ASEAN-BAC Dukung Penguatan Ketahanan Pangan di Kawasan

Jakarta, IDN Times - Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid mengungkapkan, ketahanan pangan atau food security di negara kawasan dibahas dalam pertemuan pengusaha ASEAN.
Ketua ASEAN Business Advisory Council (Asean BAC), Arsjad Rasjid mengatakan, negara anggota ASEAN akan fokus pada pada bahan pokok kebutuhan masyarakat seperti beras dan jagung.
Meski begitu, negara di kawasan ASEAN juga sepakat mengembangkan komoditas pangan lainnya.
“Kita akan membuka semuanya. Fokus komoditas yang kita lakukan beberapa hal misalnya bahan pokok kebutuhan masyarakat misalnya beras, jagung, ini hal-hal yang penting, pokok," kata Arsjad di sela-sela Asean Business and Investment Summit (BIAS 2023) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (4/9/2023).
1. ASEAN ekspor pangan terbesar di dunia

Arsjad mengatakan, berdasarkan data yang ada, ASEAN merupakan salah satu pengekspor pangan terbesar ke dunia.
Beberapa negara ASEAN yang melakukan ekspor di luar wilayah ASEAN yakni Vietnam dan Thailand.
"Tapi di antara kitanya masih sedikit, padahal kita punya market 65 juta. Jadi dengan adanya ini kenapa enggak kita utamakan dulu di ASEAN," kata Arsjad.
2. Pemerintah dan swasta harus dukung ketahanan pangan

Dengan demikian, ia menekankan pemerintah dan swasta harus mendiskusikan bagaimana ketahanan pangan menjadi kunci untuk bisa saling membantu antarnegara di kawasan.
"Tapi yang kita bawa di sini boleh kita bicara ketahanan pangan, tapi yang tidak boleh adalah bagaimana melupakan petani. Makanya kita namakan warisan kita Inclusive Closed-Loop Model, yang di mana perusahaan besar membantu petani supaya mereka mengerti mentor, supaya bisa diajarkan, contohnya bagaimana yang bibit terbaik," jelas dia.
3. Petani diharapkan dapat pendanaan dari lembaga keuangan

Selain itu, jelas Arsjad, para petani juga diberikan pasar di mana mereka harus membeli. Hingga petani dibantu melalui pembiayaan.
"(Petani) dengan sendirinya kalau sudah dimentor dan sudah diambil barangnya, pastinya bisa dong petani diberi pendanaan oleh lembaga keuangan. Dan mestinya bunganya lebih murah lagi karena sudah dimitigasi dengan mentorship," kata dia