Banyak Warga ke Luar Negeri, Ekonomi DKI Melambat di Kuartal I 2024

- Ekonomi Jakarta tumbuh 4,78% di kuartal I 2024, melambat karena banyak warga berpergian ke luar negeri.
- Mendorong event MICE untuk tingkatkan ekonomi, dengan fokus pada sektor wisata pendidikan, rekreasi sejarah kota tua, dan belanja.
Jakarta, IDN Times - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta, Arlyana Abubakar menyampaikan, ekonomi Jakarta pada kuartal I 2024 yang tumbuh 4,78 persen (year on year/yoy) memang sedikit melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang meningkat 4,85 persen (yoy).
Arlyana mengatakan, melambatnya ekonomi Jakarta pada tiga bulan pertama tahun ini disebabkan banyakan orang Jakarta yang berpergian ke luar negeri untuk berbelanja atau nonton konser.
"Penurunan utama kemarin di triwulan I itu dari impor, dan itu impor jasa, kita lihat itu ada banyaknya orang-orang dari Jakarta keluar (negeri)," ujar Arlyana di Jakarta, Kamis (16/5/2024).
1. Tingkatkan MICE untuk dorong pertumbuhan ekonomi Jakarta

Arlyana mengatakan, untuk mendorong ekonomi di Jakarta maka harus meningkatkan Meeting, Incentive, Conference, Exhibition (MICE) dan event.
"Contoh orang ke Singapura apa sih tempat wisatanya ke mana? Artinya, kita pun bisa membuat tempat-tempat seperti itu. Itulah kenapa kemudian kita sangat mendorong konsep urban ekonomi," katanya.
2. Jakarta punya potensi

Arlyana menjelaskankan, ada delapan sektor sangat potensial mendorong pertumbuhan ekonomi Jakarta di sektor MICE, mulai wisata pendidikan, rekreasi sejarah kota tua, bahkan belanja.
"Jadi enggak cuma ada mal tapi Pasar Tanah Abang itu sangat potensi, kemudian wisata religi di Masjid Istiqlal, Gereja Katedral, ada juga TMII, serta Kepulauan Seribu, jadi saya lihat cukup banyak di Jakarta," katanya.
3. Optimistis ekonomi di kuartal II meningkat

Meski demikian, Arlyana optimistis ekonomi Jakarta pada kuartal II 2024 meningkat dibandingkan kuartal I 2024. Menurutnya, ini didorong oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga sejalan dengan Ramadan dan Idul Fitri, meningkatnya konsumsi pemerintah sejalan dengan kenaikan belanja pegawai untuk THR dan gaji ke-13 serta bansos.
Kemudian, kegiatan usaha investasi yang diperkirakan tumbuh lebih tinggi dengan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) BI pada kuartal II tahun 2024 yang diperkirakan meningkat menjadi sebesar 23,67 persen SBT (Saldo Bersih Tertimbang).
“SKDU Industri pada triwulan II tahun 2024 diperkirakan membaik meski masih terkontraksi sebesar 0,22 persen SBT serta kinerja sektor konstruksi yang juga diprakirakan meningkat seiring dengan masih terus berlanjutnya proyek-proyek strategis,” paparnya