Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank (KUB) Bersama Bank Maluku Malut

- Bank DKI dan BMM membentuk Kelompok Usaha Bank (KUB)
- Kerja sama ini untuk perluas pasar, penguatan BPD, dan tujuan IPO Bank DKI
- Kolaborasi strategis untuk meningkatkan kontribusi terhadap penguatan ekonomi daerah
Jakarta, IDN Times - PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB). Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Penyertaan Modal dan Perjanjian Pemegang Saham.
"Melalui kerja sama ini, Bank DKI akan memperluas penetrasi pasar, memperkuat struktur bisnis, serta meningkatkan kontribusi terhadap penguatan ekonomi daerah,” kata Direktur Utama Bank DKI Agus dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/6/2025).
1. Perkuat struktur bisnis dan perluas penetrasi pasar

Melalui kerja sama ini, Bank DKI akan memperluas penetrasi pasar, memperkuat struktur bisnis.
Pembentukan KUB ini merupakan tonggak penting dalam transformasi Bank DKI menjadi bank yang sehat, kuat, dan berdaya saing nasional.
"Bank DKI juga meningkatkan kontribusi terhadap penguatan ekonomi daerah. Ini adalah bagian dari investment story kami menuju IPO," tegasnya.
Bank DKI akan menjadi Pemegang Saham Pengendali Kedua di BMM, dan akan aktif mendampingi penguatan tata kelola, manajemen risiko, sistem IT, serta pengembangan bisnis dan SDM di BMM, sejalan dengan prinsip Governance, Risk & Compliance (GRC) yang terintegrasi.
2. Penguatan BPD secara kolaboratif dan strategis

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyebut momen ini sebagai hasil nyata dari visi besar yang telah dibangun sejak 2022. Kerja sama ini juga merupakan upaya penguatan BPD melalui kolaborasi strategis.
“Hari ini kita menyaksikan tidak hanya pemenuhan regulasi, tapi juga model penguatan BPD yang kolaboratif, strategis, dan berdampak langsung ke masyarakat,” ungkapnya.
3. Tujuan pembentukan KUB antara Bank DKI dan BMM

Proses inisiasi pembentukan KUB antara Bank DKI dan BMM dimulai sejak 2024 dan memiliki beberapa tujuan:
1. Memenuhi ketentuan modal inti minimum;
2. Memperkuat ketahanan, efisiensi, dan daya saing BPD
3. Mendorong integrasi teknologi, budaya kerja, serta tata kelola
4. Menjadi pilar value creation dalam transformasi dan persiapan IPO Bank DKI.
Bank DKI menargetkan sinergi ini akan mulai memberikan kontribusi positif terhadap laporan konsolidasi dalam 6-12 bulan ke depan.