BI Ajak Investor Global Investasi di Indonesia

- Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi solid pada kisaran 4,7-5,5 persen.
- Bank Indonesia ajak investor global berinvestasi di SBN dan sekuritas BI.
Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) mengajak investor global untuk berinvestasi di dalam negeri. Ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih solid di tengah berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global.
Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini yang diprediksi masih solid pada kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen, terjaganya tingkat inflasi, stabilitas nilai tukar, disertai dengan cadangan devisa yang tinggi turut memperkuat optimisme prospek positif Indonesia di mata investor dunia. Faktor-faktor tersebut membuka peluang besar untuk berinvestasi di Indonesia.
1. BI berupaya tingkatkan keyakinan investor

Sementara di tengah tantangan ekonomi dan pasar keuangan global, BI berkomitmen menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi guna meningkatkan optimisme dan keyakinan investor yang akan mendukung aliran modal dalam rangka menjaga stabilitas dan ketersediaan pembiayaan pembangunan menuju pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
"Indonesia secara konsisten menjadi salah satu negara tujuan investasi dengan fundamental ekonomi yang kuat, mari berinvestasi di Indonesia!" kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam keterangannya, Jumat (24/1/2025).
Perry menyampaikan hal itu saat membuka Forum Investasi Tahunan (FIT) 2025 di Bali yang berlangsung pada 23-24 Januari 2025. FIT dihadiri perwakilan 10 bank sentral berbagai negara, institusi keuangan internasional, lembaga kustodian dan counterparty internasional, perbankan, serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
2. Tiga hal penting yang perlu jadi perhatian pelaku ekonomi

Dalam forum tersebut, Perry menekankan tiga hal penting yang perlu menjadi perhatian para pelaku ekonomi dalam menyikapi dinamika perkembangan ekonomi dan pasar keuangan global saat ini, yakni:
- Perekonomian dan pasar keuangan global masih akan diliputi berbagai ketidakpastian dan volatilitas, yang disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti perlambatan dan divergensi pertumbuhan global, dinamika rantai pasok dan kebijakan perdagangan negara maju yang dapat mempengaruhi inflasi global, tingginya yield obligasi pemerintah AS, kuatnya nilai tukar dolar AS, dan dinamika aliran modal dari negara maju ke negara berkembang.
- Dalam merespons sejumlah faktor yang menimbulkan ketidakpastian dan volatilitas tersebut, maka investor dalam menetapkan strategi investasi, perlu melihat berbagai skenario. Hal itu penting agar keputusan investasi dapat dilakukan secara terukur.
- Mengoptimalkan penggunaan teknologi, termasuk Artificial Intelligence (AI) untuk membantu proses pengambilan keputusan investasi.
3. Berbagai pilihan aset yang dapat dipertimbangkan investor

Perry menuturkan, terdapat berbagai pilihan aset yang dapat dipertimbangkan oleh investor global, antara lain Surat Berharga Negara (SBN).
Selain itu, sekuritas Bank Indonesia dalam bentuk Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI).
Sementara itu, narasumber seminar FIT 2025 memandang di tengah risiko ketidakpastian dan volatilitas global yang terus berlanjut, terdapat peluang investasi yang dapat dipertimbangkan oleh investor global, terutama dengan meningkatkan alokasinya di berbagai aset negara emerging markets, termasuk Indonesia.