Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Astra International Serap Capex Rp12,3 Triliun di Semester I-2024

Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro dalam konferensi pers secara daring pada Kamis (8/8/2024).
Intinya sih...
  • PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan realisasi belanja modal atau capex sebesar Rp12,3 triliun hingga semester I-2024.
  • Sekitar 65-70 persen dari capex itu dialokasikan untuk bisnis alat berat dan pertambangan, sisa capex dimanfaatkan untuk bisnis perkebunan pada sektor agribisnis.

Jakarta, IDN Times - PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan realisasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp12,3 triliun hingga semester I-2024. 

Artinya, belanja capex sudah terealisasi 33,24 persen dari alokasi belanja modal tahun ini sebesar Rp37 triliun. 

"Capex dan investasi di tahun 2024 setelah penyesuaian kami lakukan adalah sebesar Rp37 triliun. Sampai semester I-2024 tahun ini, sudah terserap Rp12,3 triliun,” ujar Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro dalam konferensi pers paparan publik virtual, Kamis (8/8/2024).

1. Sekitar 65-70 persen capex dialokasikan untuk bisnis alat berat dan pertambangan

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Ia menjelaskan, sekitar 65-70 persen dari capex sebesar Rp12,3 triliun itu dialokasikan untuk bisnis alat berat dan pertambangan.

Sedangkan sisa capex dimanfaatkan untuk berbagai segmen bisnis, khususnya bisnis perkebunan pada sektor agribisnis.

2. Alasan laba bersih grup Astra turun

Ilustrasi laporan keuangan (Dok Pixabay)

Berdasarkan laporan keuangan, laba bersih Grup Astra mencapai Rp15,86 triliun per semester I-2024, turun 9,13 persen dibandingkan semester I-2023. Penurunan laba bersih ini disebabkan oleh penurunan kinerja dari bisnis alat berat dan pertambangan grup.

“Kami juga masuk tetap berkeinginan untuk memperluas (lini bisnis), tentunya dengan satu seleksi yang baik di sektor infrastruktur. Kemudian juga bagaimana dengan investasi-investasi atau sektor-sektor pertambangan non batu bara, karena akan sejalan dengan aspirasi transisi kami terutama di grup alat berat dan pertambangan di United Tractors,” kata Djony.

3. Kinerja grup Astra diperkirakan tetap resilient

Menara Astra (astra.co.id)

Di sisi lain, penurunan laba bersih ASII juga sejalan dengan pendapatan perusahaan yang ikut turun 1,49 persen menjadi Rp159,97 triliun dari semula mencapai Rp162,39 triliun pada semester I-2023.

Penurunan laba ASII juga disebabkan oleh kerugian yang belum direalisasi atas investasi di saham Gojek Tokopedia (GOTO) dan Medikaloka Hermina (HEAL). Kerugian investasi di kedua perusahaan tersebut mencapai Rp817 miliar di paruh pertama tahun ini.

“Grup memperkirakan kinerja untuk sisa tahun ini akan tetap resilien. Grup tetap optimis terhadap pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan kemampuan kami untuk mempertahankan posisi terdepan pada berbagai portofolio bisnis kami,” ucap Djony.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us