AS Buka Investigasi Tarif Impor Alat Medis dan Robotik

- Departemen Perdagangan AS membuka investigasi terhadap tarif impor alat medis dan perlindungan pribadi, termasuk masker wajah, sarung tangan, gaun medis, kantong infus, dan tempat tidur rumah sakit.
- Penyelidikan juga dilakukan terhadap impor robotik dan mesin industri untuk menilai pengaruhnya terhadap ketersediaan dan keamanan pasokan domestik, terutama dari eksportir utama seperti China.
- Hasil penyelidikan ini diharapkan diumumkan paling lambat akhir April 2026, dengan tujuan mendorong produksi dalam negeri pada sektor-sektor penting dan memperkuat kemandirian industri strategis AS.
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan telah membuka investigasi baru terkait tarif impor peralatan pelindung pribadi, alat medis, robotik, dan mesin industri. Investigasi ini dilakukan oleh Departemen Perdagangan AS dan diumumkan pada Rabu (24/9/2025), meskipun penyelidikan dimulai lebih awal pada 2 September 2025 tanpa pengumuman publik.
Investigasi ini dilakukan di bawah "Section 232" Undang-Undang Perluasan Perdagangan yang memungkinkan pengenaan tarif demi kepentingan keamanan nasional. Hasil penyelidikan tersebut bisa menjadi dasar untuk menaikkan tarif impor barang medis dan industri seperti masker, jarum suntik, pompa infus, serta sistem robotik dan mesin industri komputer terprogram.
1. Penambahan tarif untuk peralatan medis dan perlindungan pribadi

Departemen Perdagangan AS memulai investigasi untuk mengevaluasi apakah impor alat pelindung pribadi dan alat medis mengancam keamanan nasional negara tersebut. Produk yang diperiksa meliputi masker wajah, sarung tangan, gaun medis, serta peralatan medis lain seperti kantong infus dan tempat tidur rumah sakit.
"Kami meminta perusahaan untuk memberikan informasi tentang permintaan alat pelindung dan medis serta kemampuan produksi domestik untuk memenuhi kebutuhan tersebut," kata seorang pejabat Departemen Perdagangan, dilansir Nikkei.
2. Penyelidikan terhadap robotik dan mesin industri
Pada 2 September 2025, penyelidikan lain dimulai yang fokus pada impor robotik dan mesin industri, termasuk sistem mekanis yang dikendalikan komputer, mesin stamping dan pressing industri, serta alat pemotong dan las. Investigasi ini bertujuan untuk menilai apakah impor tersebut mempengaruhi ketersediaan dan keamanan pasokan domestik.
"Kami meninjau peran rantai pasokan asing, terutama dari eksportir utama seperti China, dalam memenuhi permintaan AS sehingga kami bisa menilai risiko keamanan nasional," ungkap salah satu perwakilan resmi Departemen Perdagangan, dilansir TT News.
3. Langkah berikutnya setelah investigasi
Berdasarkan undang-undang Section 232, pemeriksaan ini memiliki batas waktu 270 hari sejak dimulai, sehingga hasil dan rekomendasi kebijakan tarif baru diharapkan diumumkan paling lambat akhir April 2026. Presiden AS dapat menggunakan laporan ini untuk menetapkan atau menaikkan tarif demi mengamankan kepentingan nasional.
"Tujuan utama adalah mendorong produksi dalam negeri pada sektor-sektor penting ini dengan meningkatkan biaya impor," kata pejabat pemerintahan, dilansir Yahoo Fianance.
Langkah administrasi ini diambil untuk memperkuat kemandirian industri strategis AS, sekaligus memitigasi risiko rantai pasok nasional di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan global yang terjadi sepanjang tahun 2025.