Banjir Besar di Dubai Diprediksi sebabkan Kerusakan Senilai Rp16 T

Jakarta, IDN Times – Banjir besar di Dubai yang terjadi pada Selasa (16/4/2024) lalu diperkirakan membuat kota tersebut harus mengeluarkan dana sebesar 1 miliar dolar AS atau setara Rp16,2 triliun untuk membereskan kerusakan yang ditimbulkan.
Dilansir The Sun pada Senin (22/4/2024), hujan lebat menyebabkan Dubai International Airport terendam, jalanan terputus, dan banyak gedung-gedung tenggelam. Hal tersebut meningkatkan biaya kerusakan.
Angka 1 miliar dolar AS tersebut diperkirakan sudah termasuk kerugian komersial dan berbagai perbaikan yang diperlukan untuk kerusakan parah pada rumah, mobil, dan toko-toko. Selain itu, kerugian asuransi juga diperkirakan dapat mencapai lebih dari 100 juta dolar AS.
1. Dampak banjir ke ekonomi Dubai berpotensi mencapai miliaran dolar AS

Pemimpin Uni Arab Emirat diperkirakan akan menyalurkan sebagian dananya ke kota-kota besar untuk melakukan perbaikan imbas banjir besar. Hal ini merupakan upaya mereka untuk mengantisipasi terjadinya banjir besar di masa depan.
Presiden Uni Arab Emirat, Mohammed bin Nahyan mengirimkan perintah agar pihak berwenang segera mempelajari kondisi infrastruktur di seluruh Uni Arab Emirat dan membatasi kerusakan yang ditimbulkan.
Pakar keuangan dari ABC Finance, Gary Hemmingmengatakan, penting mempertimbangkan beberapa faktor untuk memperkirakan potensi biaya dari proses pembersihan dan pemulihan. Menurutnya, faktor-faktor ini termasuk perbaikan infrastruktur, gangguan bisnis, dan kerugian harta benda pribadi.
“Meskipun angka (kerugian) pastinya akan bergantung pada penilaian yang komprehensif, masuk akal untuk memperkirakan bahwa dampak ekonomi dari banjir di Dubai akan sangat besar, berpotensi melebihi miliaran dolar AS,” tuturnya.
2. Kerugian asuransi akibat banjir

Menurut Insurance Insider, kerugian asuransi diperkirakan bisa mencapai 50 juta dolar AS.
Menurut laporan dari The National News, hanya kurang dari 15 persen orang yang tinggal di Uni Arab Emirat diperkirakan memiliki asuransi rumah. Oleh karena itu, Gary Hemming prihatin atas dampak banjir akan mempengaruhi orang-orang yang melakukan klaim kerusakan dari banjir tersebut, baik bagi warga sipil maupun perusahaan asuransi.
Salah satu alasan utama mengapa warga Uni Arab Emirat tidak memiliki asuransi adalah karena jarangnya terjadi musibah besar. Bahkan, banjir hampir belum pernah terjadi di Dubai sebelumnya.
Kepala Product Development Andrea McNulty mengatakan bahwa jumlah orang yang mencoba mendaftar asuransi telah meningkat sejak banjir terjadi di sana.
3. Banjir besar hambat aktivitas Dubai

Hujan lebat yang melanda Dubai pada pekan lalu merupakan hujan terbesar yang pernah tercatat di sejarah negara tersebut.
Akibat hujan dan banjir, pesawat-pesawat di Dubai International Airport, salah satu bandara tersibuk di dunia, sempat terendam banjir. Sejumlah penerbangan terpaksa dibatalkan karena cuaca yang sangat buruk. Sebagian besar pesawat lainnya dialihkan ke bandara lain.
Hingga Jumat (19/4/2024) pagi, operasional di Dubai International Airport masih terbatas. Sementara sekolah-sekolah di seluruh Uni Arab Emirat sebagian besar sempat ditutup. Sedangkan pegawai pemerintah serta pekerja lainnya juga sempat diminta untuk bekerja dari jarak jauh jika memungkinkan.