kebijakan dengan kompleksitas tinggi mengingat pengaruhnya sangat besar terhadap kehidupan masyarakat.
Oleh karena itu pemerintah harus benar-benar merencanakan dengan matang agar negara dapat terhindar dari dampak buruk yang ditimbulkan.