Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua the Fed Jerome Powell (YouTube the Fed)
Ketua the Fed Jerome Powell (YouTube the Fed)

Intinya sih...

  • Proyeksi Bank Mandiri: The Fed pangkas suku bunga 3 kali di semester II-2025

  • Sentimen global mereda topang penguatan rupiah dan penurunan yield SBN

Jakarta, IDN Times – Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro menegaskan, isu Donald Trump yang berencana mengganti Ketua The Fed lebih awal memicu spekulasi pelonggaran kebijakan moneter yang lebih agresif.

"Tekanan politik ini menimbulkan keraguan atas kredibilitas kebijakan moneter dan mendorong ekspektasi pemangkasan suku bunga yang lebih cepat," ujar Andry dalam keterangannya, Kamis (26/6/2025).

1. Bank Mandiri proyeksi The Fed pangkas suku bunga 3 kali di semester II-2025

Gedung Federal Reserve (Instagram/the Fed)

Meski Ketua The Fed, Jerome Powell menegaskan, pemangkasan suku bunga belum akan terjadi dalam waktu dekat, Bank Mandiri memperkirakan The Fed justru akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali (total 75 bps) pada paruh kedua 2025.

"Perkiraan ini lebih dovish dibanding proyeksi dasar kami sebelumnya, yakni dua kali pemangkasan sebesar total 50 bps. Di saat yang sama, kekhawatiran terhadap independensi The Fed turut menekan dolar AS dan menurunkan yield US Treasury," ujarnya.

2. Sentimen global yang mulai mereda topang penguatan rupiah

(Ilustrasi pertumbuhan ekonomi) IDN Times/Arief Rahmat

Meredanya ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel juga menurunkan permintaan terhadap aset safe haven, sehingga mendorong inflow ke aset berisiko di emerging market. Sentimen global ini memberikan ruang bagi penguatan rupiah dan penurunan yield Surat Berharga Negara (SBN) dalam jangka pendek.

"Hari ini, rupiah diperkirakan bergerak dalam kisaran Rp16.185-Rp16.295 per dolar AS dengan yield SBN tenor 10 tahun berada pada level 6,60 persen–6,80 persen," ujar Andry.

3. Indeks saham di Asia bergerak variatif

Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Andry menjelaskan, indeks pasar saham Asia bergerak bervariasi pada sesi siang hari ini. Indeks Hang Seng melemah 0,70 persen ke posisi 24.304, Indeks Shanghai turun tipis 0,05 persen ke level 3.454, sementara Indeks Nikkei mencatat penguatan signifikan sebesar 1,45 persen ke level 39.506.

Di pasar domestik, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,25 persen ke level 6.849, ditopang oleh sektor kesehatan yang memimpin penguatan sebesar 1,02 persen, diikuti sektor bahan baku yang naik 0,76 persen.

"Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun tercatat turun 2,00 basis poin (bps) ke level 6,66 persen seiring dengan penurunan yield US Treasury tenor 10 tahun sebesar 2,35 bps ke posisi 4,27 persen," ungkapnya.

Editorial Team