Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Verifikasi KYC? Berikut Penjelasan Lengkap dan Manfaat!

ilustrasi scanning wajah (freepik.com/gstudioimagen)
ilustrasi scanning wajah (freepik.com/gstudioimagen)

Perlindungan privasi dan keamanan informasi di era digital menjadi semakin penting, terutama dalam dunia keuangan digital. Salah satu praktik utama yang digunakan untuk melindungi pelanggan dan perusahaan dari risiko adalah KYC (Know Your Customer). Selain itu, KYC juga menjadi metode efektif dalam menghadapi tantangan teknologi yang semakin berkembang.

Dengan adanya KYC, identitas pengguna dapat diverifikasi dengan lebih aman, mengurangi potensi risiko penipuan dan penyalahgunaan data. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai KYC, mulai dari pengertian, dasar kebijakan, tujuan, hingga peranannya dalam proses verifikasi merchant QRIS serta manfaatnya bagi pengguna dan perusahaan.

1. Penjelasan tentang KYC

ilustrasi scanning wajah (freepik.com/gstudioimagen)
ilustrasi scanning wajah (freepik.com/gstudioimagen)

KYC (Know Your Customer) adalah proses identifikasi dan verifikasi pelanggan yang bertujuan untuk memahami profil mereka secara menyeluruh. Praktik ini mengharuskan lembaga keuangan dan bisnis lainnya untuk mengumpulkan informasi pribadi pengguna, seperti nama, alamat, tanggal lahir, dan data identifikasi lainnya.

Namun, KYC bukan sekadar pengumpulan data, tetapi juga melibatkan analisis dan evaluasi guna memastikan keabsahan informasi yang diberikan. Di beberapa perusahaan, proses verifikasi dibagi menjadi dua kategori, yaitu KYC (Know Your Customer) dan KYM (Know Your Merchant).

Contohnya, di Paydia, KYC digunakan untuk memverifikasi pengguna aplikasi Paydia, sedangkan KYM diterapkan bagi mereka yang mendaftar sebagai merchant di Paydia Bisnis. Kedua proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap pengguna dan merchant telah terverifikasi dengan benar.

2. Dasar kebijakan KYC

ilustrasi scanning wajah (freepik.com/gstudioimagen)
ilustrasi scanning wajah (freepik.com/gstudioimagen)

KYC diterapkan sesuai dengan regulasi pemerintah dan hukum yang berlaku. Regulasi ini memastikan bahwa setiap transaksi yang dilakukan aman dan dapat dipertanggungjawabkan. Beberapa peraturan hukum yang mengatur implementasi KYC di Indonesia meliputi:

  • Undang-Undang No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
  • Peraturan Bank Indonesia No. 19/10/PBI/2017 tentang Penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran Selain Bank.
  • Peraturan Menteri Keuangan No. 30/PMK.010/2010 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Lembaga Keuangan Non-Bank.

Peraturan-peraturan ini menjadi standar kebijakan internal yang wajib diikuti oleh setiap perusahaan. Regulasi ini membantu mencegah penyalahgunaan layanan keuangan dan transaksi ilegal. Dengan adanya aturan ini, lembaga keuangan dapat memastikan bahwa setiap transaksi dilakukan oleh pihak yang sah dan terpercaya.

3. Tujuan dari KYC

ilustrasi scanning wajah (freepik.com/gstudioimagen)
ilustrasi scanning wajah (freepik.com/gstudioimagen)

KYC memiliki peran penting dalam industri keuangan dan bisnis. Proses ini memastikan bahwa transaksi dilakukan dengan aman dan sesuai regulasi. Berikut adalah beberapa alasan utama penerapan KYC:

  • Memfasilitasi penilaian risiko dengan mengungkap sejarah keuangan dan kepemilikan aset sebelumnya.
  • Mengurangi risiko penipuan akibat penyembunyian identitas atau identitas palsu.
  • Mencegah pencucian uang dan kegiatan ilegal lainnya.
  • Meningkatkan stabilitas investasi dengan menciptakan kerangka keuangan yang lebih aman dan terpercaya.
  • Mengurangi ketidakpastian bagi lembaga keuangan dalam memberikan pinjaman, sehingga dapat meningkatkan profitabilitas mereka.

Dengan tujuan-tujuan ini, KYC menciptakan sistem keuangan yang lebih transparan. Regulasi ini memastikan bahwa transaksi dilakukan oleh pihak yang sah. Hasilnya, semua pihak yang terlibat dapat merasa lebih aman dan terlindungi.

4. KYC sebagai proses verifikasi merchant QRIS

ilustrasi scanning wajah (freepik.com/gstudioimagen)
ilustrasi scanning wajah (freepik.com/gstudioimagen)

Dalam registrasi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard ), verifikasi KYC atau KYM menjadi langkah penting. Proses ini memastikan identitas calon merchant yang akan menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran. Terdapat beberapa tahapan utama dalam proses ini:

  1. Identifikasi calon merchant, baik individu maupun korporasi, dengan mengumpulkan data seperti nama, nomor identitas, alamat, dan informasi bisnis.
  2. Verifikasi dokumen dari sumber independen yang terpercaya untuk memastikan keabsahan data yang diberikan.
  3. Monitoring berkelanjutan (ongoing due diligence ) guna memastikan bahwa data merchant tetap valid dan tidak digunakan untuk aktivitas ilegal.
  4. Memahami tujuan transaksi, termasuk sumber dana yang digunakan, guna mendeteksi adanya aktivitas mencurigakan.

Dengan proses verifikasi yang ketat, KYC dan KYM menjaga keamanan transaksi digital. Proses ini memastikan bahwa hanya pengguna dan merchant yang sah yang dapat bertransaksi. Selain itu, KYC dan KYM juga mencegah penyalahgunaan layanan keuangan.

5. Manfaat KYC bagi Pengguna maupun Perusahaan

ilustrasi scanning wajah (freepik.com/gstudioimagen)
ilustrasi scanning wajah (freepik.com/gstudioimagen)

Implementasi KYC bukan hanya sekadar kewajiban regulasi, tetapi juga memberikan banyak keuntungan. Proses ini memastikan keamanan dan transparansi dalam setiap transaksi keuangan. Berikut beberapa manfaat utama dari penerapan KYC:

Manfaat KYC bagi Pengguna:

  • Melindungi identitas agar tidak dicuri atau disalahgunakan secara ilegal.
  • Perlindungan finansial dari risiko penipuan atau penyalahgunaan dana.
  • Pengalaman pengguna yang lebih baik, karena layanan keuangan dapat lebih memahami kebutuhan dan preferensi pengguna.

Manfaat KYC bagi Perusahaan:

  • Mencegah pencucian uang dengan memverifikasi sumber dana dan mendeteksi transaksi mencurigakan.
  • Analisis risiko yang lebih akurat, memungkinkan perusahaan membuat keputusan bisnis yang lebih cerdas.
  • Menjaga stabilitas dan integritas sistem keuangan, memastikan bahwa transaksi dilakukan oleh pihak yang sah dan terpercaya.

Dengan menerapkan KYC, baik pengguna maupun perusahaan dapat menikmati transaksi keuangan yang lebih aman, transparan, dan terpercaya. Oleh karena itu, pemahaman mengenai KYC menjadi hal yang penting bagi semua pihak yang terlibat dalam ekosistem keuangan digital.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rendy Firmansyah
EditorRendy Firmansyah
Follow Us