Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bank Syariah Catat Aset Rp1.028 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah

Bank Syariah Catat Aset Rp1.028 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah
ilustrasi banking (freepik.com)
Intinya sih...
  • OJK mencatat total aset perbankan syariah menembus Rp1.028,18 triliun per Oktober 2025, tumbuh 11,34 persen secara tahunan.
  • Pembiayaan perbankan syariah tercatat mencapai Rp685,55 triliun atau tumbuh 7,78 persen secara tahunan.
  • Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun mencapai Rp820,79 triliun atau meningkat 14,26 persen secara tahunan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kinerja perbankan syariah nasional mencatatkan capaian tertinggi sepanjang sejarah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total aset perbankan syariah telah menembus Rp1.028,18 triliun per Oktober 2025 atau tumbuh 11,34 persen secara tahunan.

Seiring capaian tersebut, OJK menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan industri perbankan syariah agar semakin berdaya saing, tangguh, dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

1. Pembiayaan dan DPK juga cetak rekor

Bank Syariah Catat Aset Rp1.028 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah
ilustrasi bank digital (freepik.com)

Perkembangan perbankan syariah juga tercermin dari penyaluran pembiayaan dan penghimpunan dana masyarakat. Hingga Oktober 2025, pembiayaan perbankan syariah tercatat mencapai Rp685,55 triliun atau tumbuh 7,78 persen secara tahunan.

Pada periode yang sama, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun mencapai Rp820,79 triliun atau meningkat 14,26 persen secara tahunan.

OJK menyampaikan, capaian tersebut menunjukkan pelaksanaan kebijakan pengembangan perbankan syariah berjalan sesuai arah yang ditetapkan. Dengan mempertimbangkan proyeksi kondisi perekonomian nasional pada akhir 2025, kinerja perbankan syariah diproyeksikan tetap terjaga hingga akhir tahun.

“Berbagai pencapaian tersebut menunjukkan arah kebijakan pengembangan perbankan syariah berada di jalur yang tepat," kata Dian dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/12/2025).

2. OJK dorong spin-off dan konsolidasi

Bank Syariah Catat Aset Rp1.028 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah
Ilustrasi Gedung OJK. (IDN Times/Larasati Rey)

Untuk memperkuat struktur industri, OJK akan terus mendorong kebijakan spin-off dan konsolidasi perbankan syariah. Langkah itu dinilai penting karena sebagian besar Bank Umum Syariah masih berada pada kelompok KBMI 1.

Dengan skala ekonomi yang lebih besar, bank syariah diharapkan mampu memperluas pembiayaan, mengembangkan model bisnis yang lebih inovatif, meningkatkan efisiensi biaya, memperkuat infrastruktur teknologi informasi, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Penguatan skala usaha tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kontribusi perbankan syariah terhadap perekonomian nasional.

"OJK terus memastikan implementasi Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah Indonesia (RP3SI) 2023-2027 akan terus dilakukan untuk mendukung industri perbankan syariah yang terakselerasi dan tumbuh secara berkelanjutan," kata Dian.

3. Perbankan syariah didorong lebih adaptif

Bank Syariah Catat Aset Rp1.028 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah
ilustrasi bank (freepik.com)

Di tengah persaingan industri perbankan yang semakin ketat, OJK mendorong bank syariah agar lebih adaptif melalui penguatan produk berbasis keunikan syariah, peningkatan sinergi dengan bank induk, serta optimalisasi keuangan sosial syariah.

Melalui berbagai langkah tersebut, OJK menargetkan perbankan syariah memiliki karakter yang kuat dalam mendukung pembangunan sosial dan ekonomi, sekaligus memperluas inklusi layanan keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat.

OJK juga menegaskan akan terus mengawal pengembangan perbankan syariah nasional agar tumbuh sehat dan berkelanjutan demi menjaga stabilitas sistem keuangan serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Orang Terkaya Afrika Investasi Rp11 T untuk Sektor Pendidikan Nigeria

13 Des 2025, 18:28 WIBBusiness