BGN Targetkan Serap Anggaran Rp1,2 Triliun per Hari di 2026

- BGN mengejar target penerima manfaat hingga akhir tahun, termasuk pembangunan SPPG di wilayah aglomerasi dan terpencil.
- Proyeksi penyerapan anggaran di September dan Oktober mencapai Rp13,8 triliun, sedikit di atas target bulan September sebesar Rp19 triliun.
- Menkeu Purbaya ingin dorong Kementerian Lembaga optimal serap anggaran dengan pemantauan langsung di lapangan.
Jakarta, IDN Times – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyiapkan sejumlah strategi agar Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mampu menyerap anggaran jumbo sebesar Rp335 triliun pada 2026.
Strategi ini disiapkan karena realisasi serapan anggaran MBG tahun ini masih rendah dibandingkan pagu anggaran sebesar Rp71 triliun.
“Mulai tahun depan, pada hari pertama, kita akan menyerap anggaran sebesar Rp1,2 triliun per hari. Jadi, penyerapan anggaran tahun depan sudah tidak menjadi masalah. Bahkan, kemungkinan besar penyerapan akan konsisten sebesar Rp1,2 triliun per hari,” jelasnya saat ditemui di Kantor BGN, Jumat (26/7/2025).
1. Target yang akan dikejar BGN hingga akhir tahun

Dadan menjelaskan pihaknya akan mengejar sejumlah target terlebih dahulu sampai akhir tahun ini, seperti penerima manfaat sebanyak 82,9 juta orang, pembangunan 25.400 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah aglomerasi, dan 6.000 SPPG di wilayah terpencil.
Menurutnya, apabila target tersebut tercapai, percepatan penyerapan anggaran tahun depan tidak dapat diragukan lagi.
“Jika kita berhasil memenuhi target 82,9 juta penerima manfaat di akhir tahun ini, maka itu akan menjadi pencapaian besar,” ujarnya.
2. Proyeksi penyerapan anggaran di September dan Oktober

Dadan juga menjelaskan sampai pertengahan Oktober 2025, penyerapan anggaran diperkirakan mencapai Rp4,5 triliun. Jika sesuai prediksi, total penyerapan bisa mencapai Rp13,8 triliun. Namun, proyeksi ini masih belum mencapai setengah dari pagu awal.
Sementara itu, berdasarkan data terkini hingga Jumat (26/9/2025), realisasi serapan MBG telah mencapai Rp19,3 triliun, sedikit di atas target bulan September sebesar Rp19 triliun. BGN bahkan memproyeksikan total serapan bulan ini bisa menembus Rp21,2 triliun.
“Target September sudah terlampaui. Kami perkirakan realisasi bulan ini akan lebih tinggi Rp2,2 triliun dari estimasi,” kata Dadan.
3. Menkeu Purbaya ingin dorong Kementerian Lembaga optimal serap anggaran

Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan komitmennya untuk memastikan penyerapan anggaran di kementerian dan lembaga berjalan optimal.
Ia mengakui awalnya menilai penyerapan anggaran di Badan Gizi Nasional (BGN) masih rendah. Namun, setelah melakukan pertemuan dengan Kepala BGN Dadan Hindayana, Purbaya melihat adanya perkembangan positif.
“Saya pikir penyerapannya rendah, tapi ternyata lebih bagus dari yang saya perkirakan, dan program BGN terhadap perekonomian cukup signifikan,” tegasnya.
Melihat perkembangan terkini, Purbaya menyebut Kepala BGN meminta tambahan anggaran sebesar Rp28 triliun untuk memenuhi kebutuhan program hingga akhir tahun.
“Anggarannya sudah ada, jadi tinggal digeser saja, tidak ada masalah,” katanya.
Menurut Purbaya, pemantauan langsung di lapangan menjadi langkah penting untuk memastikan anggaran benar-benar terserap sesuai peruntukan. Evaluasi juga akan terus dilakukan secara berkala agar efektivitas penggunaan anggaran tetap terjaga.
“Nanti akhir Oktober saya akan ke sini lagi. Betul tidak dia bisa menyerap? Kalau betul ya kita beri tambahan, kalau tidak ya kita potong,” ujar Purbaya.
Kunjungan Purbaya ke kantor BGN dilakukan pada pukul 15.00 WIB dan disambut langsung oleh Kepala BGN Dadan Hindayana.