Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS dan China Sepakati Perdagangan, Trump Klaim Buka Peluang Baru

ilustrasi perang dagang antara China dan Amerika Serikat. (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi perang dagang antara China dan Amerika Serikat. (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
Intinya sih...
  • China setuju kirim bahan langka ke AS, AS kurangi tindakan balasan terhadap China. Kesepakatan diraih setelah perundingan bulan lalu di Swiss.
  • Kesepakatan dagang besar dengan India akan membuka akses produk AS di pasar India. Tarif tinggi untuk produk pertanian masih jadi hambatan utama.

Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Kamis (26/6/2025) mengumumkan tercapainya kesepakatan perdagangan baru dengan China pada Rabu (25/6/2025). Menurut Trump, kesepakatan ini akan membuka banyak peluang baru, terutama dalam memperlancar aktivitas ekspor dan impor kedua negara.

“Dalam kesepakatan dengan China, kami mulai membuka China. Hal-hal yang sebelumnya tidak pernah bisa terjadi,” kata Trump saat acara One Big Beautiful Bill di Gedung Putih, dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu (28/6).

Kesepakatan rampung awal pekan ini untuk memperkuat kerja sama perdagangan dan mengatasi gangguan rantai pasok global. Seorang pejabat Gedung Putih menjelaskan, isi kesepakatan fokus pada percepatan pengiriman bahan langka untuk mendukung industri AS.

1. China kirim bahan langka, AS hapus tindakan balasan

ilustrasi kesepakatan kerjasama (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi kesepakatan kerjasama (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan, China setuju mengirimkan bahan langka ke AS sebagai bagian dari kesepakatan. Sebagai gantinya, AS akan mengurangi sejumlah tindakan balasan terhadap China.

“Mereka akan mengirimkan bahan langka kepada kami,” ujar Lutnick.

“Dan begitu mereka melakukannya, kami akan menghapus tindakan balasan kami,” lanjutnya, dikutip dari South China Morning Post

Kesepakatan ini diraih setelah perundingan yang dimulai bulan lalu di Jenewa, Swiss. Dalam pertemuan itu, AS dan China sepakat membentuk mekanisme konsultasi perdagangan untuk meredakan perang tarif.

Pembahasan berlanjut dalam pertemuan tingkat tinggi di London hingga tercapai kesepakatan prinsip tentang kerangka kerja perdagangan. Wendy Cutler dari Asia Society Policy Institute menyebut ini sebagai perkembangan positif untuk menurunkan ketegangan antara AS dan China.

Cutler berharap kesepakatan tersebut memuat penjelasan teknis soal ekspor mineral penting dan magnet dari China ke AS, serta kejelasan imbal balik dari pihak AS. Sementara itu, Graham Allison dari Universitas Harvard menyatakan kesepakatan ini bisa segera dilanjutkan ke memorandum of understanding resmi, merujuk pada diskusi antara Wakil Perdana Menteri China He Lifeng dan Menteri Keuangan AS Scott Bessent.

2. Trump bahas peluang perdagangan baru dengan India

Bendera India (pexels.com/Studio Art Smile)
Bendera India (pexels.com/Studio Art Smile)

Selain China, Trump juga membuka peluang kesepakatan dagang besar dengan India. Ia mengklaim kesepakatan ini bisa membuka lebih banyak akses bagi produk AS di pasar India.

“Kami memiliki satu yang akan datang, mungkin dengan India, yang sangat besar, di mana kami akan membuka India,” ujar Trump.

Saat ini, tim negosiator perdagangan India sudah berada di Washington untuk menyusun kesepakatan. Namun, tarif tinggi untuk produk pertanian masih jadi hambatan utama.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick optimistis kesepakatan dengan India akan segera tercapai.

“Saya pikir [kami] berada di posisi yang sangat, sangat baik, dan Anda harus mengharapkan kesepakatan antara Amerika Serikat dan India dalam waktu dekat karena saya pikir kami telah menemukan tempat yang benar-benar cocok untuk kedua negara,” ujarnya, dikutip dari India Today.

3. Trump tegaskan tarif tinggi dan promosikan RUU ekonomi

ilustrasi undang-undang AS (pexels.com/Tara Winstead)

Trump menyampaikan, AS sudah mengumpulkan 88 miliar dolar AS dari tarif perdagangan yang diterapkan selama ini. Ia menyebut hal itu sebagai pencapaian besar dari kebijakan ekonominya.

Trump juga mengatakan tidak semua negara akan mendapatkan kesepakatan dagang. Beberapa tetap akan menghadapi tarif tinggi sebesar 25, 35, hingga 45 persen.

Selain itu, Trump mempromosikan One Big Beautiful Bill, yang menurutnya adalah salah satu undang-undang paling penting dalam sejarah AS. Rancangan undang-undang (RUU) ini bertujuan memperkuat perbatasan, meningkatkan ekonomi, dan mewujudkan kembali mimpi Amerika.

Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt menyebut Trump mendorong agar RUU itu bisa ditandatangani sebelum 4 Juli 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us