- Agustus 2025: tumbuh 7,3 persen (yoy) menjadi Rp1.961,3 triliun, dipengaruhi oleh uang kartal yang diedarkan sebesar 12,1 persen yoy dan giro bank umum di BI adjusted 8,7 persen yoy.
- September 2025: melonjak menjadi 18,6 persen (yoy) ke posisi Rp2.152,4 triliun, terutama karena giro bank umum di BI adjusted naik 37 persen (yoy).
Pertumbuhan Uang Primer Oktober Naik Tipis Jadi Rp 2.117,6 Triliun

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar terus menunjukkan tren pertumbuhan positif. Per Oktober 2025, uang primer (M0) adjusted tumbuh 14,4 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp2.117,6 triliun.
Angka ini sedikit menurun dibanding pertumbuhan bulan sebelumnya, September 2025, yang mencapai 18,6 persen (yoy) dengan posisi Rp2.152,4 triliun, karena adanya penyesuaian dalam perhitungan M0 adjusted.
1. Penyebab naiknya uang beredar

Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh peningkatan giro bank umum di BI adjusted sebesar 27,1 persen (yoy) serta uang kartal yang diedarkan sebesar 13,4 persen (yoy).
M0 adjusted adalah ukuran uang primer yang sudah dikoreksi untuk mengisolasi dampak penurunan giro bank di BI akibat pemberian insentif likuiditas. Penyesuaian ini mulai diterapkan pada Januari 2025 untuk memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai perkembangan uang primer dan pengaruh kebijakan likuiditas BI.
"Pertumbuhan M0 adjusted telah mempertimbangkan dampak pemberian insentif likuiditas (pengendalian moneter adjusted)," ujar Denny.
2. Pertumbuhan uang primer alami fluktuasi

Menurut catatan BI, pertumbuhan uang primer memang mengalami fluktuasi tiap bulan. Misalnya:
3. Penempatan Rp200 triliun jadi stimulus

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan kebijakan penempatan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun di Bank Himbara pada awal September lalu turut mendorong pertumbuhan uang primer.
"Penempatan aset pemerintah sebagai bagian dari cash management berhasil meningkatkan likuiditas perekonomian, tercermin dari pertumbuhan uang primer sebesar 13,2 persen secara year on year," ujarnya.
Sebagai gambaran, pertumbuhan uang primer pada September 2025 mencapai 18,6 persen, melonjak signifikan dibandingkan Agustus 2025 yang sebesar 7,3 persen, menandakan geliat likuiditas yang semakin kuat di pasar.

















